Page 50 - MAJALAH 157
P. 50
KUNJUNG AN KER J A
DPR Dorong Pengembangan EBT
pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) terus digenjot guna memenuhi kebutuhan
energi masyarakat. Mengingat, presentase pembangkit EBT saat ini masih jauh dari
target yang ditetapkan sebesar 23 persen pada 2025.
di Manado, Sulawesi Utara. Satya
menegaskan, bahwa tantangan dalam
pengembangan EBT cukup besar dan
ini menjadi perhatian bersama dalam
mewujudkan pemanfaatan EBT yang
lebih maksimal.
“Di SulutTengGo ada 800 desa
yang belum teraliri listrik, padahal di
seluruh wilayah Indonesia ada angka
2600 desa yang belum teraliri listrik,
jadi sepertiganya ada di wilayah
SulutTengGo, dan ini menjadi tantangan
pemerintah ke depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini wilayah
SulutTengGo masih disuplai oleh Kapal
Pembangkit Listrik Marine Vessel Power
FOTO: ANNE/IW Plant (MVPP) berkapasitas 120 Mega
Watt (MW), namun power plant di
wilayah tersebut harus terus digenjot,
Tim Kunspek Komisi Vii Dpr meninjau proyek plTB Sidrap di Sulsel sehingga ketika MVPP berakhir maka
wilayah SulutTengGo sudah siap.
ebagaimana hasil kWh. Dorong Pertamina Kelola
kesepakatan Paris Agreement Satya menuturkan, beroperasinya Blok East Kalimantan
pada 2015 lalu, Wakil Ketua PLTB Sidrap merupakan langkah yang Wakil Ketua Komisi VII DPR
Komisi VII DPR RI Satya sangat baik untuk pengembangan EBT RI Herman Khaeron mendorong
SYudha saat kunjungan ke sebagai sumber energi utama di masa pemerintah untuk memberikan ruang
Sidrap, Sulawesi Selatan mengatakan, depan menuju ekonomi rendah karbon. dan kesempatan bagi Badan Usaha
pengembangan EBT merupakan suatu Sebelumnya, dalam Kunjungan Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha
langkah untuk menahan kenaikan Spesifik Komisi VII ke Kapal Pembangkit Milik Daerah (BUMD) untuk mengelola
temperatur global di bawah dua derajat Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) kekayaan alam Indonesia termasuk
celcius, salah satunya dengan cara
mengurangi pengunaan energi fosil serta
beralih kepada energi baru terbarukan.
Sebagai wujud bentuk komitmen
mengurangi emisi karbon, Indonesia
membangun Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu (PLTB) atau angin pertama, yang
terletak di Sidrap, Sulawesi Selatan.
PLTB Sidrap digarap konsorsium yang
terdiri dari UPC Renewables Asia I, UPC
Renewables Asia III, Sunedison dan
Binatek Energi Terbarukan dengan total
investasi sebesar US$ 150 miliar atau
setara Rp 2,02 triliun.
PLTB Sidrap memiliki 30 turbin
dengan masing-masing turbin
berkapasitas 2,5 MW. Nantinya, hasil
listrik PLTB Sidrap akan dijual ke PT PLN Tim Kunspek Komisi VII meninjau Blok East Kalimantan
(Persero) dengan harga US$11,7 sen per
50 PARLEMENTARIA 157 XLVIII 2018