Page 74 - MAJALAH 157
P. 74
KIAT SEHAT
DIFTERIA Jangan
Sampai Phobia
dr. Happy Apriyanti, MKK, Sp.Ok
Rani merapikan masker
yang menutupi sebagian
besar wajahnya. Kemarin,
ia sengaja memilih
masker yang paling besar,
menurutnya yang paling
bisa menutupi wajah. Ia
juga melongok jejeran
jaket yang ada di lemari.
Dipilihnya yang paling tipis, WIKIPEDIA.ORG
tujuannya hanya untuk Pseudomembran (berwarna putih) menutup tonsil Corynebacterium diphteriae
menutupi lengannya. Jadi akan membunuh sel-sel sehat dalam penularan secara droplet (percikan
kalau ada yang bersin tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi ludah) dari batuk, bersin, muntah,
sebagian besar tubuhnya sel mati. Sel-sel mati akan membentuk melalui alat makan, atau kontak
langsung dari lesi kulit. Terhirup
membran (lapisan tipis) abu-abu pada
sudah terlindungi, tidak tenggorokan. Racun yang dihasilkan percikan ludah penderita di udara saat
terciprat bakteri dan virus berpotensi menyebar dalam aliran penderita bersin, atau batuk. Selain itu,
menular. darah dan merusak jantung, ginjal, serta penularan dapat terjadi melalui barang-
barang yang sudah terkontaminasi oleh
sistem saraf.
Sementara itu, Difteri bisa tidak bakteri, contohnya mainan atau handuk.
tu sekelumit persiapan Rani menunjukkan gejala apapun, sehingga
sebelum bergerak menaiki kereta penderita tidak menyadari bahwa Gejala dan Tanda
– commuter line yang digunakan dirinya terinfeksi. Apabila tidak Tanda dan gejala berupa
karyawati bank BUMN ini ke menjalani pengobatan dengan tepat, infeksi saluran pernapasan akut
ISudirman tempatnya bekerja. Ia mereka berpotensi menularkan penyakit (ISPA) bagian atas (terutama pada
berpikir berada di tengah penumpang ini kepada orang di sekitarnya, terutama selaput mukosafaring, laring, tonsil,
transportasi massal ini risiko mereka yang belum mendapatkan hidung dan juga kulit), adanya nyeri
tertular lebih tinggi. Kondisi seperti imunisasi. Sudah ada vaksin difteri tenggorok , nyeri menelan, demam
o
yang dihadapi Rani banyak dialami untuk mencegah penularannya, namun tidak tinggi (kurang dari 38.5 C),
masyarakat, sejak pemberitaan tentang saat ini di Indonesia terjadi peningkatan dan ditemui adanya pseudomembran
diphteria atau difteri mengemuka. kasus. putih/keabu-abuan /kehitaman di
Muncul phobia, ketakutan yang Data yang dirilis oleh Pos tonsil, faring atau laring yang tak
berlebihan. Apa perlu begitu? Mari kita Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau mudah lepas, serta berdarah apabila
cermati difteria supaya terhindar dari Public Health Emergency Operating diangkat. Pada keadaan lebih berat
phobia. Center (PHEOC) Kementerian dapat ditandai dengan kesuliltan
Difteri adalah infeksi bakteri Kesehatan, melihat kasus difteri menelan, sesak nafas, stridor dan
Corynebacterium diphteriae yang terdeteksi di 23 provinsi per November pembengkakan leher yang tampak
umumnya menyerang selaput lendir 2017. seperti leher sapi (bullneck). Kematian
pada hidung dan tenggorokan, dan biasanya terjadi karena sumbatan
kulit. Penyakit ini sangat menular, Penularan jalan nafas, kerusakan otot jantung,
dan termasuk infeksi serius yang Manusia adalah satu satunya serta kelainan susunan saraf pusat
berpotensi mengancam jiwa. Bakteri reservoir Corynebacterium diphteriae. dan ginjal.
difteri menghasilkan racun yang Yang paling banyak terjadi adalah Apabila tidak diobati, dan
74 PARLEMENTARIA 157 XLVIII 2018