Page 3 - MAJALAH 83
P. 3

PESAN  PIMPINAN





            keinginan  untuk  menyelenggarakan   Demokrasi  Pancasila,  yang  menurut   membayangkan akan adanya sebuah
            hak-hak politik itu secara efektif. Un-  hemat  saya  telah  terbukti  sebagai   negara Indonesia, yang dalam segala
            tuk  itu,  timbul  pula  gagasan,  bahwa   common  platform  ideologis  negara-  segi amat majemuk  tanpa dikaitkan
            cara  yang  terbaik  untuk  membatasi   bangsa  Indonesia  yang  paling  tepat   dengan Pancasila. Nasionalisme Indo-
            kekuasaan  pemerintah  ialah  dengan   (feasible),  sehingga  cocok  bagi  ke-  nesia  adalah  suatu  semangat,  suatu
            suatu  konstitusi,  apakah  ia  berupa   hidupan bangsa hari ini dan di masa   tekad, dan suatu program aksi politik,
            naskah (written constitution) atau ti-  datang.  Sampai  saat  ini  saya  belum   suatu das Sollen.
            dak berupa naskah (unwritten consti-  melihat  alternatif  common  platform   Pancasila  sesungguhnya  adalah
            tution).                          ideologis lain, yang tidak hanya dapat   suatu faham yang berpendirian bah-
                Konstitusi,  menjamin  hak-hak   diterima  (acceptable)  bagi  bangsa,   wa  semua  orang  yang  berkeinginan
            politik  dan  menjalankan  pemba-  tetapi juga cocok (viable) dalam per-  membentuk masa depan bersama di
            gian  kekuasaan  negara,  sehingga   jalanan  negara-bangsa  Indonesia.   bawah lindungan suatu negara, tanpa
            kekuasaan  eksekutif  diimbangi  oleh   Dengan posisi Pancasila yang demiki-  membedakan suku, ras, agama atau-
            kekuasaan  parlemen  dan  lembaga-  an krusial, saya melihat urgensi yang   pun  golongan,  adalah  suatu  bangsa.
            lembaga  hukum.  Gagasan  ini  dina-  mendesak  untuk  melakukan  revita-  Seperti dikatakan Benedict Anderson,
            makan konstitusionalisme, sedangkan   lisasi terhadap nilai-nilai Pancasila.   nation adalah suatu imagined commu-
            negara  yang  menganut  gagasan  ini   Terdapat tiga hal yang diwariskan   nity, sehingga kita harus memandang
            dinamakan  Constitutional  State  atau   oleh  para  pendiri  bangsa  Indonesia,   Pancasila  bukan  hanya  merupakan
            Rechtsstaat,  dan  konsep  demokrasi   yaitu  negara  yang  dibentuk  sebagai   ideologi  negara,  melainkan  vision
            yang dituangkan ke dalam konstitusi   Negara  Kesatuan Republik Indonesia,   of  state,  yang  dimaksudkan    untuk
            tersebut  disebut  sebagai  demokrasi   falsafah dan landasan ideologi bangsa   memberi andasan  filosofis  bersama
            konstitusional. Istilah “negara hukum”   yaitu Pancasila, dan Konstitusi Negara   (common  philosophycal   ground) se-
            yang  kita  kenal  sekarang,  atau  dike-  yang  dijabarkan  dalam  Undang-un-  buah   masyarakat   plural  yang  mod-
                                                                                                             2
            nal  luas  dengan  Rechsstaat  (Eropa   dang Dasar 1945.             ern,  yaitu  Masyarakat Indonesia.
            Kontinental) dan Rule of Law  (Anglo   Pancasila, yang sejak tahun 1945   Namun  demikian,  perlu  tetap
            Saxon),  merupakan  suatu  penamaan   telah dinyatakan sebagai dasar negara   diakui,  bahwa  sebagai  landasan ber-
            yang diberikan oleh para ahli hukum   Republik Indonesia, mungkin memang   masyarakat,  setiap  manusia  Indone-
            pada permulaan abad ke-20 terhadap   masih  memerlukan  pendalaman  dan   sia  mempunyai  kedudukan  hak  dan
            gagasan konstitusionalisme.       penjabaran  konseptual  agar  dapat   kewajiban  yang  sama,  baik  sebagai
                Jika  kita  kembali  pada  konteks   menjadi  sebuah  paradigma  yang   warga negara ataupun sebagai warga
            kebudayaan  Indonesia,  maka  de-  handal.  Pendalaman  dan  penjabaran   masyarakat, serta tidak boleh memak-
            mokrasi  yang  dikembangkan  adalah   ini  amat  urgen,  karena  amat  sukar   sakan kehendak kepada orang lain.
                                                                                     Dewasa  ini,  penyaluran  aspirasi
                                                                                 politik masyarakat telah dapat diako-
                                                                                 modasikan  dalam  sistem  multipartai.
                                                                                 Pada satu sisi, hal ini dapat mencer-
                                                                                 minkan  perwujudan demokrasi,  akan
                                                                                 tetapi pada sisi lain dapat mengarah
                                                                                 pada pelanggaran terhadap nilai-nilai
                                                                                 Pancasila. Hal tersebut pada akhirnya
                                                                                 dapat  diselewengkan  dengan  pem-
                                                                                 bentukan kekuatan-kekuatan dengan
                                                                                 memobilisasi  kekuatan  berdasarkan
                                                                                 asas  masing-masing.  Hal  ini  dapat
                                                                                 bermuara  pada  berkembangnya  pri-
                                                                                 mordialisme   sempit   berdasarkan
                                                                                 agama,  etnis  ataupun  ras  dan  aspek
                                                                                 kedaerahan lainnya.

                                                                                 Mewujudkan Masyarakat
                                                                                 Madani di Indonesia
                                                                                     Terbentuknya masyarakat mada-

                                                                                 2      Benedict  Anderson,  Imagined  Communities:
                                                                                 Reflections  on  the  Origin  and  Spread  of  Nationalism.  Re-
                                                                                 vised Edition ed. London and New York: Verso, 1991.




                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                        |
              | PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 83

                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   1   2   3   4   5   6   7   8