Page 74 - MAJALAH 83
P. 74
dahal 2/3 wilayah negara kepulauan katanya memberi contoh. Kakak bagi yang lebih bersahabat dengan laut.
ini adalah laut. “Sebenarnya bukan kembar Marcel dan Mischa yang Termasuk menyampaikan penyuluhan
laut yang harus kita takutkan tapi apa juga memiliki hobby menyelam ini kepada masayarakat yang berada di
yang sudah kita lakukan pada alam menekankan membangun pemaha- wilayah yang memiliki potensi wisata
kita. Aku sangat percaya pada hu- man tentang alam sejak dini dengan laut.
kum alam kok. Kalau seandainya un- benar penting, agar anak tidak terje- “Masyarakat setempat harus di-
tuk eksploitasi laut kita merusak laut, bak pada pemahaman yang salah. beri pemahaman dan pengetahuan
aku yakin akan ada balasan dari alam. Pemerintah menurutnya secara bagaimana merawat kekayaan yang
Bagiku kalau kita berbuat baik pada bertahap perlu mengoreksi kebijakan merupakan anugarah yang harus di-
laut maka laut juga akan baik pada di bidang kelautan. Ia memberi con- jaga,” ujar penulis buku Nadine La-
kita,” imbuhnya. toh tentang masih minimnya aparat bour of Love ini. Bersama WWF ia
Nadine menyayangkan pola keamanan di laut untuk menjaga ke- melakukan riset 3 tahun lebih seka-
pendidikan orang tua pada anak yang daulatan dan kekayaan sumber daya ligus penyuluhan kepada masyarakat
menempatkan alam sebagai sesu- disana. Pemegang lisence tertinggi di kepulauan Wakatobi. Tidak heran
atu yang menakutkan. “Orang tua diving ‘rescue diver’ yang sudah me- kekerapannya datang ke wilayah ini
terkadang tanpa sadar menjadikan ngenal olah raga menyelam sejak 6 membuat ia menjadi semakin dekat
alam sebagai ancaman bagi anaknya tahun lalu menyebut salah satu con- dengan penduduk asli setempat, suku
misalnya ketika meminta anak untuk toh kerusakan terumbu karang akibat Bajo.
segera tidur, cepat tidur ya kalau gak bom ikan. Bersama WWF ia turut beru- Ini membuatnya tergerak untuk
nanti badai akan semakin kencang,” paya mengkampanyekan kehidupan merekam kehidupan masyarakat suku
Bajo dan pesona bawah laut Waka-
tobi dalam format film layar lebar.
Tidak tanggung-tanggung Nadine
yang berpengalaman membintangi
dua film sebelumnya, memutuskan
mengambil peran sebagai produser.
“Ini film keluarga judulnya The Mir-
ror Never Lies. Melibatkan lima orang
anak dari suku Bajo yang berakting
bersama beberapa bintang dari Ja-
karta. Pokoknya seru, nonton ya,” ka-
tanya berpromosi.
Tidak hanya laut, pergaulan Na-
dine dengan alam pegunungan juga
akan ditampilkan di layar lebar. Ia ber-
cerita saat ini sedang mempersiapkan
film lain yang bercerita tentang pe-
ngalaman dua perempuan backpack-
ers mewujudkan mimpinya menak-
lukkan dua gunung di dua negara
berbeda. Gunung Merapi di Indonesia
dan Gunung Himalaya di Tibet.
Alam memang memiliki kearifan
sendiri untuk menyampaikan pesan
kepada manusia agar berperilaku
lebih baik pada alam, sebagai bagian
dari rasa syukur terhadap ciptaanNYA.
Pesan keindahan itu ternyata disam-
paikan lewat Nadine. Semoga seruan-
nya membuat bangsa ini tergerak
blog.nadine/doc.pribadi untuk berbuat lebih baik pada alam.
“Jadi ayo Go Green dan Go Blue,” be-
gitu pesan Nadine mengakhiri wawan-
cara. (iky)
| PARLEMENTARIA | Edisi 83 TH. XLII, 2011 |