Page 19 - MAJALAH 176
P. 19

KILAS AKHIR PERIODE





            Suara (KPPS), Panitia
            Pengawas (Panwas) serta unsur
            pengamanan dari Polri meninggal
            dunia.
              Pimpinan dan Anggota Komisi
            II DPR RI menyampaikan turut
            berbela sungkawa dan menaruh
            empati yang mendalam kepada
            para korban, baik dari jajaran KPU
            dan Bawaslu yang merupakan
            mitra Komisi II DPR, maupun
            jajaran  aparat  pengamanan yang 
            wafat  ataupun  yang jatuh  sakit 
            dalam penyelenggaraan Pemilu
            tahun 2019.
              Dalam rilis yang diterima
            Parlementaria, Komisi II DPR
            RI menegaskan bahwa petugas
            Pemilu yang  wafat atau sakit 
            adalah  para  pejuang  demokrasi.
            Oleh karena  itu, jatuhnya  korban 
            jiwa  dan  sakit  menjadi bahan   Wakil Ketua Komisi II DPR RI Nihayatul Wafiroh. Foto: Arief/Jk
            evaluasi khusus bagi Komisi II
            DPR RI, sebagai  pihak  yang 
            terlibat  dalam penyusunan        DALAMI MASALAH PERLINDUNGAN      DORONG PENYELESAIAN RUU
            Perundang-Undangan dan            DATA PRIBADI                     DATA PRIBADI
            Peraturan KPU, Bawaslu dan        Setelah penyelenggaraan Pemilu   Sementara itu, Ketua Komisi
            DKPP.                             2019, Komisi II DPR RI berfokus   II DPR RI Zainuddin Amali
              Selanjutnya, Komisi II DPR      pada penyelesaian persoalan      mendorong disegerakannya
            RI meminta KPU dan Bawaslu        lainnya terkait dengan kasus     penyelesaian RUU Data
            untuk menerangkan kronologis      jual-beli data pribadi Kartu     Pribadi.
            kejadiannnya, berupa daftar       Keluarga (KK) dan Nomor Induk       “Saya mendorong lahirnya
            petugas yang wafat dan sakit,     Kependudukan (NIK) di media      undang-undang keamanan
            berikut kondisi keluarga          sosial.                          data pribadi. Jadi, siapa pun
            yang ditinggalkan. Komisi          Wakil Ketua Komisi II DPR RI    yang menerima copy dari
            II DPR RI  memastikan bahwa       Herman Khaeron mengatakan,       data seseorang, dia harus
            Pemerintah telah menanggung       dalam Undang-Undang Nomor 24     menyimpannya. Jadi, kalau
            biaya berobat dan memberikan      Tahun 2013 tentang Administrasi   sudah selesai tidak bisa
            santunan kepada seluruh petugas   Kependudukan (Adminduk),         dibuang begitu saja. Nah, itu
            yang sakit dan meninggal dalam    negara wajib melindungi          ada sanksinya,” tutur politisi
            penyelenggaraan Pemilu tahun      kebenaran dan kerahasiaan dari   Partai Golkar tersebut.
            2019.                             KTP seseorang, memang dibuka       Ia kembali menegaskan
              Komisi II DPR RI akan           akses, tetapi akses itu adalah   bahwa RUU Data Pribadi
            melakukan evaluasi menyeluruh     untuk semua level berdasarkan    merupakan pekerjaan rumah
            terkait dengan penyelenggaraan    keputusan menteri.               untuk DPR RI di periode yang
            Pemilu tahun 2019. Komisi          “Tetapi kalau kemudian          akan datang. Hingga kini ia
            II DPR RI mengusulkan             bahwa akses tehadap swasta       menyatakan bahwa belum
            kepada Pemerintah, untuk          sudah dilakukan sejak tahun      ada draf UU yang masuk dari
            memberikan beasiswa sampai        2015, padahal di situ rujukannya   Kementerian Komunikasi dan
            tingkat Perguruan Tinggi, kepada   terhadap peraturan pemerintah,   Informatika (Kominfo). “Nah,
            anak-anak penyelenggara  yang     peraturan menteri dijadikan      ini PR dan pemerintah yang
            meninggal  pada Pemilu tahun      rujukan tentu kami akan dalami,”   akan datang,” pungkas politisi
            2019.                             ujar Herman.                     dapil Jawa Timur XI itu. l pun/er



                                                                        TH. 2019      EDISI 176      PARLEMENTARIA        19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24