Page 37 - MAJALAH 135
P. 37

Sebenarnya secara historis, BUMDes bukanlah hal   yang tersebar di 74 Kabupaten, 264 Kecamatan dan 1022
            yang baru  bagi  sebagian  masyarakat  desa  di  berbagai   Desa. Kepemilikan BUMDes terbanyak berada di Jawa
            daerah. Dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah   Timur dengan 287 BUMDes, kemudian Sumatera Utara
            Daerah,  PP  No  72  Tahun  2005  tentang  Desa,  maupun   dengan 173 BUMDes, rata-rata nasional, presentase jumlah
            Permendagri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha   BUMDes dari total 74.093 desa di Indonesia masih cukup
            Milik Desa sudah disebutkan tentang pendirian BUMDes.   terbatas yakni sebesar 1,4 %. Padahal, BUMDes ini penting
            Namun, selama ini pengelolaan BUMDes masih belum   untuk kemajuan dan kesejahteraan desa, karena kontribusi
            memenuhi prinsip-prinsip yang diinginkan. Prinsip-  BUMDes terhadap perekonomian desa cukup vital. Jika
            prinsip pengelolaan BUMDes penting untuk dielaborasi   dapat dikelola dengan lebih profesional, BUMDes akan
            atau diuraikan agar dipahami dan dipersepsikan dengan   benar-benar mampu menjadi penggerak perekonomian
            cara yang sama oleh pemerintah desa, anggota (penyerta   masyarakat desa yang berbasis sistem perekonomian, yakni
            modal), BPD, Pemkab, dan masyarakat. Terdapat 6 prinsip   sistem ekonomi kekeluargaan dengan gotong royong.
            dalam mengelola BUMDes yaitu:                         Sejauh ini mayoritas para aparatur desa memanfaatkan
                                                               Alokasi Dana Desa tersebut untuk menunjang pembangunan
            1.   Kooperatif. Semua komponen yang terlibat di dalam   infrastruktur desa, yang bertujuan untuk mendorong
               BUMDes harus mampu melakukan kerja sama yang baik   pertumbuhan ekonomi desa. Namun, melihat manfaat
               demi pengembangan dan kelangsungan hidup usahanya.  kehadiran BUMDes, alangkah baiknya pemerintah desa dapat
            2.   Partisipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam   mengalokasikan dana tersebut untuk pendirian maupun
               BUMDes harus bersedia secara sukarela atau diminta   revitalisasi BUMDes. Dengan Pembangunan BUMDes, dapat
               memberikan  dukungan  dan  kontribusi  yang  dapat   mendorong terwujudnya kemandirian desa dalam mengelola
               mendorong kemajuan usaha BUMDes.                sumber pendapatannya sendiri (Pendapatan Asli Desa).
            3.   Emansipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam   Namun demikian, perwujudan tersebut menuntut
               BUMDes harus diperlakukan sama tanpa memandang   adanya kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
               golongan, suku, dan agama.                      potensi desa yang ada dan dukungan seluruh aparat desa
            4.   Transparan.  Aktivitas  yang  berpengaruh  terhadap   selaku pengelola dana desa. Selain itu keberlangsungan
               kepentingan masyarakat umum harus dapat diketahui   BUMdes ini perlu ditunjang dan diperkuat dengan peraturan
               oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan   dan manajemen BUMDes serta penerapan praktek Good
               terbuka.                                        governance pada BUMDes, karena Good Governance sebagai
            5.   Akuntabel.  Seluruh kegiatan usaha harus dapat   bagian agenda reformasi,  pada dasarnya merupakan suatu
               dipertanggung jawabkan secara teknis maupun     kondisi ideal yang diharapkan terwujud pada setiap aspek
               administratif.                                  pemerintahan yang berinteraksi pada masyarakat.
            6.   Sustainabel. Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan
               dan dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUMDes.                   ***
                                                                        Ditulis oleh:  Ade Nurul Aida & Martha Carolina
               Berdasarkan data Kementerian Desa, tercatat sebanyak                 (Analis Anggaran Pendapatan dan
            1.022 BUMDes telah berkembang di seluruh Indonesia,                        Belanja Negara Ahli Pertama)
























                                                                                                                 foto : dok/hr





                                                                             PARLEMENTARIA l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016  l  37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42