Page 39 - MAJALAH 135
P. 39

Sepertinya di pemerintah sendiri ada                                Agar sebuah produk hukum yang sudah
            kubu yang pro hukuman mati dan ada                                  diputuskan bisa langsung dijalankan,
            kubu yang tidak pro dengan hukuman                                  dan tidak digugat (judicial review) ke
            mati. Sehingga hukuman mati tidak lagi                              MK,” papar Enny.
            menjadi hukuman yang berupa pidana                                     Ada faktor-faktor yang meringan-
            pokok, tapi sudah dimasukkan dalam                                  kan, memberatkan, juga melakukan
            pidana yang khusus,” jelas Nasir.                                   kejahatan pidana berkali-kali tapi
               Ia mengaku  bersyukur karena                                     ketahuan sekali, maka penjatuhan
            pemerintah masih mencantumkan                                       putusan hukumnya tidak lebih dari 20
            hukuman mati meskipun memang                                        tahun. “Tak boleh mengakumulasikan
            itu dilakukan secara selektif. “Apalagi                             hukuman dari kejahatan yang satu
            narapidana yang mendapatkan                                         dengan kejahatan yang lain, sehingga
            hukuman mati itu memohon grasi                                      hukumannya sampai 20 tahun
            pada presiden, kalau grasinya ditolak                               ditambah 10 tahun sehingga menjadi
            baru kemudian hukuman matinya                                       30 tahun dan seterusnya. Itu tidak
            dilaksanakan,” ujar politisi dari Nangroe                           boleh,” terang Enny .
            Aceh Darusalam.                                                        Dengan demikian,  proses pem-
               Artinya, jelas Nasir, hukuman mati                              foto : an/hr  bahasan RUU KUHP ini dilakukan tidak
            itu merupakan upaya terakhir dalam                                  dengan tergesa-gesa dan melibatkan
            penegakkan hukum, dan tentu saja         Anggota Komisi III DPR RI,   seluruh komponen masyarakat sampai
            sebelum dia dihukum mati dia sebagai         Nasir Djamil           benar-benar mencapai keyakinan
            warga negara diberikan hak untuk                                    bersama. Termasuk di dalamnya terkait
            memohon ampun kepada presiden,    (perda) yang bernuansa syariat islam.   kejahatan luar biasa (extra ordenary
            mungkin dia mengakui kesalahan-   seperti di Aceh ada Konun.        crime, lex specialist, lex generalist) dan
            kesalahannya.                        “Ini harus diatur dalam KUHP,   sebagainya.
               Dalam kesempatan tersebut, ia juga   daerah-daerah yang menerapkan   Namun,  Pakar  Hukum  Pidana  UI
            menginformasikan, bahwa Komisi III     perda-perda  bernuansa syariat islam.   Akhyar Salmi yang juga hadir dalam
            akan mengadakan seminar mengenai     Tentu saja Panja KUHP Komisi III DPR   diskusi  tersebut menyatakan agak
            konseptualisasi dan transformasi   akan mengakomodir, khususnya Fraksi   bingung dengan draft UU KUHP
            hukum adat. Dimana  hukum adat ini   PKS akan melihatnya secara moderat,   tersebut, karena yang buku satu pakai
            akan dimasukkan dalam norma dalam   tidak ke kanan atau ke kiri,” tandasnya.   asas, tapi yang lain tidak. Sehingga
            KUHP. “Belajar dari realita yang ada,   Nasir mengharapkan KUHP ini   ada ketidakkonsistenan. Seperti asas
            bahwa hukum adat masih berlaku  baik   dapat mengakomodir warna warni dan   wilayah, asas nasional  pasif, asas
            itu di Kalimantan, Sulawesi, Bali dan   dinamika hukum di Indonesia, sehingga   nasional aktif, dan asas internasional.
            Sumatera Barat dan hampir di seluruh   hukum ini menjadi bagian yang tidak   “Itulah yang harus diclearkan,
            provinsi yang ada di nusantara ini,”   terpisahkan untuk membangun   agar tujuan pemidanaan itu tidak
            jelasnya.                         masyarakat itu sendiri.           dijadikan norma saja, melainkan harus
               Misalnya di Bali, seorang anak laki-  Sementara itu dalam kesempatan   dijalankan,” ungkapnya.
            laki melarikan anak perempuan  itu hal   yang sama, Kepala BPHN Kemen-  Mengapa? Sebab, kalau tujuan
            yang biasa tidak bisa dikenai pidana.   kumham RI Enny Nurbaningsih   itu dipahami sebagai norma, maka
            Tapi jika  mengacu pada perbuatan   meng akui jika pemerintah dan DPR     tak akan ada kekonsistenan seperti
            hukum, itu bisa kena delik. Bagaimana   baru  membahas  asas-asas  hukum   dengan hukuman mati itu sendiri di
            kita mengakomodir dalam KUHP, ini   pidana. Di mana asas-asas tersebut   masyarakat. Karena itu, pasal 55 dalam
            butuh pendalaman,                 mengakomodasi rencana strategis   buku I, itu bertentangan dengan pidana
               Oleh karena itu, mantapnya, kun-  (Renstra) nilai-nilai kebangsaan Indo-  pokok hukuman mati. Karena doktrin
            jungan-kunjungan panja ke sejumlah   nesia, mengakomodir living law, dan   itu akan selalu berkembang dan tidak
            daerah itu adalah ingin melihat hu-  lain-lain. Dimana tim Kemenkumham   perlu diatur, dan tujuan pidana itu kita
            kum ada yang berlaku di daerah.   RI sebagai penggagas cukup solid,   serahkan kepada penegak hukum.
            Jangan sampai seperti pembahasan   sehingga dalam setiap pembahasan    Selain itu,  menurutnya tidak perlu
            UU Pornografi dan Pornoaksi dimana   selalu melibatkan pihak-pihak terkait.   menghimpun semua delik yang ada.
            sejumlah daerah yang memiliki adat   Seperti Kepolisian, Kejaksaan, MA,   Sebab, dalam hukum pidana manapun
            istiadat menolak, terlepas motivasi   KPK, BNN, BNPT dan lain-lain.  delik administrasi itu berbeda dengan
            penolakannya.                        “Jadi, Kemenkumham sudah       delik pidana umum, dan memang
               Menurutnya negara sudah meng-  melibatkan seluruh penegak hukum   tidak boleh 2 tindak pidana dijatuhi
            akomodir masalah-masalah ini dan   yang ada. Jika memang terkait    hukuman sekaligus. Misalnya tindak
            juga mengkompilasi hukum-hukum    terorisme, maka melibatkan BNPT,   pidana  korupsi  dengan  mengganti
            islam di Indonesia. Meskipun memang   narkoba melibatkan BNN, korupsi   uang kerugian negara. Apa uang itu
            tidak secara eksplisit disebutkan tapi   tentu dengan KPK, dan seterusnya.   bisa mengganti korupsi? Kalau begitu,
            jika  kita melihat di lapangan ada juga   Termasuk hukum adat yang masih   koruptor akan senang. Jadi, itulah
            sekarang peraturan-peraturan daerah   hidup di tengah masyarakat. Mengapa?   antara lain yang harus diclearkan.n  (sc)



                                                                             PARLEMENTARIA l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016  l  39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44