Page 73 - MAJALAH 135
P. 73
ebih dari satu tahun terakhir Wulan bersama Eksis Di Film
beberapa sahabat membuat sebuah gerakan sosial Wulan Lorraine Guritno nama lengkap isteri dari Adilla
khususnya kepada penderita kanker. Tujuannya tak dimitri ini. Wajahnya mulai dikenal luas ketika membawakan
L lain untuk menyebarkan harapan dan solidaritas acara bola, Liga Italia dan World cup-tainment di RCTI.
perjuangan melawan kanker. Selain langsung mengunjungi Berkat aktingnya yang sangat apik dalam film layar lebar
para penderita kanker, Wulan juga mengemas gerakan sosial Gie dan Janji joni, ibu tiga orang anak itu kini malah lebih
tersebut dalam bentuk pembuatan gelang harapan. Siapa dikenal sebagai aktris film.
sangka jika gelang harapan itu menjadi viral dan akhirnya Sempat terdengar kabar ingin menjadi anggota legislatif
memaksanya untuk memperbanyak gelang yang hasil pada Pemilihan umum tahun 2009 silam, namun hingga
penjualannya disumbangkan untuk sebuah yayasan kanker. kini,nama alumni The Italia Conti Academy of Theatre
Melihat kepedulian masyarakat atas penderita kanker Arts London itu tidak terdengar menjadi kader salah satu
semakin besar, sebagai pekerja seni Wulan tertantang untuk partai politik. Wulan kini malah semakin eksis dalam dunia
mengemas gerakan sosial tersebut dalam bentuk sebuah perfilman setelah SCTV menggandengnya menjadi juri
film. Tentu saja film yang tidak hanya bisa meningkatkan dalam ajang Indonesian Box Office Movie Award (IBOMA)
solidaritas masyarakat, namun sekaligus bisa menyebarkan beberapa waktu lalu. n
harapan bagi para penderita kanker. Bersama dengan sang
suami sebagai sang sutradara, Wulan memproduseri sendiri
film garapannya yang bertajuk I am Hope itu.
“Saat perjalanan kami sebelumnya membuat gerakan
gelang harapan dimana saya bertemu langsung survivor dan
warrior kami mendapat banyak cerita. Itulah yang kemudian
menginspirasi kami untuk membuat film Iam Hope. Kami
ingin share semangat untuk keyakinan yang begitu besar
dari para penderita dan pejuang kanker itu. Ketika harapan
itu tetap menyala, kita masih bisa melangkah,”ujar Wulan usai
konferensi pers IBOMA di studio SCTV beberapa waktu lalu.
Meski film duet perdananya bersama sang suami itu
dari segi penjualannya tidak sebaik film-film yang pernah
ia lakoni, bahkan hanya mampu bertahan di bioskop selama
tiga minggu, namun ia bersyukur film tersebut mendapat
respon yang cukup baik dari para penderita kanker. Bahkan
kini, jauh setelah film tersebut sudah tidak lagi bertengger
di bioskop, Wulan masih terus berkeliling menyebarkan
harapan.
“Alhamdulillah meski sudah lama turun layar, namun
kami masih keliling-keliling nobar (nonton bareng-red)
untuk meneruskan gerakan penyebaran harapan sekaligus
peningkatan solidaritas kepada penderita kanker. Bentuknya
hiburan tapi tetap ada konten edukasinya. Bahkan saking
seringnya keliling bisa dikatakan ini nobar film Indonesia
terbanyak untuk saat ini,”kisah wulan diiringi tawa.
Anak dari pasangan Joko Guritno dan Deana Battams
ini mengakui bahwa dalam membuat film tersebut ia
mendapat dukungan dari KPKN (Komite penanggulangan
kanker nasional), sebuah komisi nasional yang menangani
kanker dibawah Kementerian Kesehatan. Meski demikian ia
meyakini, untuk berbuat sesuatu yang positif dan berguna
bagi masyarakat luas tidak harus mengandalkan pihak
pemerintah (eksekutif-red) dan legislative, sebagaimana
yang menjadi motonya dalam menyebarkan harapan
tersebut. Ketika harapan itu tetap menyala, kita masih
bisa melangkah. Selagi ada niat dan usaha untuk berbuat
kebaikan bagi masyarakat luas, jalan keluar pasti akan foto: rsb/hr
terbuka luas.
Wulan Guritno
PARLEMENTARIA l EDISI 135 TH. XLVI - 2016 l 73