Page 68 - MAJALAH 135
P. 68

SOROTAN



          berlarut-larut  karena  hanya  akan   tarif ditentukan oleh perusahaan.   perizinan menjadi angkutan umum
          menyengsarakan masyarakat pada    Transportasi berbasis online mesti   berbasis aplikasi secara legal.
          umumnya, konsumen, dan pengemudi   taat regulasi.                     Hal tersebut disampaikan Menteri
          pada khususnya,” pungkasnya.        Meski belum muncul payung       Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan
            Hal senada juga disampaikan     hukum, transportasi berbasis online   usai  rapat bersama  Kementerian
          Ketua  Yayasan  Lembaga Konsumen   tak boleh ditutup, sembari DPR dan   Koordinator bidang Politik Hukum dan
          Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Ia   pemerintah melakukan amandemen   Keamanan (Kemenkopolhukam), Sabtu
          menyayangkan  lambannya sikap     UU  LLAJ  untuk  mengakomodir     (26/3/2016).
          pemerintah dalam mengatasi        transportasi berbasis aplikasi online.  Ada beberapa hal yang dipu tus -
          polemik transportasi berbasis online   Sementara itu, di tempat yang   kan dalam rapat bersama Kemen-
          di tengah masyarakat berdampak    sama, Direktur Eksekutif Institute   kopolhukam. Pertama, yang menjadi
          sebagian pengemudi angkutan umum   Democracy  and  Education  (IDE),   persoalan bukan pada aplikasi online
          konvensional melakukan aksi mogok   Gugun Gumilar, berpandangan     atau konvensional, namun lebih kepada
          beroperasi.                       keberadaan transportasi berbasis   bagaimana taksi berbasis aplikasi yang
            Ketiadaan  payung  hukum  yang   online mesti dinaungi oleh payung   jelas ilegal bisa dilegalkan sesuai
          menjadi acuan transportasi menyulut   hukum. Ia berpendapat perusahaan   ketentuan yang berlaku.
          sebagian pengemudi angkutan umum   transportasi berbasis online bersama    Kedua, pihak GrabCar dan
          konvensional. Respon pemerintah   dengan Kemenhub dan DPR  duduk    Uber diberikan dua pilihan, yaitu
          yang solid dibutuhkan masyarakat.  bareng menyusun aturan. Sekira   tetap menjadi content provider atau
            Tulus mengatakan pemerintah tak   amandemen membutuhkan waktu     perusahaan penyelenggara angkutan
          tegas memberikan solusi di tengah   panjang, maka yang paling ideal   umum. Pada rapat tersebut, Uber dan
          polemik. Pemerintah yang mestinya   membentuk Peraturan Pemerintah   GrabCar memutuskan untuk tetap
          hadir dengan menjadi penengah,    (PP) atau Peraturan Daerah (Perda).  menjadi  content provider (bukan
          justru memihak salah satu pihak.    “Kemudian kita harus adil trans-  sebagai perusahaan penyelenggara
          Terlebih, tidak kompaknya di internal   portasi konvensional dan transportasi   angkutan umum).
          pemerintah terhadap penyikapan    online harus adil. Pemerintah harus   Jonan meminta, dengan keputusan
          fenomena transportasi berbasis online.  turun tangan, jangan hanya ulur ta-  tersebut, pihak GrabCar dan Uber
            “Kalau pemerintah tegas saya    ngan,” ujarnya.                   untuk bekerja sama dengan perusahaan
          setuju.  Cuma  pemerintah  yang     Di era digital teknologi, keberadaan   penyelenggara angkutan umum yang
          mana. Menteri Perhubungan sudah   transportasi merupakan hukum alam   berbentuk badan hukum (Koperasi).
          menyebut adanya pelanggaran UU,   yang tak bisa dihindari. Terlebih,   Ketiga,  Badan  hukum (Koperasi)
          sebaliknya presiden justru memihak   perkembangan teknologi memudahkan   tersebut harus memiliki izin sebagai
          salah satu seolah memelintir. Kuncinya   masyarakat mendapatkan transportasi   badan hukum penyelenggara angkutan
          di  presiden,”  ujarnya  dalam  sebuah   hingga sampai ke tujuan tanpa perlu   umum  dan melakukan  prosedur
          diskusi di Gedung DPR, Kamis (17/3).  bersusah payah.               seperti, pendaftaran kendaraan, uji
            Publik, kata Tulus, menuntut      Transportasi berbasis online    kir, dan aturan-aturan lain.
          presiden taat konstitusi. Ketika Menhub   merupakan  bentuk  ekonomi  kreatif   Koperasi tersebut nantinya me-
          sudah menengarai adanya pelanggaran,   yang pula didukung pemerintah.   nurut  Jonan, yang  akan  mewadahi
          presiden mestinya sepandangan     “Pemerintah mendukung aplikasi    para pengemudi GrabCar dan Uber.
          dalam menyikapi fenomena tersebut.   online, namun memang ada benturan   Para pengemudi yang tergabung
          Menurutnya, meski transportasi    antara menteri dengan   presiden,”   dalam koperasi harus memiliki SIM A
          berbasis online melanggar  UU No 22   katanya.                      Umum. Koperasi tersebut menjalankan
          Tahun 2009 tentang LLAJ, tidak berarti   Ia berpendapat  rule of conduct   usaha angkutan umum rental, dengan
          keberadaannya ditutup. Sebaliknya,   pemerintah tidaklah tegas. Pemerintah   demikian kendaraan bisa beroperasi
          pemerintah harus melakukan        mestinya melaksanakan aturan yang   dengan pelat nomor hitam (tidak perlu
          amandemen UU LLAJ.                sudah ada tanpa pandang bulu. Namun   plat kuning).
            “DPR harus mendorong kuat       di lain sisi, pemerintah membuat    Kemudian, lanjut Jonan, Badan
          amandemen UU seperti apa.         regulasi dalam rangka mengakomodir   Hukum (Koperasi) yang bekerja sama
          Ini tantangan  untuk pemerintah   transportasi berbasis online.     dengan pihak GrabCar atau Uber
          mewujudkan transportasi publik yang   “Jangan sampai pemerintah     diberi waktu hingga 31 Mei 2016 untuk
          memenuhi standar,  dan  angkutan   bicara terus tapi minim eksekusi di   menyelesaikan semua perizinan. Jika
          umum membenahi diri,” ujarnya.    lapangan. Angkutan di Jakarta ini   sampai pada waktu yang ditentukan
            Ia menilai negara telah abai dalam   buruk sekali, sementara masyarakat   perizinan belum juga bisa diselesaikan,
          pengawasan terhadap angkutan      butuh transportasi yang cepat. Negara   GrabCar dan Uber akan dilarang
          umum jalan. Pasalnya negara mesti   harus hadir dan tegas, karena ini   beroperasi tanpa toleransi.
          mengintervensi  terhadap  besaran   persoalan bersama sama,” katanya.   Selama proses perizinan di Dinas
          tarif angkutan jalan dan standar    Seiring perkembangannya, oleh   Perhubungan DKI Jakarta, GrabCar dan
          operasional pelayanan. Sementara,   Pemerintah transportasi online   Uber boleh beroperasi, namun tidak
          transportasi berbasis online seperti   GrabCar dan Uber diberi waktu hingga   seperti, merekrut pengemudi baru. n  (nt, ann)
                                                                              diperbolehkan melakukan ekspansi,
          Gojek, GrabBike dan sejenisnya besaran   31 Mei 2016 untuk menyelesaikan


       68     l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73