Page 52 - MAJALAH 161
P. 52

SOROTAN





                             Aktifkan BAKN Demi


                        Tingkatkan Pengawasan



              Penggunaan Anggaran Negara





                Badan Akuntabilitas
             Keuangan Negara (BAKN)
             merupakan salah satu Alat
             Kelengkapan Dewan (AKD)
            di DPR RI yang sebelumnya
                 pernah eksis. Tetapi
             kemudian dihapuskan dari
             AKD pada tahun 2014. Saat
            ini, BAKN kembali dibentuk
              seiring amanat Undang-
              Undang Nomor 2 Tahun
              2018 tentang Perubahan
              Kedua Atas UU Nomor 17
              Tahun 2014 tentang MPR,
              DPR, DPD, dan DPRD (UU
             MD3). Pembentukan BAKN
                telah disetujui dalam
             Rapat Paripurna DPR pada                                                                         FOTO : ANDRI/IW
               tanggal 20 Maret 2018.
                                              Wakil Ketua DPR Utut Adianto

                     truktur Keanggotaan      mengatakan bahwa badan ini sempat   sempat mengatakan kepada media
                     BAKN DPR terdiri dari    lama hilang, tetapi sekarang dihidupkan   bahwa penugasan dirinya adalah untuk
                     tiga pimpinan dan tujuh   kembali. “Dengan dibentuknya kembali   menguatkan bidang yang dirasa masih
                     anggota. Adapun nama dari   BAKN dapat memperkuat pengawasan   belum optimal.
            Skesepuluh anggota BAKN           dan penilaian terhadap penggunaan   “Penugasan saya untuk memperkuat
            yang ditetapkan dalam Rapat Paripurna   anggaran negara,” ucap politisi yang   bidang yang keberadaannya dirasa
            DPR adalah Andreas Eddy Susetyo   akrab disapa Bamsoet itu.        belum optimal. BAKN di periode lalu
            (F-PDI Perjuangan), Andi Achmad Dara   Bamsoet juga menjelaskan,   pernah ada, tetapi pada sekitar tahun
            (F-Golkar), Willgo Zainar (F-Gerindra),   pada tahun 2014 lalu BAKN pernah   ke tiga atau ke empat, keberadaannya
            Amin Santono (F-Demokrat), Ahmad   dihapuskan dari Alat Kelengkapan   dirasakan sudah tidak terlalu penting,
            Najib Qodratullah (F-PAN), Fathan   Dewan. Pembubaran tersebut dilakukan   hingga akhirnya dilikuidasi,” jelas Utut.
            (F-PKB), Junaidi Auly (F-PKS), Arsul Sani   lantaran BAKN tidak bekerja optimal   Kalau dilihat sekarang, lanjutnya,
            (F-PPP), Achmad Hatari (F-NasDem), dan   dalam mengawasi keuangan negara.   maka keberadaan BAKN ini diharapkan
            Dadang Rusdiana (F-Hanura).       Namun Undang-Undang Nomor 2 Tahun   bisa menjadi bagian dari pengawasan
               AKD yang berada dibawah bidang   2018 tentang MD3 mengamanatkan agar   yang bisa memperkuat kinerja
            pengurusan Wakil Ketua DPR RI Utut   BAKN DPR dihidupkan kembali. “BAKN   pemerintah. Dengan diaktifkannya
            Adianto itu akan bertugas untuk   akan menjadikan BPK sebagai mitra   kembali BAKN diharapkan dapat
            menindaklanjuti hasil pembahasan di   penting dalam mendorong akuntabilitas   membuat pengawasan DPR menjadi
            komisi terhadap temuan pemeriksaan   keuangan negara,” terangnya.  lebih baik.
            Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).     Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI   “Kalau pengawasan DPR lebih
               Ketua DPR RI Bambang Soesatyo   Bidang BAKN dan BURT Utut Adianto   baik, maka pemerintah juga akan

            52  PARLEMENTARIA  161 XLVIII 2018
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57