Page 49 - MAJALAH 161
P. 49
Achmad Hafisz Tohir menyampaikan,
perkembangan ekonomi Provinsi
Sumatera Barat (Sumbar) yang telah
mencatat pertumbuhan ekonomi tinggi
di atas 5 persen (year of year) pada
triwulan I tahun 2017. Namun pada
triwulan I tahun 2018, ekonomi Sumbar
tumbuh melambat ke level 4,71 persen
(yoy). Menurutnya, angka tersebut
merupakan pertumbuhan ekonomi
triwulan I yang terendah sejak tahun
2013 dan berada di bawah nasional.
Hal itu diungkapkan Hafisz saat
memimpin pertemuan antara Tim
Kunker Komisi XI DPR RI dengan Bank
FOTO: EKO/IW Indonesia, Badan Pusat Statistik,
dan Pemerintah Daerah Sumbar, di
Padang, Senin (28/5). Kunker ke
Tim Kunker Komisi XI DPR RI bersama laporan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumbar,
Sumbar ini dalam rangka pengawasan
lembaga untuk selesaikan masalah 3,05 persen (yoy) dibandingkan rata- perkembangan ekonomi serta
klasik ini. Setiap daerah dan tempat rata sebesar 4,64 persen (yoy). pengendalian inflasi daerah pada masa
kendala yg dihadapi petani ini ini Menurut politisi Partai Gerindra itu, Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri
saja. Pemerintah harus cari terobosan capaian inflasi ini harus tetap terkendali 1439 H.
agar masalah ini bisa diselesaikan dan dijaga, salah satunya dengan cara “Walau pertumbuhan menurun
dengan baik agar inflasi lebih baik dan Bulog melakukan operasi pasar, dan di awal semester, tapi inflasi hingga
menumbuhkan daya beli masysrakat,” bekerja sama dengan pemerintah bulan April 2018 masih terjaga pada
tuturnya. daerah. Stok kebutuhan bahan pokok level rendah yaitu sebesar 0,69 persen
Di Jawa Timur, Wakil Ketua Komisi harus dijaga dan dikendalikan, menurut (year to date) dan hingga akhir tahun
XI DPR RI Soepriyatno menilai capaian laporan ketersediaan bahan pokok diperkirakan berada di kisaran 3,51
inflasi Jawa Timur pada Bulan Ramadan seperti beras dan daging di Jatim persen (yoy). Ini hasil kerja keras dari
dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 surplus. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
Hijriah cukup terkendali. Penilaian ini “Tadi dilaporkan stok daging, stok dan Pemerintah Daerah serta seluruh
berdasar pada hasil diskusi antara beras, dan bawang merah bagus, stakeholder yang dapat mengendalikan
Komisi XI DPR RI dan laporan Tim karena produksi bawang merah di inflasi daerah dengan menekan volatile
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim. Jawa Timur cukup banyak, ada di food-nya,” jelas Hafisz.
Dalam diskusi ini juga melibatkan Nganjuk ada di Probolinggo. Hanya Politisi PAN itu pun mendorong
Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi bawang putih saja yang kurang sedikit, TPID harus diperkuat fungsi dan
Jatim, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, tapi itu tidak menyebabkan inflasi, kewenangannya. Menurutnya, TPID
dan Bulog Jatim. karena konsumsinya lebih sedikit,” jelas seharusnya dapat mengintervensi pasar
“Alhamdulillah, sampai hari ini kita Soepriyatno. melalui operasi pasar, bukan hanya
disuguhkan dengan data-data yang Menurut Anggota Dewan dari Dapil sekedar memantau inflasi dengan
sangat bagus, bahwa pengendalian Jatim II ini, surplus produk bahan pokok kewenangan redistribusinya. “Inflasi
inflasi di Jawa Timur sangat baik, dengan harga yang terjaga di daerah- menjadi momok bagi perekonomian
sekarang ini di posisi 3,05. Jadi saya daerah penyangga nasional harus kita, dan ini tugas kita bersama untuk
kira ini harus kita jaga terus, supaya tetap dijaga dengan baik. Karena inflasi mengendalikannya,” imbuh Hafisz.
inflasi yang melonjak dan merugikan daerah penyangga yang terkendali Dari hasil kunjungan ketiga daerah
masyarakat tidak terjadi,” papar akan mempengaruhi daerah-daerah tersebut, (Sulawesi Selatan, Jawa
Soepriyatno di Gedung BI Jawa Timur, lain. Timur dan Sumatera Barat), Komisi
Rabu (30/5). “Jawa Timur ini kan daerah XI memastikan bahwa laju inflasi
Capaian inflasi Jatim sepanjang penyangga, termasuk juga Jawa Barat dari ketiga derah tersebut tergolong
2018 mencapai tingkat yang lebih dan Jawa Tengah, karena penduduknya terkendali dengan baik. Hal ini menjadi
rendah dibandingkan capaian tiga cukup besar, dan potensi pertanian faktor pendorong terkendalinya
tahun terakhir, yakni Januari 2018 daerah sangat tinggi. Saya kira kalau inflasi di tingkat nasional. Karena
sebesar 3,10 persen (year of year) di Jawa Timur mengalami inflasi yang sebagaimana diketahui, besar kecilnya
dibandingkan rata-rata 4,67 persen melebihi target, itu berbahaya,” ujar laju inflasi nasional adalah agregasi dari
(yoy), Februari 2018 sebesar 3,01 persen Soepriyatno. tingkat inflasi di 3 provinsi sehingga
(yoy) dibandingkan rata-rata 4,66 Sementara di Sumatera Barat, memiliki keterkaitan erat antara inflasi
persen (yoy), dan Maret 2018 sebesar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI daerah dan nasional. HS, EKO, GD/SC
161 XLVIII 2018 PARLEMENTARIA 49