Page 79 - MAJALAH 161
P. 79

P   O   J   O   K   R   P   A   R   L   E




                                  Komisi V Terima Pengemudi Ojek Online (Ojol):
                Diapresiasi dan Dinasehati






















 FOTO : SUCI/IW














     Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR berfoto dengan perwakilan forum ojek online, usai melakukan audiensi.   FOTO: JAKA/IW
               Polemik terhadap kehadiran angkutan ojek online (ojol) hingga kini masih terjadi. Sejak
             awal eksistensi jenis angkutan baru ini sering diperlakukan tidak adil oleh aplikator. Melalui
               wadah organisasi Forum Peduli Transportasi Online Indonesia (FPTOI) dan Perkumpulan
              Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (PPTJDI) mereka melakukan dua kali
             demo di Istana Negara tanggal 23 Nopember 2017 dan 27 Maret 2018. Dilanjutkan kembali
                               demo di depan Gedung DPR pada tanggal 23 April 2018.


                     ada saat demo di depan Gedung DPR, perwakilan   Sementara itu, Anggota Komisi V Noor Yasin mengatakan,
                     mereka diterima Komisi V DPR. Dalam RDPU yang   bahwa di Brazil, Jepang dan negara lain tidak diperlukan
                     dipimpin Ketua Komisi V Fary Djemi Francis mereka   motor sebagai angkutan, itu biarkan saja, namun di Indonesia
                     diberi kesempatan untuk menumpahkan semua   ojek diperlukan. Buktinya sangat menguntungkan dan sangat
           P uneg-unegnya.                                    meringankan, tengah malam perlu ojek tinggal telepon dan
               Setidaknya ada 4 tuntutan yakni menetapkan tarif bayar   datang dengan biaya murah.
            paling bawah Rp 3.200, meminta payung hukum bagi ojol,   Namun dia juga mengkritik ojol, untuk lebih tertib di
            merevisi UU No. 22/2009 dan ojol diakui sebagai salah satu   jalan dan perlu disosialisasikan kepada seluruh anggotanya.
            moda transportasi publik.                         Pengemudi ojek juga sering menyalip kendaraan dari sebelah
               Dalam acara tersebut, Anggota Komisi V yang hadir    kiri, padahal itu dilarang oleh UU Lalu Lintas. “Alangkah baiknya
            mengapresiasi adanya ojol ini. Rendy Lamadjido mengatakan,   pengemudi ojol yang berseragam hijau-hijau ini memberi
            ojol  apapun bentuk sistem aplikasi tidak bisa ditolak. Tidak   contoh kepada masyarakat mengendarai motor dengan baik
            ada yang bisa menolak kehadiran sistem angkutan berbasis   dan benar,” ungkap Noor Yasin
            Teknologi Informasi (IT) dengan aplikasi.            Anggota lain Soehartono menyoroti perilaku pengemudi
               Ojek sudah lama kehadirannya. Selama pemerintah belum   ojol ketika terjadi kecelakaan, yang salah sebetulnya pengemudi
            mampu mengeluarkan regulasi maka ojek motor dikategorikan   ojek tapi temannya ngumpul, malah mengeroyok korban yang
            angkutan tradisional. Harus ada kesepahaman bahwa motor   benar. “Tolong organisasinya memberikan pendidikan yang
            ini adalah angkutan umum tradisional sepanjang pemerintah   benar terhadap pengojek. Mestinya sabar, memberi contoh yang
            belum menyiapkan sistem angkutan lain.            baik dan tidak melanggar aturan,” pungkasnya.   MP/SC

                                                                               161 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 79
   74   75   76   77   78   79   80