Page 2 - MAJALAH 96
P. 2

Pengantar Redaksi

                          Pada hari-hari ini sejak  pertengahan September hingga bulan   Nopember  2012
                       pemerintah  dan  jajarannya  yang  terkait  dengan  masalah  haji  sedang  sibuk-sibuknya
                       melayani tamu Allah yang menunaikan rukun Islam kelima.  Hajat besar pemerintah setiap
                       tahun  ini  mejadi  laporan  utama  Parlementaria  edisi  96,  karena  mencakup  pelayanan
                       kepada 221.000 jamaah haji, mengelola dana hingga triliunan rupiah, jangka waktunya
                       terbatas dan dilaksanakan di negara lain.
                          Pada edisi ini disajikan hasil wawancara dengan Pimpinan dan anggota Komisi VIII
                       DPR,  asosiasi  perjalanan  haji  dan  umroh  serta  pandangan  pengamat  perhajian.  Pada
                       umumnya mereka masih melihat beberapa kekurangan meski pemerintah telah dengan
                       keras meningkatkan kualitas pelayanannya.
                          Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziah mengapresiasi hasil survey BPS yang menyebutkan
                       bahwa tingkat kepuasan pelayanan jamaah haji pada tahun 2011 lalu cukup baik. Kendati
                       demikian, DPR akan terus mendorong agar kualitas pelayanan terus ditingkatkan sehingga
                       para jamaah haji  Indonesia bisa melaksanakan ritual ibadahnya  dengan nyaman dan
                       khusyuk serta pada akhirnya mendapatkan haji mabrur.
                          Sejak reformasi bergulir, DPR terus berusaha bagaimana agar jamaah haji Indonesia
                       memperoleh pelayanan yang maksimal.  Tim Pemantau dikirim sebelum dan pada saat
                       pelaksanaan ibadah haji, membahas persiapan, pelaksanaan dan pemantauan serta secara
                       intensif memutuskan besaran biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Untuk yang terakhir
                       ini dewan secara cermat dan hati-hati mengupayakan agar biaya haji diupayakan tetap
                       terjangkau.
                          Sedangkan  dari  sisi  kelembagaan,  ada  wacana  yang  kuat  agar  pengelolaan  haji
                       ditangani  suatu  lembaga  sendiri  di  luar  kemenag.  Masih  bersatunya  antara  operator,
                       regulator dan pengawasan sekaligus oleh kemenag berdampak pada kelemahan dalam
                       masalah  pelaksanaan,  pertanggungjawaban  dan  pengawasan.  Melalui  perubahan  UU
                       No.13/2008  yang tengah disiapkan Komisi VIII diharapkan akan bisa mengatasi berbagai
                       kelemahan itu.

                       Pembaca yang berbahagia.
                          DPR-RI  sebagai  anggota  Asean  Inter  Parliamentary  Assembly  (AIPA)  ditetapkan
                       sebagai tuan rumah Sidang Umum AIPA ke-33  yang berlangsung di Lombok, NTB dari
                       tanggal 16-22 September 2012.  Sidang yang dibuka Wapres Boediono menghasilkan
                       beberapa  rekomendasi  diantaranya    Komite  Politik  meminta  AIPA  untuk  mendukung
                       dan  mendorong  Asean,  dalam  semangat  solidaritas,  kemitraan  dan  kebersamaan,
                       mengintensifkan konsultasi dalam mewujudkan resolusi damai atas masalah kawasan .
                          Dalam  rubrik  pengawasan  diturunkan  laporan  mengenai  pelaksanaan  Jaminan
                       Kesehatan Masyarakat (Jamkemas) dan peringatan PLN jika TDL tidak dinaikkan maka
                       subsidi akan membengkak Rp 12 T. Dalam legislasi diturunkan laporan mengenai RUU
                       DIY yang sudah selesai pembahasannya dan Revisi UU Kejaksaan.
                          Sedangkan dalam rubrik pernik disajikan tulisan mengenai Karawitan Duto Budoyo
                       yang diawaki pegawai Setjen DPR, dinilai sebagai sarana hiburan yang bisa bermanfaat
                       “mengobati” kejenuhan. Bila alunan karawitan mengumandang, seolah kita kembali  ke
                       alam  desa  yang  tenang,  jauh  dari  hiruk  pikuk  perdebatan  di  sidang-sidang  DPR  dan
                       kemacetan serta panasnya  Jakarta. Alunan irama gamelan itu mampu  menyihir hati
                       menjadi tenang, tentrem, adem, ayem.












                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |

                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 2012 |
                                                                              |
    | PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                 95


                                                                                             Edisi
                                                                              P
                                                                               ARLEMENT
   1   2   3   4   5   6   7