Page 3 - MAJALAH 125
P. 3
Pengantar redaksi
Pengendalian produk impor menjadi lapo- menolak produk asing semakin merajalela
ran utama Parlementaria edisi 125. Topik sementara kita hanya sebagai bangsa kon-
ini diangkat lantaran gempuran produk as- sumen.
ing telah begitu kuat mencengkeram per-
ekonomian kita. Tengok saja hampir semua Kebijakan itu mestinya bisa menjadi mo-
barang-barang kebutuhan masyarakat se- mentum untuk meningkatkan ekspor sekal-
bagian besar impor. Dari sisi pangan, beras, igus kesiapan menghadapi era perdagangan
tepung terigu, gula bahkan garam sekalipun bebas dan berlakunya Masyarakat Ekonomi
sebagiannya didatangkan dari luar negeri. Asean (MEA). Tak kalah penting, selain pen-
gendalian produk impor juga kebijakan im-
Begitu pula sandang, 78% bahan bakunya por bahan baku untuk menyelamatkan in-
impor sementara kurs dollar Rp13 ribu, dustry dalam negeri
maka industri kita terkapar, karena impor
pakai dollar sedang menjualnya pakai ru- Di rubrik pengawasan dilaporkan soal pem-
piah. Belum lagi kebutuhan sekunder sep- bubaran Petral, pembicaraan pendahuluan
erti telepon seluler dan otomotif, semuanya RAPBN 2016 masuk dalam rubrik anggaran
bermerk asing sehingga ketergantungan dan RUU Perbukuan diturunkan laporannya
pada barang impor itu sangat besar. melalui rubrik legislasi.
Karena itu perlu diapresiasi kebijakan Ke- Satu lagi laporan menarik mengenai Pa-
mendag yang mengendalikan tujuh produk meran Keris diturunkankan dalam rubrik
impor yakni. mainan anak, garmen, alas Pernik. Melalui “ Pameran Keris Nusantara
kaki, elektronik, telepon seluler, makanan, Sebagai Simbol Kebangkitan Bangsa”, di-
dan minuman. Kita harus tangkal gempuran harapkan menjadi momentum kebangkitan
produk asing tersebut dan memperkuat bangsa secara keseluruhan.
kualitas produk nasional. Kita dengan tegas
PARLEMENTARIA EDISI 125 TH. XLV, 2015 3