Page 36 - MAJALAH 173
P. 36
pr O fi L
sebagai mahasiswa fakultas Anggaran merangkap Kepala Sudiro.
ekonomi Universitas Padjajaran, Proyek Integrasi Internal Control. “tsunami” partai
Bandung yang notabene jauh Hingga kemudian ia terpilih Satu tahun setelah bergabung di
dari orangtua dan keluarga. menjadi Direktur Keuangan PT. Partai Hanura, Ia ikut menjadi
Kondisi nrimo tersebut tak ayal Telkom, plus menjalani penugasan peserta dalam pesta demokrasi
memudahkan langkahnya untuk khusus sebagai komisaris di PT. tahun 2014 silam. Ia tercatat
menimba ilmu dalam mewujudkan Telkom dan beberapa perusahaan menjadi salah satu calon anggota
mimpinya. Alhasil tahun 1984 lainnya. Dari kiprahnya tersebut legislatif (Caleg) dari Partai
Sudiro berhasil menjadi seorang tahun 2007 silam ia menerima Hanura untuk Daerah Pemilihan
Sarjana pertama di Kampungnya. penghargaan Satyalencana Wira (Dapil) Jawa Barat VIII. Sayangnya,
Bahagia, bangga dan terharu tidak Karya dari Negara. Tahun 2012 karir politik Sudiro tak se-tokcer
hanya dirasakan oleh Sudiro, Sudiro pensiun dari PT. Telkom karirnya di PT. Telkom. Perolehan
namun juga sang ayah, apalagi dengan jabatan terakhir sebagai suara Sudiro kalah dibanding dua
sang bunda yang tak lain hanya Direktur Keuangan PT. Telkom rekan separtainya. Sementara
merupakan wanita desa yang Indonesia. Hanura hanya bisa mengirimkan
tidak mengenal huruf alias Buta Memasuki Masa Pensiun bukan satu caleg. Ia pun gagal
huruf. Ya, seorang buta huruf yang akhir dari segalanya. Hal itu melenggang ke Senayan. Namun
berhasil melahirkan dan mencetak malah membuka kesempatan tiga tahun kemudian harapannya
seorang sarjana. yang lebih besar baginya untuk untuk bisa menjadi anggota
Lulus kuliah, Dewi fortuna berbuat lebih banyak dan lebih legislatif kembali muncul. Saat itu
mulai menghampir Sudiro. Ia luas lagi untuk masyarakat dan rekan separtainya yang berhasil
diterima bekerja di Perusahaan Negara. Ia diajak salah satu duduk menjadi anggota legislatif,
Umum Telekomunikasi alias rekannya, Hary Tanoesoedibjo, Miryam Haryani tersangkut
Perumtel (sekarang PT. Telkom) untuk bergabung dalam salah satu masalah hukum dan terpaksa
di Bandung. Di perusahaan milik Partai Politik yang didirikannya harus melepas statusnya sebagai
Negara ini tidak hanya karir bersama Wiranto. Meski dunia anggota DPR RI.
Sudiro yang merangkak naik. Ia politik merupakan hal yang baru Berdasarkan undang-undang
diminta mengepalai salah satu baginya, namun ia menilai ini Nomor 17 Tahun 2014 tentang
Bagian di Divisi Regional V Jawa menjadi kesempatan baginya MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3)
Barat. Bersamaan dengan itu untuk bisa berbuat lebih banyak yang berhak menggantikan
listrik mulai mengaliri kampung bagi masyarakat desanya, anggota legislatif yang tersangkut
halamannya di Indramayu. Desa bahkan Negara pada umumnya. masalah hukum dan telah
yang dulu gelap dan terpencil Tahun 2013 ia pun bergabung berketetapan hukum yang
mulai terang benderang. Tak lama dalam Partai Hati Nurani Rakyat inkrah merupakan caleg dengan
setelah itu ia pun mengupayakan (Hanura). Status sebagai politisi perolehan suara dibawahnya.
masuknya pesawat telepon di pun otomatis menempel dalam diri Dalam data KPU (Komisi Pemilihan
kampungnya tersebut. Baginya
itu bukan hal yang sulit. Hingga
kemudian, Kampungnya tidak
hanya terang karena telah dialiri
listrik, namun juga ia dapat
dengan mudah berkomunikasi
dengan keluarganya di
Indramayu.
Karir Sudiro terus melesat,
ia sempat menjadi kepala seksi
pembukuan WITEL IX/Kalimantan,
Kepala Bagian Keuangan PROTEL
III, Kabag Akuntansi, Kabid
Keuangan Divre III Jabar, Kabid
Keuangan DIVNET. Bahkan
ia dipercaya menjadi Asisten
Direktur Keuangan bidang
Sudiro Asno saat rapat Baleg DPR RI.
36 parlEmEnTaria Edisi 173 TH. 2019

