Page 38 - MAJALAH 162
P. 38

PROFIL






            beberapa temannya. Namun lagi-lagi,   Kemendagri,RED) membuka peluang bagi   Meski demikian, Indra meyakini
            karena perekonomian keluarga yang   anak bangsa yang ingin menyumbangkan   bahwa bekerja di bidang apapun,
            tidak mencukupi ya terpaksa ia harus   pikirannya alias berkarir sebagai PNS   baik itu Ilmu Teknik, hukum, ataupun
            kuliah di Jakarta. (Belakangan kedua   untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.   administrasi, pada akhirnya yang lebih
            adiknya yang malah kuliah di luar negeri,   Indra pun tidak menyia-nyiakan   dibutuhkan adalah reasoning dan learning.
            RED).                             kesempatan itu. Ia menjajal peruntungan   Reasoning dalam arti mencermati setiap
               Meski hanya bisa melanjutkan   alias mengikuti test masuk PNS.   pekerjaan dan tugas yang diamanahkan.
            pendidikan di dalam negeri, namun hal   “Alhamdulillah saya lulus test, dan   Sementara learning diartikan bahwa di
            itu tak mengurangi rasa syukurnya. Ia   diterima bekerja di Depdagri saat itu, dan   setiap pekerjaan tidak boleh ada kata
            bersyukur kedua orangtuanya masih mau   ditempatkan di Pemprov DKI khususnya di   puas, melainkan harus selalu belajar dan
            membiayainya kuliah. Meski demikian,   Dinas Pengawasan Tata Kota,” ujar Indra.  berusaha memberikan yang terbaik.
            saat kuliah Indra pun harus memutar otak
            mencari tambahan “uang jajannya”.
               Ia gunakan jaringannya sebagai
            aktivias kampus untuk bisa menghasilkan
            pundi-pundi rupiah. Salah satunya, Indra
            masuk sebagai volunteer di Lembaga
            Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
            Kebetulan, saat itu LIPI bekerjasama
            dengan beberapa media massa. Hal
            itu memudahkan langkah Indra untuk
            mendapat tambahan uang saku. Ia
            mencoba menulis di media massa
            tersebut, dan dari tulisannya yang
            dipublikasikan itu ia mendapat honor.
               “Biasanya, tulisan saya seputar
            IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi)                                                            FOTO: JAKA/IW
            di dunia remaja. Dulu kan masih ada
            kelompok ilmiah remaja, yah tulisannya
            seputar itu,” kata Indra.         Pelantikan Indra Iskandar menjadi Sekjen DPR RI
               Siapa sangka dari honornya tersebut,   Dua tahun setelah menjadi PNS,   “Meski pekerjaan itu pada awalnya
            baik sebagai volunteer di LIPI maupun   tepatnya tahun 1998 reformasi pun   bukan passion kita, namun jika kita
            penulis di beberapa media itu tidak   bergulir. Ditandai dengan “mundurnya”   mau belajar dan mendengarkan setiap
            hanya menambah uang saku saja. Konon,   Presiden Kedua RI, Soeharto dari 32   tahapan yang diharuskan, maka kita
            ia pun sempat membayar sendiri uang   tahun tampuk kekuasaannya. Tak lama   akan menikmati setiap pekerjaan kita,”
            kuliahnya.                        setelah itu Presiden Abdurrahman Wahid   tegasnya.
               Banyak makan garam di organisasi   pun dilantik menjadi Presiden Keempat   Dari sana tak heran jika Indra merasa
            kemahasiswaan dan kepemudaan      Indonesia setelah berhasil memenangkan   tidak menemukan hambatan yang berarti
            membuat Indra semakin bijak dalam   Pemilu 1999. Gusdur menggantikan   di setiap pekerjaannya. Bukan tidak
            menilai sesuatu. Walau demikian,   Presiden Ketiga Indonesia, BJ Habibie   mungkin hal itu jua yang membuat karir
            Indra mengaku tidak pernah terobsesi   yang saat reformasi didapuk untuk   Indra moncer. Tepat di tahun 2000, Indra
            untuk menduduki jabatan khusus dari   menjadi kepala Negara dan memimpin   diangkat menjadi Kepala Sub Bagian
            organisasi tersebut.              pemerintahan, menggantikan Presiden   Proyek PBB di Kementerian Sekretariat
               “Saya senang berkumpul dengan   Soeharto.                       Negara.
            teman-teman merumuskan sesuatu      “Karena kami dan Gusdur berteman   Dua tahun menjabat sebagai
            dalam sebuah organisasi. Tapi saya tidak   dalam satu forum demokrasi ketika   Kasubbag Proyek PBB di Kemensetneg,
            pernah terobsesi dengan suatu jabatan,   itu, saya kemudian ditarik untuk   tepatnya tahun 2002, Indra mendapat
            mengalir sajalah. Saya lebih berusaha   membantunya di Istana, melalui Menteri   mutasi ke Sekretariat Menteri Sekretaris
            bagaimana bisa mewujudkan cita-cita   Sekretaris Negara Bondan Gunawan,”   Negara, tepatnya sebagai Kasubbag
            dan harapan bersama. Itu yang harus   tambah Indra.                Perencanaan Bangunan.  Tidak hanya
            terwujud,”paparnya.                 Masuk dalam lingkungan Istana   itu, Indra pun mendapat Beasiswa
                                              yang sarat akan keprotokoleran tentu   melanjutkan pendidikan S2 di Universitas
            Karir Dan Jabatan                 hal yang baru bagi Indra. Terlebih lagi   Indonesia, tepatnya di Jurusan Ilmu
               Indra pun terus bergelut dengan   sebelumnya saat bekerja di Dinas Tata   Administrasi.
            organisasi dan aktivitas kampus. Sesekali   Kota lebih bersifat teknis di lapangan.   Tahun 2006, Indra dipromosikan
            ia menyuarakan kritik-kritik sosial   Sementara di Istana, pekerjaan Indra lebih   menjadi Kepala Bagian Bangunan di
            terhadap berbagai kebijakan pemerintah   kepada supporting ke Presiden melalui   Kemensetneg. Lima tahun kemudian,
            saat ini. Hingga kemudian tahun 1996,   Mensesneg. Jadi lebih mengandalkan   karirnya merangkak naik. Ia dipercaya
            Departemen Dalam Negeri (sekarang   hospitality dan keramahtamahan.  memimpin Biro Umum Kemensetneg.


            38  PARLEMENTARIA  162 XLVIII 2018
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43