Page 71 - MAJALAH 124
P. 71
belum merasakan hasil dari pajak
yang kita bayar itu, baik untuk para
pekerja seni, maupun untuk ling
kungan sekitar. Misalnya, masih
banyaknya pembajakan lagulagu
artis dalam negeri. Infrastruktur
pun banyak yang harus diperbaiki,
jalanan masih banyak yang ber
lubang,” papar Pria kelahiran Pa
ngandaran 27 Februari 1992 ini.
Ia berharap pemerintah dapat le
bih transparan dalam pengelolaan
pajak. Jangan sampai tegas dalam
menagih pajak, namun lemah saat
pengelolaannya. Terlebih lagi be
lakangan tidak sedikit pejabat yang
terlibat dalam tindak korupsi. Bah
kan, dari salah satu media Cakra
mendapatkan informasi kerugi
annya lebih dari 1 Triliun. Hal itu
diakui Cakra sangat membuat miris
dirinya.
“Bagaimana bisa memakmurkan
negeri ini dan menyejahterakan
masyarakat jika yang ada dipikiran
nya hanyalah berebut kekuasaan
untuk dirinya sendiri, keluarganya
dan kelompoknya,” ujar Cakra.
Ia berharap ke depan, para pe
mimpin negeri ini baik yang berada
di eksekutif, legislatif maupun yudi
katif dapat bersatu, bahu membahu
memajukan negeri ini, menghenti
kan konflik perebutan kekuasaan.
Walaupun ia meyakini masih ba
nyak pemimpin negeri ini yang jujur
dan amanah.
“Untuk yang belum amanah, tidak
ada yang bisa kita lakukan selain
himbauan dan berdoa supaya selu
ruh pemimpin negeri ini mendapat
hidayah untuk terus menjaga ama
nah rakyat. Jika kemudian masih
didapati pemimpin yang belum
amanah, ya itu tanggung jawab dia
sendiri, tidak hanya dengan rakyat,
namun juga dengan sang Khalik,”
tegasnya mengakhiri perbincangan
dengan Parlementaria. (Ayu)
PARLEMENTARIA EDISI 124 TH. XLV, 2015 71

