Page 73 - MAJALAH 124
P. 73
“Pendirian TPA ini sebagai upaya “Diwaktu ini, anakanak akan
melindungi anakanak dan berupa diajari bernyanyi sambil menari,
ya memfasilitasi tumbuh kembang mengenal berbagai huruf, men
anak untuk menjadi lebih baik,” jelas genal binatang dan sebagainya,”
Sri. terangnya. i n i
dikenakan ber
Di TPA SBB, terang Sri, memiliki Lalu, tambahnya, kegiatan selan beda, bagi pegawai Sekjen
tenaga pendidik yang dipanggil jutnya makan siang bersama den DPR, karena mendapat subsidi,
‘bunda’ sebanyak lima orang, dima gan lauk yang sehat dan bergizi, lalu pendaftaran sebesar Rp. 500 ribu,
na untuk satu orang bunda bertang persiapan bersihbersih badan dan Rp 1 Juta sebulan, sehari Rp 75 ribu,
gung jawab kepada lima orang anak, tidur siang diiringi dengan dongeng. dan bagi pegawai diluar Setjen DPR,
juga terdapat empat orang pengu pendaftaran dikenakan Rp 750 ribu,
rus, satu orang keamanan dan dua Rp 1,5 juta sebulan dan Rp.100 ribu
orang tenaga kebersihan. sehari,” jelasnya.
Konsep pembelajaran di TPA SBB Ketika ditanya mengenai kendala,
ini, kata Sri, diberikan berdasarkan Sri menjelaskan, bahwa TPA SBB di
umur dari anak peserta didik, “Anak DPR masih kurang dalam hal pro
akan diberikan pelajaran, seperti mosi, dan kendala dana untuk ope
mengenal angka, huruf, warna, ben rasionalnya.
tuk dan lain sebagainya,” paparnya.
Sementara itu, salah satu pengasuh
Sementara itu, terang Sri, fasilitas yang membantu mengasuh anak,
yang disediakan di TPA SBB sudah Siti Haryanti, mengatakan dirinya
cukup seperti ruang tidur yang senang membantu pengasuhan
dilengkapi dengan pendingin ruang anakanak di TPA SBB ini “Saya
an, ruang bermain, ruang belajar, senang mengasuh mereka, dan
tenaga keamanan, dan CCTV. “Bangun dari tidur siang, mer hubungan kami (pengasuhred) de
eka mandi, lalu diberi snack atau ngan anakanak juga cukup dekat,”
Sejak berdiri, jumlah anak yang makan, lalu sambil menunggu di katanya.
dititipkan orang tuanya di TPA SBB jemput orang tuanya, mereka ber
setiap harinya bisa mencapai 15 anak. main, bernyanyi dan menonton tay Untuk lebih menggali informasi
“Orang tua mereka merasa lebih angan yang mendidik secara visual,” bagaimana cara menangani anak,
aman dan nyaman menitipkan anak terangnya. jelas Siti Haryati yang biasa dipang
anaknya disini, karena pasti akan gil II, para pengasuh selalu berkoor
terawat dan terawasi dengan baik, Sri menambahkan, untuk memantau dinasi, dan bertukar informasi
serta tempatnya yang bersih, tertata dan memperhatikan perkembangan dengan Dinas Pendidikan, serta
rapi dan yang utama, pengasuh yang kesehatan dan gizi anak, pihaknya berkonsultasi dengan ahli gizi.
benarbenar mumpuni,” kata Sri. secara rutin mendatangkan ahli
gizi dan dokter spesialis anak, “Dua Sebelum TPA ini, menurut II, para
Sri yang juga salah satu pengu ming gu sekali kami mendatang calon pengasuh, diberikan pendi
rus Dharma Wanita Setjen DPR, kan ahli gizi dari Klinik DPR, untuk dikan selama dua minggu di Di
menjelaskan usia anak yang dititip berkonsultasi mengenai makanan nas Pendidikan bidang pendidikan
kan bervariasi mulai usia satu hing yang sehat untuk anak, dan juga anak usia dini, “Disana kami terjun
ga empat tahun. sekaligus memantau perkembangan langsung diajarkan, bagaimana cara
anak, serta sebulan sekali dokter mendidik dan menangani anak usia
Ketika dititipkan pada pagi hari, Sri spesialis anak dari Klinik DPR juga dini,” jelas II.
menjelaskan, biasanya anakanak datang. “Kesehatan anakanak tetap
akan berolah raga kecil terlebih da terpantau, dan dokter anak ber Dan ia berharap, ke depan, TPA SBB
hulu, selanjutnya diberikan sarapan sama ahli gizi saling berkoordinasi,” ini bisa terus berkembang, banyak
pagi, dilanjutkan dengan belajar ujarnya. anakanaknya, dan mereka sebagai
sambil bermain sesuai dengan tema pengasuh bisa lebih baik dan sabar
yang sudah ditentukan setiap ming Mengenai biaya, Sri menjelaskan, serta sayang mengasuh mereka.(nt)
gunya. relatif terjangkau, “Untuk biaya saat Foto: Naefuroji/Parle/HR
PARLEMENTARIA EDISI 124 TH. XLV, 2015 73

