Page 77 - MAJALAH 153
P. 77

dan membawa pulang beberapa kain   menggunakan tali yang berasal
              tentun ikat asal Sumba Timur tersebut.   dari akar pohon tertentu. Saat
                                               bersamaan,  keluarga  juga
              Kuburan Batu Megalitikum         menjalankan ritual khusus
                 Puas menikmati tenun ikat di rumah   dengan menyediakan puluhan
              adat Prailiu, oleh Yudi, kamipun diajak   ekor hewan  untuk dipotong,
              mengunjungi rumah adat lainnya,   seperti  Sapi,  kerbau,
              Kampung Adat Prayawang di Kecamatan   Kambing, babi,  Anjing  dan
              Rindi, Sumba Timur. Kampung adat ini   ayam.
              sejatinya  tidak  terlalu berbeda  dengan   Karena biaya  yang  dikeluarkan   dipenuhi bebatuan kapur dan karang,
              kampong adat Prailiu. Namun uniknya, di   sangat besar itulah, maka tidak jarang   akhirnya kami pun sampai di Pantai Puru
              depan rumah adat yang masih ditinggali   ritual penguburan jenazah keluarga yang   Kambera. Terbayar sudah lelah kami
              oleh keluarga keturunan bangsawan   meninggal baru dapat dilakukan dua   begitu melihat hamparan pasir putih
              Sumba Timur itu terdapat kuburan batu   sampai empat tahun setelah kematian   yang sangat bersih, dengan lautnya yang
              tua, megalitikum.                orang tersebut. Sambil menunggu waktu   terlihat biru jernih.
                 Model kuburan batu berkaki empat   dikuburkan, jenazah ditutupi kain tenun   Pantai ini sangat cocok untuk
              lengkap dengan ornament-ornamennya   ikat asli sumba dengan dibaringkan atau   wisatawan yang hobi berenang dan
              ini oleh masyarakat setempat disebut   didudukan. Jenazah diletakkan di salah   menyelam, bahkan gulungan ombak
              dengan pemali itu merupakan warisan   satu rumah adat tertua di Prayawang yang   yang cukup tinggi dan menantang sangat
              leluhur yang melambangkan kebanggaan   juga masih didiami beberapa keluarga   asik untuk berselancar. Sejalur dengan
              orang Sumba. Tidak semua orang Sumba   bangsawan yang masih hidup.  Pantai Puru Kambera juga terdapat
              saat meninggal dunia bisa dikuburkan   Bagi  masyarakat  di luar Sumba   beberapa pantai lainnya, seperti  Pantai
              dengan makam megalitik tersebut. Ya,   seperti saya, tidak jarang menganggap   Londa Lima dan Pantai Maramba yang
              model batu tersebut khusus untuk para   hal tersebut sebagai sesuatu yang   sangat indah untuk dijadikan obyek bagi
              bangsawan (raja) dan keluarganya. Salah   “menakutkan” atau “menyeramkan”.   pemilik hobi fotografi serta yang senang
              satu kuburan batu yang penulis lihat   Namun bagi masyarakat bahkan keluarga   berswafoto.
              merupakan  kuburan  Mantan  Anggota   bangsawan Sumba Timur, hal tersebut   Dalam perjalanan menuju Pantai
              DPR RI di era orde baru yang juga   adalah sebuah  hal yang biasa.  Mereka   tersebut, kami sempat melihat  banyak
              mantan Bupati Sumba Timur, Umba   menganggap jenazah keluarga yang   masyarakat Sumba menunggang kuda
              Mehang Kunda.                    meninggal dunia tersebut sebelum   Sandel. Ya, Sumba Timur juga terkenal
                 Untuk menguburkan bangsawan   dikuburkan, maka roh atau arwan orang   dengan Kuda Sandel nya. Kuda
              dengan  menggunakan  kuburan  batu   tersebut masih hidup alias tidak berbeda   Sandel memiliki  postur  lebih  pendek
              itu  membutuhkan  persiapan  yang   dengan manusia hidup lainnya.  dibandingkan kuda-kuda ras Australia
              matang dengan biaya yang tidak sedikit.                           atau  Amerika.  Tinggi  punggung  kuda
              Konon batu diambil dari atas bukit yang   Kuda Sandel dan Pantai Puru   sandel antara 130 - 142 cm. Walau tidak
              diangkut dengan cara didorong dengan   Kambera                    terlalu tinggi namun kaki dan kuku serta
                                                           Keesokan     harinya  leher Kuda Sandel terbilang sangat
                                                         Penulis  berkesempatan  kuat. Daya tahan tubuh kuda ini pun
                                                         untuk mengunjungi wisata   sangat kuat. Tak heran jika kemudian
                                                         alam Pantai Puru Kambera,   di tengah kondisi tanah Sumba yang
                                                         Desa Modu, Kecamatan   dipenuhi bebatuan kapur, Kuda Sandel
                                                          Kanantang, Sumba Timur   banyak dipakai masyarakat Sumba untuk
                                                          yang berjarak kurang lebih   menarik barang, kuda tunggang serta
                                                          120 Km atau sekitar 1 jam   kuda pacu. Bahkan lomba pacuan kuda
                                                          dari Waingapu. Perjalanan   belakangan menjadi daya Tarik tersendiri
                                                          yang cukup melelahkan   bagi wisatawan di Pulau Sumba Timur ini.
                                                          dengan kondisi alam   Menarik bukan?? Ya, Itulah Wonderful
                                                           Sumba  Timur  yang   Indonesia,  Beautiful East Sumba. n(Ayu)



                                                                                Edisi : 153 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80