Page 76 - MAJALAH 153
P. 76

WISATA

























                       Bercengkrama dengan Alam dan



                  Budaya Sumba Timur Nan Eksotis




              Usai menempuh perjalanan udara selama kurang lebih lima              Ya, temun ikat asli sumba sangat
              jam dari Bandara Soekarno-Hatta, mata penulis  langsung           berbeda dengan daerah lain. Coraknya
              dimanjakan dengan birunya langit plus awan yang berarakan         atau motif kain tenun ikat Sumba Timur
              di atas Bandara Umba Mehang  Kunda yang berada di                 beraneka ragam dengan arti dan makna
              Waingapu, Sumba Timur, NTT.                                       yang berbeda-beda. Seperti corak Rusa,
                                                                                Buaya, Singa dan Kuda. Tidak hanya
                                                                                itu, proses pewarnaanya pun murni
                  umba Timur salah satunya.    rumah adat yang masih terjaga dengan   menggunakan bahan natural hasil hutan
                  Kabupaten di Provinsi Nusa   baik keasliannya.                yang berada disekitar perumahan warga.
             STenggara Timur (NTT) ini awalnya                                  Warna biru misalnya, diambil dari pohon
              memang tidak sepopuler Labuhan Bajo   Rumah Adat Prailiu dan Prayawang  nira atau wora, sementara warna kuning
              yang terkenal dengan Pulau Komodo   Rumah adat yang oleh warga setempat   kemerahan berasal dari akar pohon
              nya, namun keindahan alam plus   disebut Uma Mbatang atau Uma Hori itu   mengkudu. Semua itu diolah melalui
              kekayaan budaya Sumba Timur kini tidak   didominasi  bahan dari  kayu  baik  lantai   proses yang sangat panjang. Setelah jadi,
              kalah dengan daerah lain.        maupun temboknya. Sementara Atap   pengerjaan atau proses menenunnya pun
                 Tak ingin menunggu waktu lama,   rumah yang menjulang tinggi ke atas   dikerjakan secara manual.
              saya yang berkesempatan mengikuti   terbuat dari ilalang yang dikeringkan   Tak heran jika untuk menghasilkan
              Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI   itu, dalam bahasa Sumba Timur disebut   satu buah kain tenun ikat membutuhkan
              langsung menuju sebuah Kampung   Kawuku atau bumbungan. Di sisi kanan   waktu yang tidak sebentar. Dan karena
              adat Prailiu yang berada di tengah Kota   dan kiri terlihat berbagai motif tenun ikat   alasan itu jualah, harga yang ditawarkan
              Waingapu, ibukota Sumba Timur.   yang tengah dijemur atau dikeringkan   untuk satu helai kain cukup tinggi,
              Perkembangan zaman yang serba    hasil tangan masyarakat sekitar.   berkisar lima ratus ribu hingga jutaan
              modern, bisa dikatakan sedikit banyak   Melalui penjelasan dari Kepala Dinas   rupiah. Tapi itu tidak seberapa, karena
              telah menggerus keaslian kampung   Pariwisata  Sumba  Timur, Yudi kami   begitu sampai ke Jakarta atau kota besar
              yang dahulu menjadi tempat tinggal   mendapat penjelasan ikhwal tenun ikat   lainnya, harga tersebutpun akan naik
              raja-raja setempat itu. Pasalnya, konon   asal Sumba Timur yang konon telah   berkali-kali lipat. Tak ingin berpikir dua
              dari berpuluh-puluh rumah yang ada   mampu  menembus  pasar  nasional  dan   kali,  kami  pun  tidak  menyia-nyiakan
              di kampong ini, hanya tersisa beberapa   internasional.           kesempatan untuk langsung membeli



              76  | PARLEMENTARIA n Edisi : 153 TH. XLVII 2017
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80