Page 15 - MAJALAH 123
P. 15

“Kalau hal tersebut dilakukan oleh pemerin-   jual beli barang dan jasa di dalam negeri wajib menggunakan
            tah sejak dulu, saya yakin tidak akan terjadi   rupiah. Saat ini masih ba nyaknya instansi pemerintah dan
            pelemahan rupiah, karena rupiah kita cukup    Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertransaksi de ngan
            dan dolar tidak terlalu besar keluar. Kalau hal-  mata uang asing. (sf) foto: iwan armanias, naefurodji/parle/hr
            hal itu dilakukan oleh pemerintah, saya optimis
            dan saya yakin rupiah tidak akan terpuruk,” tu-
            tup Nurdin.

            Faktor Luar dan Dalam Negeri                  Tujuh Kesimpulan Raker Komisi XI
                                                          dan Pemerintah
            Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo
            menyatakan bahwa pelemahan mata uang          Untuk membahas permasalahan melemahnya rupiah ini, Komisi
            rupiah ter hadap dolar AS disebabkan oleh     XI DPR RI melakukan rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Bank
            berbagai faktor luar dan dalam negeri, yang   Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Pen-
            berujung pada defisit neraca transaksi ber-   jamin Simpanan (LPS), beberapa waktu yang lalu. Rapat meng-
            jalan (current account deficit). Pelemahan itu   hasilkan tujuh kesimpulan, yaitu:
            disebabkan tingginya arus finansial yang ke-
            luar dari Indonesia, yang tak diimbangi oleh   1  Komisi XI DPR memandang   pemerintah dan BUMN yang ber-
            produktivitas ekspor di dalam negeri.             kondisi fluktuasi nilai tukar   transaksi dengan dolar AS. Terkait
                                                          rupiah pada saat ini dalam rentang   hal itu, pemerintah juga diminta
            Sementara dari sisi eksternal, Agus menilai   yang harus mendapatkan perha-  segera memerintahkan BUMN-
            pelemahan itu diakibatkan dinamika pereko-    tian secara khusus oleh pemerin-  BUMN untuk mengakhirinya dan
            nomian global di tengah membaiknya data-da-   tah dan Bank Indonesia, karena   menggunakan sanksi bagi yang
            ta ekonomi dan ketenagakerjaan AS. Ditambah   sangat berpengaruh terhadap   tidak mengindahkannya.
            Bank Sentral AS, The Fed, juga akan menaikkan   rakyat Indonesia.
            suku bunga.                                       Komisi XI DPR meminta  5   Komisi XI DPR RI meminta
                                                           2                             kepada pemerintah dan Bank
            Sementara di dalam negeri, tekanan terhadap       pemerintah dalam rangka    Indonesia untuk menyiapkan
            rupiah atas dolar AS semakin kuat karena in-      memperbaiki defisit trans-  paket kebijakan yang dapat men-
            vestor asing membawa keuntungan usahanya      aksi berjalan perlu menjalankan   dorong ekspor manufaktur dan
            di Indonesia dalam mata uang selain rupiah,   paket kebijakan yang ditujukan   pertumbuhan industri subsitusi
            atau sering disebut repatriasi. Waktu biasa ter-  untuk perbaikan struktural dengan   impor dengan kebijakan investasi
            jadinya repatriasi pada Maret hingga Juni.    tetap memperhatikan aturan pe-  dalam rangka pengurangan keter-
                                                          rundang-undangan yang berlaku.  gantungan bahan baku dan pe-
            Hal itu yang kemudian menyumbang kondisi                                 nolong.
            CAD, di mana BI menemukan di akhir 2014 lalu      Komisi XI DPR RI meminta
            saja, terjadi defisit neraca primer hingga US$   3  kepada pemerintah terkait   Komisi XI DPR RI meminta
            26 miliar. Sayangnya, hal itu tak diimbangi       dengan paket kebijakan yang  6  kepada pemerintah untuk
            dengan produktivitas. Ekspor Indonesia masih   mewujudkan L/C (Letter of Credit)   melakukan upaya khusus
            didominasi komoditi tanpa nilai tambah. Agus   untuk ekspor produk sumber daya   (peningkatan kepatuhan, perbaik-
            menyatakan, hal itu berbanding terbalik de-   alam diwajibkan adanya, sehingga   an SPT, perluasan basis pajak) ter-
            ngan Malaysia dan Thailand, yang sudah bisa   kebijakan tersebut dapat terlaksa-  kait dengan target penerimaan
            memproses barang bernilai tambah.             na dengan efektif.         negara dari sektor pajak dan Bea
                                                                                     dan Cukai dalam APBNP 2015.
            Agus yakin, paket kebijakan yang dikeluarkan      Komisi XI DPR meminta ke-
            pemerintah dapat memperbaiki posisi neraca     4  pada pemerintah, Bank In-  Komisi XI DPR meminta kepada
            transaksi berjalan Indonesia. Persoalan ini       donesia, dan Otoritas Jasa  7  OJK dalam rangka mewujud-
            merupakan penyebab laten yang membuat nilai   Keuangan  untuk melaksanakan   kan sistem keuangan inklusif
            tukar rupiah tertekan.                        amanat UU No. 7 Tahun 2011 ten-  yang dilakukan dengan penyiapan
                                                          tang Mata Uang yang mewajibkan   kelembagaan sumber daya manusia
            Sebagai kebijakan jangka pendek, Pemerintah   semua trasanksi jual beli barang   dan aturan, agar kebijakan tersebut
            dan BI sepakat untuk memperketat pelaksa-     di dalam negeri menggunakan ru-  dapat mendorong pertumbuhan
            naan UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata       piah. Sebab, masih banyak instansi   ekonomi, terutama UMKM. (sf)
            Uang. Dalam aturan tersebut, semua transaksi



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 123 TH. XLV, 2015  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20