Page 47 - MAJALAH 202
P. 47

KUNKER






            BAURAN EBT HARUS DIPERCEPAT
              Sementara itu, tim kunjungan kerja
            Komisi VII lainnya yang mengunjungi
            Provinsi Jawa Barat mengapresiasi
            keberadaan PT Sundaya Indonesia
            yang bergerak dibidang solar energy.
            Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani
            Paris mengungkapkan Indonesia
            memiliki potensi yang besar untuk
            mengembangkan sumber energi baru
            dengan memanfaatkan matahari yang
            mampu menghasilkan energi yang
            sangat besar hingga ratusan tahun ke
            depan.
              “Kunjungan kita ke Kawasan Industri
                                              Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris saat mengikuti Kunspek Komisi VII ke Kawasan Industri Sentul. Foto: Tasya/nvl
            Sentul ini dimana salah satu tenant-nya
            adalah PT Sundaya Indonesia dari kata
            “sun” sebenarnya yang artinya matahari   sehingga perlu ada strategi yang tepat   untuk mengidentifikasi perusahaan
            ya. Jadi Indonesia ini punya potensi   bagi pemerintah untuk merealisasikan   pengembang EBT di Indonesia dan
            matahari yang luar biasa. Kenapa tidak   sesuai target yang ditetapkan dalam   membantu perusahaan tersebut
            kita manfaatkan menjadi salah satu   waktu empat tahun ke depan.   dalam mengembangkan inovasi baru
            sumber energi? Padahal disampaikan   “Nah tetapi perlu kebijakan dari   yang mampu menghasilkan EBT dan
            oleh Pak Maurice (CEO PT Sundaya   pemerintah, khususnya Kementerian   diharapkan pemerintah mengutamakan
            Indonesia) bahwa dengan matahari itu   ESDM bahwa target 23 persen di tahun   penggunaan produk dari dalam negeri.
            menghasilkan luar biasa sumber energi   2025 itu harus segera dikejar karena   Ia mencontohkan produk ‘Talis’
            dan sampai 100 tahun pun enggak   sekarang ini di 2021 itu sisa empat   dari PT Sundaya Indonesia yang
            habis-habis,” ujar Andi Yuliani.  tahun ya kita masih pada angka 11,9   dapat menjadi pilihan pemerintah
              Politisi PAN ini melihat pemanfaatan   persen. Padahal sisa empat tahun dari   dibandingkan membeli produk impor
            energi matahari sejalan dengan    target pemerintah untuk mencapai   yang dinilai lebih mahal. “Tentunya
            program Kementerian ESDM yang     bauran energi 23 persen,” terangnya  kita akan sampaikan pada pemerintah
            berupaya mengakselerasi realisasi   Wakil rakyat dapil Sulawesi Selatan II   hasil Kunspek kita hari ini. Contohnya
            bauran energi baru terbarukan (EBT)   ini meminta keseriusan dan komitmen   ada anggaran untuk pembelian Talis
            dengan target sebesar 23 persen pada   pemerintah dalam mengembangkan   sebanyak 5000 buah. Tentu saya akan
            tahun 2025. Sementara saat ini bauran   EBT, khususnya pemanfaatan tenaga   pertanyakan, beli Talis-nya dimana?
            EBT baru tercapai sekitar 11 persen   matahari. Pemerintah didorong   Jangan sampai impor. Talisnya sudah
                                                                               ada di sini, kita kunjungi di PT Sundaya
                                                                               Indonesia sudah ada talis ini. Kenapa
                                                                               kita enggak beli di dalam negeri saja?
                                                                               Daripada impor,” tegas Andi Yuliani.
                                                                                 Pada kesempatan yang sama, CEO
                                                                               PT Sundaya Indonesia Maurice Adema
                                                                               mengatakan dukungan utama yang
                                                                               diperlukan dari pemerintah adalah
                                                                               adanya regulasi terkait supply and
                                                                               demand pricing. Ia menilai regulasi
                                                                               ini diperlukan untuk mendorong
                                                                               penggunaan EBT, sebab akan mengatur
                                                                               tinggi rendahnya tarif PLN berdasarkan
                                                                               supply and demand. Kebijakan ini,
                                                                               disampaikan Maurice, sudah ditetapkan
                                                                               di berbagai negara di dunia seperti
                                                                               Amerika Serikat, negara-negara Eropa,
                                                                               Australia, dan Selandia Baru. l es,nap/es
            Anggota Komisi VII DPR RI Willy Midel Joseph. Foto: Erman/nvl


                                                                        TH. 2021      EDISI 202      PARLEMENTARIA        47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52