Page 77 - MAJALAH 110
P. 77

OPINI











                                 M. Najib Ibrahim
                                 Perancang Muda Bidang INDAG Deputi PUU Sekretariat Jenderal DPR RI,
                                 Anggota Tim Kerja Pembahasan RUU tentang Perdagangan Sekretariat Jenderal
                                 DPR RI

                                  A k hir n y a   gan guna mencapai tujuan masyarakat   dalam menumbuhkan perekonomian
            Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersa-  adil dan makmur serta dalam menyikapi   kecil melalui pengaturan perizinan, tata
            ma Pemerintah Republik Indonesia me-  perkembangan situasi Perdagangan era   ruang, zonasi dengan memperhatikan
            nyetujui Rancangan Undang-Undang   globalisasi pada masa kini dan masa de-  jarak dan lokasi pendirian, kemitraan,
            (RUU) tentang Perdagangan menjadi   pan.                            dan kerja sama usaha. Zonasi yang-
            Undang-Undang dalam Rapat Paripur-                                  dimaksudkan untuk penentuan jarak
            na DPR pada tanggal 11 Februari 2014.   UU Perdagangan terdiri atas 19 bab   antara pasar rakyat/tradisional dengan
            Proses persetujuan RUU Perdagangan   dan 122 pasal, aspek utamanya ber-  pasar modern, sehingga tidak terjadi
            tersebut dilakukan setelah melalui   tujuan meningkatkan pertumbuhan   kanibalisme pasar.
            tahap an pembentukan UU sebagaima-  Ekonomi Nasional, baik terkait upaya
            na mestinya yang diatur dalam UU No-  mewujudkan kesejahteraan masyarakat   UU Perdagangan juga sebagai salah
            mor 12 Tahun 2011 tentang Pemben-  yang seluas-luasnya maupun mendo-  satu pilar strategis bagi kesinambungan
            tukan Peraturan Perundang-undangan.   rong kemajuan ekonomi bangsa, serta   kinerja dan kedaulatan ekonomi nasi-
            Proses pembahasan RUU Perdagangan   berdasarkan asas kepentingan nasi-  onal serta manifestasi dari keinginan
            di DPR RI berlangsung hampir 2 tahun,   onal, kepastian hukum, adil dan sehat,   untuk memajukan sektor perdagangan
            sejak diusulkan oleh Pemerintah ber-  keamanan berusaha, akuntabel dan   yang dituangkan dalam kebijakan yang
            dasarkan Surat Presiden RI Nomor R-29/  transparan, kemandirian, kemitraan,   mengedepankan kepentingan nasio-
            Pres/03/2012 tertanggal 5 Maret 2012   kemanfaatan, kesederhanaan, keber-  nal. Hal ini jelas tertuang dalam keten-
            dan Keputusan Rapat Konsultasi Peng-  samaan, dan berwawasan lingkungan.   tuan Pasal 2 huruf a bahwa “kebijakan
            ganti Rapat Badan Musyawarah DPR RI   Secara umum, Undang-Undang tentang   Perdagangan disusun berdasarkan asas
            tanggal 6 Maret 2012 yang ditindak-  Perdagangan memuat materi pokok se-  kepentingan nasional”. Artinya secara
            lanjuti dengan Surat Pimpinan DPR RI   suai dengan lingkup pengaturan yang   eksplisit kebijakan perdagangan nasion-
            Nomor  TU.04/02287/DPRRI/III/2012   meliputi Perdagangan Dalam Negeri,   al semata-mata ditujukan untuk melin-
            tanggal 7 Maret 2012 yang memutus-  Perdagangan Luar Negeri, Perdagangan   dungi nasional dalam bentuk dorongan
            kan bahwa pembahasan RUU tentang   Perbatasan, Standardisasi, Perdagangan   pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
            Perdagangan dilakukan oleh Komisi VI   melalui Sistem Elektronik, Pelindungan   daya saing perdagangan, peningkatan
            DPR RI bersama-sama dengan Peme-  dan Pengamanan Perdagangan, Pem-  akses pasar bagi produksi dalam nege-
            rintah.                           berdayaan Koperasi serta Usaha Mikro,   ri, memperluas pasar tenaga kerja, pe-
                                              kecil, dan menengah, pengembangan   lindungan konsumen, menjamin kelan-
              UU tentang Perdagangan merupakan   Ekspor, Kerja Sama Perdagangan In-  caran/ketersediaan barang dan/atau
            tonggak sejarah bagi DPR dan Peme-  ternasional, Sistem Informasi Perdaga-  jasa, pengembangan dan penguatan
            rintah membuat kebijakan (regulasi) di   ngan, tugas dan wewenang Pemerintah   usaha mikro-kecil-menengah terma-
            sektor Perdagangan nasional setelah   di bidang Perdagangan, Komite Perda-  suk koperasi, serta pemberian fasilitas
            selama 80 tahun menggunakan aturan   gangan Nasional, Pengawasan, serta   pengembangan sarana perdagangan.
            Bedrijfsreglementerings Ordonnantie   penyidikan.
            1934. Kebijakan (regulasi) dalam ben-                                 Perlindungan kepentingan nasional
            tuk Peraturan Perundang-undangan    Perlindungan dan Keberpihakan   dalam UU Perdagangan dirumuskan
            di bidang Perdagangan yang berlaku                                  dalam fungsi kebijakan, pengaturan,
            pada saat ini masih bersifat parsial, se-  Menurut Airlangga Hartarto, penge-  dan pengendalian di sektor perdagang-
            perti Undang-Undang tentang Barang,   sahan UU Perdagangan didasari ke-  an, khususnya menyangkut stabilisasi
            Undang-Undang tentang Pergudangan,   inginan untuk mendorong daya saing   harga barang kebutuhan pokok dan
            Undang-Undang tentang Perdagangan   sektor perdagangan Indonesia dan   penting bagi masyarakat, melindungi
            Barang-barang dalam Pengawasan,   memperkuat Produk Dalam Negeri demi   produksi dalam negeri, penguatan daya
            Undang-Undang tentang Sistem Resi   kepentingan nasional. Hal ini sebagai   saing produk domestik, pengendalian
            Gudang, dan Undang-Undang tentang   representasi dari komitmen besar DPR RI   impor serta peningkatan ekspor ba-
            Perdagangan Berjangka Komoditi. La-  dan Pemerintah untuk menjaga sektor   rang bernilai tambah tinggi. Selain itu,
            hirnya UU Perdagangan ini adalah untuk   Perdagangan Nasional agar dapat mem-  pemerintah dapat melakukan intervensi
            menyinkronkan seluruh Peraturan Per-  berikan daya dorong dan nilai tambah   pengamanan pasokan dalam negeri me-
            undang-undangan di bidang Perdagan-  bagi perekonomian nasional, terutama   lalui pengendalian ketersediaan barang


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 110 TH. XLIV, 2014  77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80