Page 73 - MAJALAH 158
P. 73
P
LAPORAN UTAMAARLEMEN DUNIA
ketiga negara bagian tersebut. Kemudian
terdapat Partai Komunis India yang
merupakan partai politik komunis di
India. Partai tersebut dibentuk pada
tahun 1920. Partai berikutnya yaitu
Partai Bahujan Samaj (PBS) adalah
partai politik nasional di India. Partai
tersebut merujuk kepada orang-orang
dari kasta-kasta terdaftar, suku-suku
terdaftar, dan kasta-kasta terbelakang.
Partai tersebut merupakan partai dengan
suara terbanyak ketiga dalam Pemilu
India 2014, namun masih belum berhasil
hTTP:/ /www.bJP.OrG/ memenangkan satupun kursi dalam
Lok Sabha ke-16. PBS memiliki basis
utamanya di Negara Bagian India Uttar
Kongres Nasionalis yang didirikan tahun
Lambang Bharatiya Janata Party Pradesh. Terakhir yaitu terdapat Partai
pemerintahan koalisi Aliansi Progresif
Bersatu yang didukung oleh Front Kiri.
Dominasi INC dalam perpolitikan India
secara keseluruhan dapat dilihat melalui
kemenangan INC, baik dalam Lok
Sabha dan Dewan Perwakilan Daerah
di parlemen Negara Bagian secara
mayoritas. Akan tetapi, pada Pemilu
tahun 1996, 1998, dan 1999, popularitas
INC kalah dari BJP dalam Lok Sabha. Hal
tersebut disebabkan karena terjadi krisis
kepemimpinan dalam INC, karena tidak
adanya dinasti Nehru-Gandhi (tokoh HTTPS:/ /WWW.INC.IN/EN
nasionalis India) yang dianggap memiliki
pengaruh besar dalam perpolitikan India.
Sesuai dengan sistem pemerintahan
di India, yaitu sistem parlementer, maka Lambang Indian National Congress
Pemilu berkaitan dengan pemilihan kepemimpinan yang kuat, dan 1999 yang berfokus pada kesetaraan dan
anggota legislatif. Dalam Pemilu 2014 pemerintahan yang lebih bersih, serta keadilan sosial.
di India, BJP meraih 282 kursi dan keinginan yang kuat untuk mengganti Jika membandingkan partai
berhasil menang dari INC yang telah Pemerintahan Partai INC, yang sempat politik di India dengan Indonesia,
berkuasa selama kurang lebih 10 tahun. mengalami kenaikan harga-harga dan maka terdapat beberapa perbedaan.
BJP bertambah kuat di parlemen melemahnya ekonomi. Diantaranya, walaupun India memiliki
karena didukung oleh beberapa partai Kemenangan BJP memberi India jumlah penduduk mencapai 1,3 miliar
sekutunya yang meraih sepuluh kursi pemerintahan kuat dengan mayoritas orang (lima kali lipat dari jumlah
di parlemen. BJP dan pendukungnya parlemen yang jelas. Bursa saham penduduk Indonesia), India mampu
menguasai 337 kursi di parlemen dari melonjak karena adanya prospek menyelenggarakan Pemilu tanpa
543 kursi di parlemen. Jumlah suara yang stabilitas dan pemerintahan yang memperketat persyaratan parpol,
diperoleh oleh BJP dalam Pemilu tahun mendukung bisnis. India memang fokus karena tetap mengedepankan hak untuk
2014 lalu yaitu sebesar 66,38 persen dari untuk mencapai kebangkitan ekonomi berserikat. Selain itu, sistem kasta di India
814 juta orang. Sementara dalam Pemilu dan pemerintahan yang lebih baik. juga dapat mempengaruhi posisi partai
tahun 2009, hanya 58,13 persen. Terlihat BJP menjanjikan bahwa pertumbuhan politik. Hingga saat ini, terdapat kurang
ada peningkatan sebesar 8.25 persen ekonomi akan menjadi prioritas utama. lebih 1800 partai terdaftar, namun hanya
dan menjadi kemenangan mayoritas Beberapa partai nasional lainnya di sekitar 30 persen dari Parpol itu yang
pertama tanpa koalisi, dalam 30 tahun India yaitu Partai Komunis India (Marxis) ikut dalam Pemilu. Kemudian hanya 56
terakhir di India. atau Communist Party of India (Marxist) partai yang berstatus diakui, yang terdiri
Kemenangan BJP disebabkan oleh adalah partai politik komunis di India. dari enam partai nasional dan sisanya
dua faktor, yaitu pesan utama yang Pengaruhnya sangat kuat di negara adalah partai Negara bagian. Secara
disampaikan oleh Perdana Menteri, bagian Kerala, Bengal Barat, dan Tripura. keseluruhan, masyarakat sendiri yang
Narendra Modi, untuk masa depan India Pada tahun 2007, Partai Komunis India betul-betul menyeleksi diri sebagai
yang lebih baik melalui pembangunan, (Marxist) menguasai pemerintahan di parpol melalui suatu Pemilu. ICA
73
PARLEMENTARIA
158 XLVIII 2018 PARLEMENTARIA 73
158 XLVIII 2018

