Page 74 - MAJALAH 158
P. 74

KIAT SEHAT



















                 A ll about                                                                             =
                                  Sakit Maag
             dispepsia























                      Sakit maag termasuk penyakit umum di                      berhubungan dengan gangguan pada
              Indonesia, hampir semua orang pernah mengalami                    motilitas (pergerakan)
                                                                                   Apabila keluhan ini  telah
                  sakit maag, setidaknya satu kali dalam masa                   berlangsung sejak 3 bulan terakhir,
                  hidupnya, baik laki-laki maupun perempuan                     dengan awal mulai gejala timbul dalam
                                                                                6 bulan sebelumnya menurut Kriteria
               semuanya dapat mengalami keluhan ini. Penyakit                   Roma III terbaru disebut dispepsia
                   maag sering disamakan dengan Dispepsia.                      fungsional. Sindrom atau keluhan ini
                                                                                dapat disebabkan atau didasari oleh
                                                                                berbagai penyakit, tentunya termasuk
                        al ini tidak terlalu tepat,   Dispepsia adalah sekumpulan gejala   juga di dalamnya penyakit yang
                        karena kata maag berasal   berupa nyeri, perasaan tidak enak pada   mengenai lambung, atau yang lebih
                        dari bahasa Belanda,   perut bagian atas yang menetap atau   dikenal sebagai penyakit maag.
                        yang berarti lambung.   berulang disertai dengan gejala lainnya   Prevalensi pasien dispepsia di
             HSedangkan kata dispepsia         seperti rasa penuh saat makan, cepat   pelayanan kesehatan mencakup
              berasal dari bahasa Yunani, yang   kenyang, kembung, bersendawa, nafsu   30 persen dari pelayanan dokter
              terdiri dari dua kata yaitu “dys” yang   makan menurun, mual, muntah, dan   umum dan 50 persen dari pelayanan
              berarti buruk dan “peptei “ yang berarti   dada terasa panas.     dokter spesialis gastroenterologi.
              pencernaan, jadi dispepsia berarti   Berdasarkan ada tidaknya penyebab   Mayoritas pasien Asia dengan
              pencernaan yang buruk. Di mana   dispepsia dibagi menjadi dua jenis yaitu:   dispepsia yang belum diinvestigasi
              saluran pencernaan terbagi 2, yaitu   Dispepsia tipe organik apabila dispepsia   dan tanpa tanda bahaya merupakan
              saluran cerna bagian atas mulai dari   diketahui penyebabnya dengan jelas   dispepsia fungsional. Berdasarkan
              kerongkongan, lambung hingga usus   yaitu ditemukannya kelainan organ   hasil penelitian di negara-negara Asia
              halus bagian atas dan saluran cerna   misalnya maag kronis, tukak lambung,   (Cina, Hong Kong, Indonesia, Korea,
              bagian bawah usus halus bagian bawah,   kanker lambung, batu empedu, liver,   Malaysia,Singapura, Taiwan, Thailand,
              usus besar dan anus.             dan penyebab lainnya. Dispepsia tipe   dan Vietnam) didapatkan 43-79,5
                 Istilah dispepsia mulai sering   fungsional apabila dispepsia tidak   persen pasien dengan dispepsia adalah
              digunakan sejak akhir tahun 1980-an,   diketahui penyebabnya, dan tidak   dispepsia fungsional. Menurut data
              merupakan istilah yang digunakan   didapati kelainan pada pemeriksaan   yang dilakukan di beberapa pusat
              untuk menggambarkan perasaan yang   saluran pencernaan sederhana, atau   endoskopi di Indonesia terdapat
              tidak nyaman atau nyeri pada perut   tidak ditemukannya kelainan organ. Ada   sekitar 7000 kasus maag dengan 86,4
              bagian atas atau dada bagian bawah.   kemungkinan bahwa dispepsia jenis ini   persen dari jumlah tersebut merupakan

              74  PARLEMENTARIA  158 XLVIII 2018
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79