Page 3 - MAJALAH 82
P. 3

PESAN  PIMPINAN





            sumber perpecahan dan kekerasan.  buka  kembali  kesadaran  dan  komit-  Apalagi sekarang sudah ada institusi
                Untuk menjadikan nilai-nilai Pan-  men  untuk  menempatkan  Pancasila   Mahkamah Konstitusi (MK), yang se-
            casila  sebagai  arah  pada  perjalanan   sebagai  konsensus  nasional,  pijakan   makin  dituntut  untuk  proaktif  dalam
            bangsa saat ini, maka kita harus me-  dasar dalam melangkah, dan sebagai   memperkuat  ketaatan  kita  semua
            ngambil makna sejarah bangsa sejak   common  platform  yang  memper-  dalam berkonstitusi.
            kemerdekaan 17 Agustus 1945, yang   satukan  keberagaman  kita  sebagai   Pancasila yang menjiwai Pembu-
            sebenarnya  merekomendasikan  agar   bangsa.  Pancasila  adalah  titik  temu   kaan UUD 1945, yang menjadi dasar
            Pancasila diposisikan sebagai ideolo-  (bukan  titik  tengkar/mempertajam   dalam tujuan kita berbangsa dan ber-
            gi  terbuka  atau  ideologi  yang  inklu-  perbedaan).  Konsekwensinya,  agar   negara,  dalam  tataran  implementasi
            sif, yaitu suatu ideologi bangsa yang   nilai-nilai Pancasila menjadi arah bagi   nya  harus  mengarah  kepada  terwu-
            dinamis,  adaptif,  aktual,  dan  hidup.   perjalanan bangsa, maka segenap pe-  judnya  cita-cita  NKRI  yang  menjun-
            Konsekuensinya, segenap permasala-  rundang-undangan,  termasuk  pera-  jung  tinggi  nilai-nilai  kebhinnekaan.
            han bangsa harus dapat dijawab de-  turan-peraturan daerah, harus meru-  Oleh  karenanya,  lembaga-lembaga
            ngan  perspektif  Pancasila  kita  suatu   juk pada spirit Pancasila dan merujuk   negara  terkait,  terutama  pemerin-
            perspektif  yang  hadir  melalui  proses   pada konstitusi UUD 1945. Tidak bo-  tah,  tidak  boleh  ragu-ragu  dalam
            dialektika segenap anak bangsa yang   leh  ada  undang-undang,  peraturan-  menyikapi  berbagai  fenomena  yang
            ber-Pancasila.                    peraturan  pemerintah,  perda-perda   berkembang dalam masyarakat yang
                Dalam  era  reformasi  ini  pula,   yang  “bermasalah”,  karena  berten-  ditengarai bertentangan dengan Pan-
            Pancasila  harus  diaktualisasikan  ni-  tangan  dengan  prinsip-prinsip  atau   casila dan sendi-sendi bangsa. Segala
            lai-nilainya di tengah-tengah kehidu-  nilai-nilai Pancasila. Dalam konteks ini   tindakan  yang  melawan  konstitusi
            pan  bermasyarakat,  berbangsa  dan   negara harus tegas untuk meluruskan,   dan hukum, lebih-lebih yang bersifat
            bernegara.  Reaktualisasi  nilai-nilai   manakala  terdapat  peraturan  perun-  anarkhis dan memecah belah bangsa,
            tersebut, ditumbuhkan dengan mem-  dang-undangan  “yang  bermasalah”.   tentu  harus  diselesaikan  dengan  te-
                                                                                 gas pemerintah dan perangkat hukum
                                                                                 melalui jalur hukum yang berkeadilan
                                                                                 dan beradab.


                                                                                 Menjawab Tantangan


                                                                                     Dalam  memperkuat  konsolidasi
                                                                                 demokrasi,  tantangan  yang  muncul
                                                                                 di  tengah-tengah  masyarakat  lkita,
                                                                                 memperlihatkan   bahwa   integrasi
                                                                                 bangsa  semakin  dipertaruhkan  oleh
                                                                                 hadirnya berbagai tantangan internal
                                                                                 dan eksternal. Secara internal, identi-
                                                                                 tas Keindonesiaan kita yang berdasar-
                                                                                 kan Pancasila, terus diuji: bagaimana
                                                                                 substansi  Pancasila  mampu  tere-
                                                                                 fleksikan  dengan  baik  di  tengah-te-
                                                                                 ngah masyarakat dan bangsa. Secara
                                                                                 eksternal,  kita  semakin  dihadapkan
                                                                                 pada  fenomena  dinamika  globalisasi
                                                                                 berikut dampak-dampaknya yang ha-
                                                                                 rus dapat kita respons dengan tepat.
                                                                                 Kita harus mampu hadir dan berkom-
                                                                                 petisi di tataran global, dengan kele-
                                                                                 bihan-kelebihan yang kita miliki.
                                                                                     Menjawab   kedua   tantangan
                                                                                 tersebut, tentu saja, perlu penegasan
                                                                                 kembali  hal-hal  seperti:  menumbuh-
                                                                                 kan kesadaran kolektif dan komitmen
                                                                                 bersama  terhadap  Pancasila  sebagai





                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |

                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
              | PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 82
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   1   2   3   4   5   6   7   8