Page 70 - MAJALAH 82
P. 70
yang pro dan ada yang kontra diben- temannya berpikir :” Iya juga ya,
tuknya Hak Angket DPR RI. mungkin saja pada tahun-ta-
Tibalah giliran Aria Bima, Wakil hun berikutnya nama Gayus itu
Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi PDI jadi menteri…………. siapa yang
Perjuangan. Dengan lantang Aria tahu…….. ,” pikirnya sambil terus
Bima mengatakan : Pimpinan…….. ja- mendengarkan interupsi yang
ngan disamakan antara penyelidikan disampaikan anggota-anggota
KPK terhadap kasus Gayus Lumbuun berikutnya. (tt)
dengan Hak Angket Pajak. Karena Hak
Angket ini bertujuan untuk menyele-
saikan masalah perpajakan di tanah
air,” katanya.
Terdengar suara tawa
bergemuruh yang me-
mecah seiisi ruang Pari-
purna, suasana yang tadi-
nya tegang seketika menjadi
cair dengan interupsi dari Aria
Bima itu.
Dari mikrophone yang lain
terdengar nyaring anggota lain
mengatakan : ralat dulu Pak Aria
Bima bukan Gayus Lumbuun……..
tapi Gayus Tambunan.
Tersadarlah Aria Bima bahwa
yang disebutnya tadi salah, maka
segera dia meralat, maksud saya bu-
kan Gayus Lumbuun tapi Gayus Tam-
bunan……………………
Namun penyebutan itu sudah
terlanjur dia ucapkan, sehingga butuh
beberapa saat untuk kembali mene-
nangkan ruang paripurna yang masih
diwarnai dengan gelak tawa yang ha-
dir.
Tak hanya anggota yang ter-
tawa gemuruh, wartawan yang
memadati Balkon Paripurna
pun tertawa sambil
berkomentar kepada
temannya :” Makanya
kalau kamu nanti punya
anak jangan dikasih nama
Gayus, repot jadinya kan.
Belum lagi kalau dijalan di-
panggil-panggil orang, salah-
salah bisa ditangkep,” katanya.
Temannya pun akhirnya men-
jawab :” ya enggak lah……….nanti
kalau pas aku punya anak, yang kena Saat voting pengambilan keputusan Hak Angket Anggota DPR RI tentang perpajakan
kasus bukan Gayus lagi, tapi bisa aja
Agus, Roni, Untung, Slamet atau bah-
kan bisa Bejo,” katanya.
Mendengar jawaban tersebut menjadi Hak Angket DPR, selasa 22-02-2011
1
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 | 1
TH. XLII, 201 |
ARIA |
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
|
1
Edisi 82
ARLEMENT
P