Page 57 - MAJALAH 154
P. 57

350 peserta dari seluruh dunia yang terdiri   kepada negara-negara anggota PUIC   proposal Emergency items terkait krisis
            dari anggota parlemen, akademisi, pakar,   untuk mengimplementasikan resolusi   Rohingya yang diusulkan oleh delegasi
            organisasi masyarakat sipil dan organisasi-  yang telah diadopsi.   parlemen Indonesia, berhasil diadopsi
            organisasi yang berkecimpung di bidang   “Ketimbang hanya tersimpan dalam   menjadi resolusi  sidang IPU ke-137.
            perdagangan.                      file, akan lebih baik jika ada mekanisme   Merespon  diadopsinya  krisis
               “Kami menyayangkan realitas saat   pelaksanaan  resolusi  PUIC,”  ujar  Rohingya ke dalam resolusi IPU,
            ini yang jauh dari ideal. Tidak dipungkiri   Arief.  Dalam kesempatan tersebut, Ia   Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua
            perdagangan global masih dikuasai pihak-  meminta Sekretariat Jenderal PUIC untuk   Delegasi Parlemen Indonesia Fadli Zon
            pihak yang memiliki posisi tawar  dan   menyediakan pusat layanan data dan   menegaskan bahwa isu kemanusiaan
            keistimewaan dalam hal akses, dukungan   informasi  guna  memudahkan parlemen   di Rakhine sangat krusial sehingga
            finansial dan know-how. Ketidaksetaraan   untuk pengecekan manakah resolusi   harus dibela. “Bagi Indonesia, krisis
            posisi  menjadikan  kompetisi antara   yang telah dijalankan di masing-masing   kemanusiaan di Rakhine sangat krusial
            negara maju dengan negara berkembang   parlemen. Pusat data PUIC ini, masih   dan fundamental, karena menyangkut
            dan miskin tidak berimbang. Demikian   menurut Arif Suditomo, akan menjadi   nilai-nilai universal yang harus dibela,” ujar
            pula jika dilihat dari kesiapan UMKM di   basis penilaian sekaligus memudahkan   Fadli  Zon  dalam  keterangan  pers  yang
            negara-negara sedang berkembang dan   anggota untuk menginput laporan   diterima Parlementaria, Senin, (16/10).
            miskin untuk ikut bersaing dalam global   pelaksanaan resolusi.       Karenanya, DPR memiliki sikap
            value-chain,”  demikian  disampaikan  Terkait masalah minoritas Muslim,   konsisten terhadap krisis Rohingya,
            Nurhayati sebagai  Ketua  Delegasi   Arif Suditomo meminta kepada sidang   sehingga hal ini perlu mendapatkan
            DPR  RI  di  depan  135  negara  anggota   untuk  memasukkan  pembahasan  perhatian dari forum parlemen dunia.
            Inter-Parliamentary Union (IPU) yang   Palestina dan Rohingya dalam mata   “Sebab itu, Parlemen Indonesia memiliki
            menghadiri Parliamentary Session within the   agenda Konferensi PUIC ke depan.   sikap yang konsisten terhadap krisis
            framework of  the WTO Public Forum 2017.  Indonesia sampai saat ini masih konsisten   Rohingya. Bahwa isu ini, membutuhkan
                                              dalam mendukung Palestina untuk   dan harus mendapatkan perhatian resmi
            Delegasi DPR Serukan Negara PUIC   mendapatkan hak-haknya sebagai negara   dari forum parlemen. Baik itu forum
            Implementasikan Hasil Resolusi    merdeka dan berdaulat.           parlemen regional AIPA, APA, dan juga
               Ketua Delegasi  DPR RI Moh. Arief     Ia juga meminta pemimpin negara-  saat ini IPU. Sebab itu, kita mengajukan
            S. Suditomo pada  the 38th Meeting of the   negara Islam untuk tidak berjalan   isu Rohingya sebagai emergency items
            PUIC Executive Committee di Tehran,   sendiri-sendiri dalam memperjuangkan   untuk dimasukan ke dalam resolusi IPU,”
            Iran, 7-8 Oktober 2017 menyerukan   kemerdekaan  Palestina.  Alih-alih  jelas Fadli.
                                                      mengutuk    pendudukan      Diterimanya  isu Rohingya ke  dalam
                                                      Israel,  Arif  menawarkan  resolusi IPU, menjadi bukti bahwa IPU
                                                      kepada peserta Excom ke-38   sebagai forum parlemen dunia benar-
                                                      PUIC untuk memasukkan    benar hadir, tidak menutup mata dan
                                                      pembahasan      tentang  telinga, saat krisis kemanusiaan tengah
                                                      pembentukan media massa   berlangsung di salah satu kawasan di
                                                      Islam  dalam  Konferensi  dunia.
                                                      PUIC. Media massa ini       “Penyelesaian krisis kemanusiaan
                                                      akan menyebarluaskan fakta   di Rakhine akan lebih cepat tercapai
                                                      sebenarnya  tentang  konflik   jika   ada dorongan IPU  sebagai
                                                      Israel-Palestina.        representasi anggota parlemen dunia.
                                                                               Itu sebabnya melalui IPU,  Indonesia
            foto : Dokumentasi BKSAP/iw               Resolusi Rohingya        Sudan, Maroko, dan Uni Emirat Arab,
                                                                               bersama  Bangladesh, Turki,  Irak,  Iran,
                                                      Sidang IPU ke 137 Terima
                                                                 memenangkan
                                                                               mendorong  agar isu Rohingya masuk
                                                         Setelah
                                                      voting dengan 1.027 dukungan
                                                      dalam sidang ke-137 Inter   menjadi salah satu resolusi di IPU. Dan
                                                                               upaya tersebut kini berhasil,” papar Fadli
                                                      Parliamentary Union (IPU),   Zon. n(sc)


                                                                              Edisi : 154 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62