Page 55 - MAJALAH 154
P. 55

ikut pertandingan. Itu salah satu hal   karena pada akhirnya dimungkinkan   nanti terjadi kegagalan mendapat
            yang pernah saya kemukakan, tetapi   hanya akan jadi bahan keroyokkan saja.   medali, dan yang penting bisa mencapai
            ternyata justru malah Satlak Prima yang   Lalu bagaimana dengan transparansi   target. Jadi sudahlah jangan berusaha
            dikorbankan. Atau sepertinya memang   dan pertanggungjawabannya kepada   membodohi masyarakat lagi,” tandas
            harus ada yang dikorbankan, dan Satlak   pemerintah. Bahkan ia sempat mendapat   Yayuk.
            Prima lah yang jadi korban,” ucapnya.   informasi bahwa untuk urusan NPWP   Ia menyatakan bahwa sebelumnya
               Yayuk   mengemukakan  bahwa    saja masih  ada  yang  belum  punya,   para atlet dikelola oleh Satlak Prima,
            sesungguhnya keberadaan Satlak Prima   belum lagi masalah SDM nya.   dimana mungkin program-programnya
            sangat membantu percepatan untuk    “Kalau setelah Asian Games 2018   sudah on the right track, tetapi sekarang di
            seorang atlet melakukan fix performance.   silahkan, kita benahi semua. Saya juga   kelola oleh PB ataupun PP maka masih
            Karena Satlak Prima mengadopsi atau   baru  ingin  mengusulkan  untuk  revisi   belum jelas programnya.
            memakai metode high performance   Undang-Undang, karena ada tumpang   “Ini  yang  saya  khawatirkan.
            program,  yang  didalam  timnya   tindihnya peran KONI serta KOI.   Kenapa hal-hal seperti ini ujug-ujug
            melibatkan juga jasa orang asing.   Dan ternyata dengan adanya Undang-  terjadi menjelang beberapa bulan lagi
               “Para pelatih dan manajer itu selalu   Undang SKN Tahun 2005, mereka juga   pelaksanaan Asian Games. Kemenpora
            berkoordinasi dengan Satlak Prima   belum bisa mengimplementasikannya   harus merangkul semua pihak, termasuk
            untuk  mengarahkan  supaya  latihannya   dengan baik Undang-Undang tersebut,”   dari Satlak Prima. karena mereka
            lebih optimal dan nanti hasilnya juga   ujar pemilik nama asli Sri Rahayu Basuki   bisa membantu, dan mereka orang-
            akan  lebih optimal. Dengan  kondisi   tersebut.                   orang profesional. Bukan orang yang
            yang ada sekarang, Saya tidak mau yang   Hal itu menunjukan ada sesuatu   menggantungkan hidupnya seolah-olah
            terkena dampak dari masalah ini adalah   yang  salah,  oleh  karenanya ia  ingin   dari situ.
            atlet,” tutur Yayuk.              mendorong untuk adanya revisi.      Dari sisi keuangan, Satlak Prima
               Menurut  Yayuk, tidak  semua   Namun itu semua baru bisa dilakukan   bukanlah yang memegang dana. Semua
            Pengurus Pusat (PP) atau Pengurus   setelah tahun 2018, karena Indonesia   hanya berbentuk program. Sementara
            Besar (PB) cabang olahraga telah siap.   akan menjadi tuan rumah acara Asian   yang memegang dana adalah dari Kuasa
            Salah satu contoh PP atau PB yang   Games terlebih dahulu.         Pengguna Anggaran (KPA) Kemenpora.
            siap adalah Bulutangkis dan Sepak   Yayuk  mengatakan,  semua  tanda-  Menurut Yayuk, seharusnya itu yang
            Bola, karena tanpa bantuan pemerintah   tanda itu terlihat muncul secara   dievaluasi. Sebab berbagai persoalan
            mereka   selalu  running.  Mereka  bersamaan. Mulai dari keinginan untuk   yang terjadi itu antara lain adalah masalah
            memang programnya sudah berjalan   merubah  number of  event, penambahan   keterlambatan honor, akomodasi, dana
            terus. Meski demikian bukan berarti   number of  event, dan bila perlu ada   try out, dan semuanya adalah urusan
            mereka tidak memerlukan dana dari   penambahan satu cabor lagi. Padahal   anggaran. Tidak ada keluhan tentang
            pemerintah,  sebab  kalau  ada  anggaran   cabor tersebut bukan termasuk cabor   atlet atau buruknya programnya Satlak
            dari  pemerintah  maka  akan  menjadi   Olimpic.                   Prima.
            lebih baik lagi.                    “Kesan yang timbul yaitu bagaimana   “Ini memang murni kebijakan
               “Sementara PB-PB yang lain masih   caranya  agar kita  bisa  meraih  emas   pemerintah, karena itu melalui Perpres.
            saya pertanyakan, sebab selama ini saya   supaya kita tidak merasa dipermalukan   tetapi seharusnya bisa dikoordinasikan
            tidak tahu kegiatan yang mereka lakukan.   sebagai tuan rumah, dan hanya untuk   terlebih dahulu dengan DPR. Saya
            Bagaimana program pembinaan mereka   memenuhi target posisi 10 besar. Target   memang  sempat  bereaksi  keras,
            terhadap atlet juniornya. PB-PB itu   itu bisa saja tercapai, tetapi cabor-cabor   karena saya merasakan ada keanehan.
            selama ini banyak juga yang tidak aktif,   itu bukan cabor Olimpic,” kilahnya.   Kesalahannya dimana tetapi yang
            mereka tentu akan menyambut baik    “Meski tidak menyalahi aturan   dikorbankan dimana. Kalau begini
            dengan kebijakan pemerintah yang   tetapi untuk pembinaan kedepannya   terus kapan kita majunya?. Saya tahu
            baru, karena mereka berpikir mereka   bagaimana, sebab yang paling kita   persis bagaimana kinerja PB-PB, sebab
            akan dijadikan satuan kerja (Satker)   utamakan sebetulnya memang cabor   saya lama berkecimpung disitu, dan
            sendiri, padahal tidak, karena satker   Olimpic, itu yang selalu kita pikirkan   saya paham apa yang dibutuhkan bagi
            tetap dibawah Kemenpora,” ungkapnya.  untuk  jangka  panjang.  Ini  sepertinya   seorang atlet dan pelatih,” pungkasnya.
               Hal itulah yang dikhawatirkannya,   terkesan  hanya ingin menutupi kalau   n(dep)


                                                                              Edisi : 154 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60