Page 36 - MAJALAH 141
P. 36
DAPIL
Pesantren di Madura Membutuhkan Support Pemerintah
yang banyak berkontribusi dalam
mencetak generasi bangsa masih
tetap membutuhkan dukungan dari
pemerintah. Baik dukungan dari segi
infrastruktur maupun pembiayaan.
Keluhan lain yang juga disampaikan
kepada anak kiyai asal Bangkalan ini,
yakni tentang wacana pemerintah
tentang kurikulum full day school,
menurutnya usulan tersebut
membuat resah pengasuh pesantren,
karena tidak sesuai dengan kultur
lokal.
foto : dokpri/iw membutuhkan support dari negara.
“Secara umum pesantren tetap
Support fisik, support pembiayaan.
Terutama kemarin, banyak kiyai yang
Farid Al Fauzi berdiskusi dengan pengasuh Ponpes menelpon saya, ketika kurikulum full
day diberlakukan di sekolah-sekolah
membuat keresahan luar biasa,” jelas
ebagian orang yang kenal Farid di sela waktu luang rapat di
dengan Madura memberikan Komisi VI DPR RI, baru-baru ini.
Sjulukan kepada pulau ini sebagai Dia menjabarkan, pola pendidikan
pulau seribu pesantren. Masyarakat pesantren yang ada di Madura
Madura dianggap memiliki komitmen terpisah dengan sekolah umum, di
dengan nilai-nilai keislaman yang khas Secara umum pesantren pagi hari murid belajar di sekolah
pada norma-norma sosial. Beberapa tetap membutuhkan umum, selapas itu sore harinya, santri
sosiologi menilai masyarakat Madura support dari negara. memulai pendidikan pesantren.
menjunjung kultur Islam. Berkembang “Madrosah-madrosah itu kan
pesatnya pesantren di Madura hingga Support fisik, support ngalah pada posisi waktu sore,
saat ini sebagai bukti bahwa tingkat pembiayaan. Terutama sekolah Islam, diniyah maupun
religiusitas masyarakat Madura cukup kemarin, banyak kiyai ibtidaiyah. Itu kan ngambil posisi
tinggi. sore, kalau dibuat full day akan ada
Maka tak ayal, sampai setaraf yang menelpon saya, dua kemungkinan yang bubar itu
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan ketika kurikulum full madrosahnya atau sekolah umum
Jawa Timur XI, Farid Al Fauzi, juga day diberlakukan yang bubar. Jadi gak sesuai dengan
merupakan jebolan dari pesantren. di sekolah-sekolah kultur. Itu yang kemarin sempat
Dia sudah kenyang dengan pendidikan membuat keresahan. Saya ke lapangan
kultur pesantren ala Madura. Selama membuat keresahan selalu itu yang dikeluhkan,” terangnya.
menjadi Anggota Dewan Farid luar biasa. Berkenaan dengan infrastruktur
mengatakan sering berkunjung ke pesantren, Farid mengatakan, “Terkait
pesantren-pesantren yang ada di fisik pesantren, ada yang santrinya
daerahnya. banyak tapi fasilitasnya kurang,
Dapilnya meliputi, Kabupaten kelas-kelas tidak cukup, asrama tidak
Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, pesantren yang ada di Madura dia cukup,” ujarnya.
Kabupaten Sampang, dan Kabupaten mendapat keluhan-keluhan dari para Sumbangan pesantren kepada
Sumenep. Kedekatanya dengan kiyai pengasuh pesantren. negara dalam mencetak generasi-
pesantren dan tokoh masyarakat Menurut pengaduan dari generasi unggul tak bisa diremehkan.
semata-mata karena kultur yang pengasuh-pengasuh pesantren yang Maka sudah sewajarnya negara
ada di daerah penghasil garam ini. ada di dapilnya, saat ini pesantren memberikan perhatian kepada
Dalam kunjungannya ke pesantren- sebagai lambaga pendidikan lembaga pendidikan semacam ini. n (eko)
36 l PARLEMENTARIA l EDISI 141 TH. XLVI - 2016