Page 32 - MAJALAH 141
P. 32
DAPIL
Membantu Pedagang Keliling dengan Payung Jumbo
uswiyanto politisi Partai Amanat
Nasional (PAN) ini begitu peduli
Kmembantu para pedagang
keliling di dapilnya. Kuswiyanto ingin
para pedagang keliling tersebut berdaya
secara ekonomi. Saat mengunjungi
para pedagang di Kuotorejo, Tuban,
Kuswiyanto sempat membagikan
payung jumbo sebagai alat pelindung
bagi para pedagang keliling.
Begitulah satu dari sekian banyak
aktivitasnya di dapil. Kuswiyanto
sendiri berasal dari dapil Jatim IX yang
meliputi Kabupaten Bojonegero dan
Kabupaten Tuban. Pemberdayaan para
pedagang jadi salah satu perhatiannya. foto : dokpri/iw
Pedagang yang mendapat payung
sangat bahagia menerima bantuan
payung tersebut. Mereka tak akan Anggota DPR RI Kuswiyanto memberi sumbangan payung jumbo kepada para pedagang keliling.
kepanasan lagi saat berdagang.
Para pedagang keliling ini mungkin “Semangat untuk menciptakan Kuswiyanto.
menjadi entitas yang terlupakan. usaha mandiri dengan keterampilan Pedagang keliling, sambung
Mereka adalah kelompok pedagang dan modal yang terbatas, menjadikan Kuswiyanto, bisa lebih fleksibel, karena
kecil yang modalnya sangat pas-pasan pedagang makanan keliling, pilihan tidak menetap di satu tempat. Entitas
dan penghasilannya pun tak terlalu untuk memenuhi kebutuhan hidup pedagang ini bisa melayani konsumen
banyak. Setidaknya dengan bantuan keluarga. Keterbatasan lahan berdagang lebih luas. Menurut Anggota Komisi VIII
ini, bisa menumbuhkan semangat tidak sebanding dengan pertumbuhan itu, “Usaha yang dikelola secara mandiri
berusaha. Inilah gagasan memberi usaha di sektor informal ini. Dan dengan modal kecil, terbukti selama ini
bantuan kepada komunitas pedagang kebijakan pemerintah juga masih mampu bertahan di tengah persaingan
yang hampir tak terpikirkan. belum berpihak pada mereka,” ungkap pasar yang ketat.” n (mh)
Anak Muda Tegal Diminta Kembangkan
Startup Berbasis Industri Kreatif
mengangkat kearifan lokal untuk go international.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendorong
kalangan muda untuk bisa mengembangkan startup berbasis
industri Kreatif yang belum tersentuh secara maksimal
tersebut. Dalam diskusi dengan anak muda kreatif Tegal,
Jawa Tengah, baru-baru ini, ia menekankan pengembangan
startup berbasis industri kreatif dapat membantu menaikkan
taraf ekonomi masyarakat karena membuka kesempatan kerja
foto : dokpri/iw startup, juga harus cepat. Cepat dalam inovasi, cepat dalam
untuk masyarakat.
“Kita lihat semua serba cepat. Kalau kita mau kembangkan
peluangnya masih besar,” kata politisi F-PKS itu.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih berdiskusi dengan pelaku bergerak. Dari 16 sektor masih didominasi tiga sektor. Jadi,
kreatif di Tegal Fikri berharap startup bisa memasukkan budaya khas
daerah dengan keinginan pasar dalam balutan kreativitas anak
iga belas dari 16 sektor industri kreatif masih belum muda sehingga tidak hanya sebagai ajang bisnis, tetapi juga
tersentuh. Tiga sektor ekonomi kreatif, yang dianggap melestarikan kearifan lokal.
Tsudah tergarap secara maksimal yaitu kuliner, fashion, “Seperti Tegal ini, bagaimana kita mengembalikan nama
dan handycraft. Selain tiga sektor itu, bidang musik, daerah ini menjadi “Jepangnya” nya Indonesia. Banyak industri
sinematografi, pembuatan aplikasi, desain komunikasi visual besi yang sudah mendunia, buatlah videonya, misalnya kriya
merupakan salah satu sektor menjanjikan yang bisa turut serta dari besi,” harap politisi asal dapil Jawa Tengah itu. n (sf)
32 l PARLEMENTARIA l EDISI 141 TH. XLVI - 2016