Page 29 - MAJALAH 141
P. 29

Pengoperasian Dipaksakan






                       emegahan Terminal 3     me n ggan ggu k e n y am an an
                       Ultimate telah menyihir   penumpang. Fasilitas toilet pun
                       pandangan Anggota       tidak menunjukkan fasilitas sebagai
              KKomisi VI DPR RI Sartono.       terminal  bandara  internasional.
              Ia pun mengapresiasi terminal    Terminal bandara yang sedemikian
              bandara yang merupakan hasil     besarnya pun seharusnya dibuat
              karya anak bangsa ini. Namun     ramah  terhadap lansia  dan  kaum
              dibalik apresiasinya, ia memberikan   disabilitas.
              sejumlah catatan, agar mendapat     “Karena pengoperasian yang
              perhatian dari Pemerintah. Apalagi,   begitu dipaksakan tidak hanya
              ia pun sudah melakukan peninjauan   merugikan penumpang akan tetapi
              langsung ke Terminal 3 Ultimate.  juga BUMN Penerbangan kita yaitu
                 “Pemandangan pertama begitu   Garuda Indonesia Airlines itu sangat-                            foto : Jaka/iw
              kita masuk di Terminal 3 ini     sangat dirugikan. Karena beberapa
              adalah kesan sentuhan akhir yang   kali harus mengalami delay dan lain   Anggota Komisi VI DPR RI Sartono
              masih kurang rapih. Mulai dari   sebagainya. Fasilitas garbarata yang
              lantai, dinding dan langit-langit   belum siap untuk dioperasionalkan.
              terminal. Lalu kita mendapati masih   Kesemuanya  ini  menjadi  point
              banyaknya pengerjaan-pengerjaan   kunci karena bukan saja persoalan
              tenan atau kedai-kedai yang masih   kenyamanan akan tetapi persoalan
              dalam proses pengerjaan dan      nyawa orang,” jelas Sartono.
              cenderung tidak ditata dengan baik,   Padahal, tambah politisi asal    Karena pengoperasian
              aktivitas pengerjaannya ini sangat-  dapil Jawa Timur itu, terminal    yang begitu dipaksakan
              sangat mengganggu kenyamaan para   yang telah menelan biaya hingga     tidak hanya merugikan
              penumpang,” jelas Sartono.       Rp 7 triliun itu seharusnya bisa
                 Politisi F-PD itu pun mendapati   menjadi kebanggaan Bangsa         penumpang akan tetapi
              jauhnya jarak antara ruang check-  Indonesia. Karena bagaimanapun,     BUMN Penerbangan kita
              in dan ruang tunggu penum-       bandara adalah gerbang utama          yaitu Garuda Indonesia
              pang. Menurutnya, hal  ini sangat   Indonesia, karena orang-orang dari
                                                                                     Airlines itu sangat-sangat
                                                                                     dirugikan.






                                                                                berbagai negara ketika berkunjung
                                                                                ke Indonesia maka yang menjadi
                                                                                tolak ukur peniliannya yang pertama
                                                                                adalah bandara.
                                                                                   “Pembangunan Terminal 3
                                                                                Ultimate ini seharusnya mampu
                                                                                menjawab kebutuhan kita akan
                                                                                foto : Jaka/iw  tahun ke depan, ini belum 5 tahun
                                                                                Bandara Internasional itu sekitar 30
                                                                                sudah sangat memprihatinkan,”

              Petugas bandara menjelaskan fasilitas di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta   kecewa Sartono, sembari menutup   (sf)
                                                                                perbincangan. n
              kepada Komisi VI DPR RI


                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 141 TH. XLVI - 2016  l  29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34