Page 2 - MAJALAH 95
P. 2
Pengantar Redaksi
Rancangan Undang-undang Industri Pertahanan dan Keamanan ( RUU Inhankam),
dipilih menjadi Laporan Utama Parlementaria Edisi 95. Pemilihan tema utama RUU
Inhankam dengan sub tema Kemandirian Pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan ALUTSISTA
(alutsista) ini sangat tepat- sejalan dengan Pidato Presiden saat mengantar Nota
Keuangan dan RAPBN 2013 tanggal 16 Agsutus 2012 lalu antara lain menyebutkan
bahwa Kementerian Pertahanan dapat alokasi anggaran Rp 77,7 T. Anggaran sebesar
itu diprioritaskan untuk terlaksananya modernisasi dan peningkatan alat utama sistem
persenjataan (alutsista)
RUU Inhankam yang merupakan RUU Inisiatif DPR yang terdiri 11 Bab menjadi
RUU Prioritas tahun 2012 yang ditetapkan Badan Legisllasi DPR saat ini tengah dalam
pembahasan tingkat I antara Komisi I dengan Pemerintah, dijadwalkan bisa selesai
tahun ini. RUU Inhankam diharapkan akan menjadi solusi kemandirian alutisista
sehingga Indonesia tidak menjadi negara konsumen alutsista abadi.
Presiden menekankan, anggaran tersebut juga dialokasikan untuk memenuhi
fasilitas dan sarana prasarana dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan
kekuatan pokok minimum dengan daya dukung, daya tangkal dan daya gempur yang
tinggi, sehingga memiliki daya penggentar yang kuat.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk mengutamakan pengadaan alutsista
hasil produksi industry dalam negeri. Dengan menggunakan alutista produksi dalam
negeri kita dapat memacu perkembangan industri , memperluas kesempatan kerja dan
meningkatkan penguasaan teknologi.
Dengan UU Inhankam kita berharap polemik soal impor pesawat dan peralatan
persenjataan canggih bisa dieleminir. Selain itu ancaman kedaulatan negara yang sering
muncul akan cepat diatasi dan ditangani secara maksimal. Kita tidak mudah dilecehkan
negara lain terutama daerah perbatasan lantaran minim dan jadulnya persenjataan dan
fasilitas keamanan dan pertahanan.
Pembaca yang terhormat,
Dari ketiga fungsi pokok Dewan, bidang pengawasan Parlementaria mengulas
masalah-masalah yang berkaitan dengan penjagaan stabilitas harga menjelang hari raya
keagamaan dan masalah whistle Blower sistem di kantor pajak. Di bidang anggaran
disajikan Pidato Presiden tentang RAPBN 2013 yang meningkat 7,1 % dibanding
APBN 2012 atau sebesar Rp 1.657,9 triliun. Sedangkan bidang legislasi, diulas mengenai ALUTSISTA
dua RUU yakni RUU tentang Tabungan Perumahan dan RUU tentang Lambang Palang
Merah.
Dalam rubrik kunjungan kerja dilaporkan mengenai hasil-hasil kunjungan kerja dan
penyerapan aspirasi Komisi-komisi selama reses lalu, yakni Komisi VII ke Aceh dan
Gorontalo , Komisi VIII ke Kalteng dan NTB serta Komisi X ke tiga propinsi Jateng,
Batam (Kepri) dan NTT.
Sedangkan dari sekretariat jenderal, Parlementaria menurunkan laporan mengenai
prestasi Koperasi Setjen DPR-RI yang berhasil meraih juara V Koperasi Terbaik tahun
2012, dari jumlah sekitar 300 koperasi di wilayah DKI Jakarta. Prestasi ini patut
diapresiasi dengan harapan akan makin meningkat lagi di masa datang yang pada
gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Semoga.
| PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
ARIA |
| PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
TH. XLII, 2012 |
|
Edisi
95
P
ARLEMENT
ALUTSISTA