Page 66 - MAJALAH 95
P. 66
ampir tiga dasawarsa Dwiki Dharmawan Song Festival 2000 di Filipina ini.
mengabdi pada musik, musisi kelahiran Lebih lanjut Dwiki mengungkapkan bahwa Hak
Jawa Barat 19 Agustus 1966 ini gemar Intelektual harus menjadi bahan pendidikan dini agar
“mengeksploitasi” musik tradisi Indonesia menjadi suatu budaya, menjadikan generasi Indonesia
Hke dalam komposisi musik gubahannya. tidak menjadi bangsa pembajak. “Saya sedang pikir-pikir
Eksplorasi terhadap berbagai musik daerah di penjuru bagaimana sumbangsih dan efektivitas saya dalam terus
nusantara sudah dilakukannya bertahun-tahun. mendorong masalah-masalah kaitannya dengan seni
Menurutnya kekayaan musik Indonesia secara nyata budaya dan pendidikan di Indonesia. Saya harus masuk
menunjukkan segala kekayaan dan keragaman bangsa ke parlemen atau bergerak diluar,”ujarnya.
Indonesia itu sendiri “Bayangkan kita punya lebih dari Sebagai seorang artis yang berkecimpung di dunia
500 bahasa, 800 dialek dari timur sampai barat. Saya kesenian, dia berharap dirinya dapat memperjuangkan
punya pengalaman di kawasan Flores, dari laboan Bajo, para seniman, dan artis daerah yang seringkali kesulitan
Pulau Rote dan sebagainya saja sudah berbeda-beda. dalam berapreasiasi. “Menurut saya teman-teman artis
Menggali musik Flores saya mendapat beraneka jenis yang duduk di parlemen terus terang yang berbunyi
yang saya angkat. Padahal itu dari satu pulau saja.” Kata vokal justru duduk di komisi lain selain di Komisi
Dwiki saat ditemui parle di sela-sela kegiatannya di Kebudayaan dan Pendidikan (Komisi X),”ungkapnya.
Festival Musik Bambu Nusantara belum lama ini. Dia mengakui banyak teman selebritis di DPR
Kepeduliannya kepada musik etnik tidak hanya yang smart, vokal, namun seringkali terbelenggu oleh
menyangkut materi musik, tetapi juga pada insan musik aturan yang ada. “Tapi ini memang harus dimaklumi,
dan generasi Indonesia pada umumnya. Musik etnik, karena ketika mereka sudah masuk DPR, maka yang
tradisi Indonesia harus menjadi trendsetter, sehingga diperjuangkan bukan hanya masalah dunia kesenian,
kekayaan bangsa Indonesia dapat dilihat dari generasi mereka sudah ada aturannya”ujarnya.
mudanya dalam bermusik. “Misal di sekolah nantinya, Ketika ditanya apa cita-citanya, Dwiki mengharapkan
belum keren nih kalau sekolahku gak ada musik dirinya akan terus mengusung musik tradisional ke
daerahnya. Ya sekarang mungkin masih kalo saya ga berbagai pelosok nunsatara.“Nanti, kalau sudah tidak
dengerin K-Pop ya belum ngetren,” ungkapnya sambil produktif harus ada yang melanjutkan kiprah saya.
tersenyum simpul. Angklung harus tetap dicintai. Tarling harus terus
Suami biduanita Surabaya Ita Purnamasari ini sadar dijaga. Kulintang harus tetap dimainkan,” harapnya.
bahwa upaya menjadikan musik tradisi Indonesia menjadi Selama masih bertenaga, lanjutnya, dirinya akan terus
tuan rumah di negeri sendiri tidak akan pernah berakhir, membawa bilah-bilah kayu, bambu, berbagai alat
karena itu, guna memajukan musik tradisi Indonesia, musik dari pelosok nusantara ke penjuru dunia dan
dibutuhkan 3 D, dilestarikan, dikembangkan dan memperjuangkannya di berbagai panggung, tak mustahil
dipromosikan. “Kalau dilestarikan tak ada pengembangan termasuk di panggung parlemen. (ray)
juga akan sulit bertahan, dan sesuatu yang kurang
dikenal tentu harus diperkenalkan” jelas Pentolan Grup
Krakatau Band ini.
Demikian pula dengan upaya untuk menjadikan
masyarakat “melek” akan musik tradisi nusantara,
menurutnya peran pemerintah sangatlah penting dengan
memberikan dukungan yang sejati kepada musisi,
pengrajin dan dan segala aspek didalamnya. “Pemerintah
harus mewujudkan suatu metode pembiayaan untuk
kekaryaan yang kreatif,”ujarnya.
Karya cipta adalah satu kesatuan termasuk instrument
alat, dan komposisinya, oleh karena itu anggota komite
musik Dewan Kesenian Jakarta ini meminta pemerintah
untuk melindunginya. Selain persoalan itu, Dirinya juga
sangat tertarik dengan isu mengenai hak cipta dan hak
kekayaan intelektual yang sering diadukan oleh para
artis musik di DPR-RI. Pasalnya, para artis musik kerapkali
dirugikan maraknya pelanggar hak cipta berbentuk CD/
DVD bajakan.
“Ini harus dilindungi sebagai bagian atas hak negara
intelektual, disamping pemusik-pemusik kita pembuat-
pembuat instrumen kita harus membuat paten hingga
karyanya itu dan hak ini harus dijaga juga. DPR harus
menggodognya lagi” ujar peraih Grand Prize Winner Asia
| PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 |