Page 39 - MAJALAH 169
P. 39

menjadikan RUU tentang Provinsi   dikatakan mendekati final dan saat   Rancangan Undang-Undang (RUU)
            Bali menjadi RUU Prioritas Prolegnas,   ini sedang dalam tahap sosialisasi   yang masuk dalam Program Legislasi
            meskipun seluruh tahapannya harus   dengan stakeholder, terutama dengan   Nasional (Prolegnas) dan Prolegnas
            melewati mekanisme yang ada.      Pemerintah Kabupaten Bali, setelah   Prioritas Tahun 2019 yang sudah
            Tergantung dengan materi yang     mendapatkan persetujuan semua pihak   ditetapkan oleh DPR RI dan pemerintah.
            terkandung di dalam RUU tentang   itu, tentu segera akan disampaikan ke   “Saya mengapresiasi atas antusias
            Provinsi Bali tersebut, dan juga   DPR RI. Jadi sekarang ini draft - nya   yang luar biasa. Hal itu terlihat dari
            sepanjang tidak ada masalah dengan   sudah mendekati final,” katanya.  banyaknya masukan dan saran terkait
            RUU tersebut, maka Baleg DPR RI     Dewa Made pun menjelaskan alasan   dengan RUU Prolegnas yang sudah
            akan segera melakukan pertemuan   mengapa RUU tentang Provinsi Bali   ditetapkan DPR bersama pemerintah
            pembahasan dengan mengundang      perlu diundangkan. Menurutnya di UU   dan kini dalam pembahasan. Ini sangat
            seluruh stakeholder yang berkaitan   yang ada sebelumnya pembentukan   berguna untuk lebih menyempurnakan
            dengan RUU tersebut.              tentang Provinsi Bali bersamaan dengan   RUU-RUU tersebut, agar dikemudian
               “Kita lihat materinya yang diajukan   Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa   hari tidak ada yang menggugat atau
            apa, sepanjang itu enggak ada masalah   Tenggara Timur. Sehingga, jika dilihat   judicial review di Mahkamah Konstitusi
            dan kita akan coba lakukan pertemuan-  dari sisi muatan yang ada sangat sedikit   (MK),” ujar Supratman saat memimpin
            pertemuan dan pembahasan dan      sekali dan sudah tidak sesuai dengan   Tim Kunjungan Kerja Baleg dalam
            kita undang semua stakeholder yang   perspektif kebutuhan yang ada sekarang.  rangka sosialisasi Prolegnas Tahun 2019
            berkaitan dengan RUU Provinsi Bali   “Tentu memerlukan konten      di Palembang, Sumatera Selatan.
            terutama Pemda Balinya, jadi kita   pengaturan yang lebih banyak.     Pada kesempatan itu, legislator
            lihat dan prinsipnya kita terbuka untuk   Muatan-muatan lokalnya yang perlu   Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini
            membicarakan RUU Provinsi Bali ini,”   perlindungan sekali, dan diyakini juga   menjelaskan bahwa di tahun 2019 ini
            tegas legislator dapil Jawa Barat ini.  bahwa RUU ini tidak akan menyentuh   telah ditetapkan Prolegnas Prioritas
               Sementara itu, Sekretaris Daerah   wilayah-wilayah sensitif yang tidak   tahunan sebanyak 55 RUU, yang
            Provinsi Bali Dewa Made Indra     diperbolehkan dalam konteks NKRI. Jadi   terdiri dari 43 RUU usulan lama dan
            menyampaikan bahwa keinginan      tidak perlu khawatir,” papar Dewa Made.  12 RUU usulan baru. Dari 12 RUU baru
            Pemprov Bali untuk memasukkan                                      itu sebanyak 7 RUU berasal dari usul
            RUU tentang Provinsi Bali sudah   Pemprov Sumsel Antusias          inisiatif DPR RI, 4 RUU merupakan usul
            disalurkan pada kunjungan kerja Badan   Atas Prolegnas 2019        pemerintah (Presiden) dan 1 RUU atas
            Legislasi DPR RI sebelumnya. Dirinya   Sementara di Palembang, Sumatera   inisiatif DPD RI.
                                                                                  Salah satu RUU Prolegnas yang
            pun mengakui bahwa untuk dapat    Selatan Ketua Badan Legislasi    pada kesempatan itu mendapat
            dijadikan RUU Prolegnas Prioritas harus   (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas   tanggapan dari Wakil Rektor Universitas
            diusulkan secara resmi dilengkapi   mengapresiasi antusiasme Pemerintah   Sriwijaya (Unsri) adalah revisi UU tentang
            dengan dokumen-dokumen yang ada.   Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan   Pendidikan Kedokteran, yang dalam
            Diantaranya dokumen RUU-nya, Naskah   beserta stakeholder terkait seperti   RUU Prolegnas Prioritas tahun 2018 lalu
            Akademik dan lain-lainnya.        civitas akademika Universitas Sriwijaya,   berjudul RUU tentang Perubahan atas
               “Untuk dokumen hukumnya kan    Kepolisian, TNI AD dan Kejaksaan atas   Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013
            masih disusun, draftnya sudah bisa   saran dan masukan terhadap berbagai   tentang Pendidikan Kedokteran. Civitas
                                                                               akademik Unsri meminta agar RUU
                                                                               tersebut tidak direvisi jika meniadakan
                                                                               uji kompetensi yang merupakan syarat
                                                                               untuk menjadi dokter.
                                                                                  Menanggapi hal itu, Supratman
                                                                               menjelaskan bahwa revisi UU
                                                                               Pendidikan Kedokteran harus dilakukan
                                                                               mengingat masih banyak kekurangan
                                                                               dalam RUU tersebut. Terkait uji
                                                                               kompetensi untuk menjadi seorang
                                                                               dokter tetap wajib dipertahankan, hal
                                                                               itu semata untuk menjaga kompetensi
                                                                               dari dokter. Namun hal itu seharusnya
                                                                               tidak diwajibkan bagi lulusan sarjana
                                                                               kedokteran untuk mendapatkan ijazah.
                                                                                  Ijazah seharusnya diberikan
                                                                               secara otomatis jika seseorang sudah
                                                                               mengikuti dan lulus pendidikan
                                                                               sarjana kedokteran. Tidak hanya itu, uji
                                                                               kompetensi calon dokter seharusnya
                                                                               diselenggarakan oleh perguruan tinggi
                                                                               yang memiliki fakultas kedokteran,
                                                                               bukan oleh organisasi profesi.
                                                                               NDY,AYU/ES
            Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas. FOTO: ENO/JK

                                                                           EDISI 169     TH. 2019  PARLEMENTARIA 39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44