Page 75 - MAJALAH 99
P. 75

melihat eskalasi massa dan juga isu-isu  sudah     pengaduan ke Humas,” paparnya.
            demikian tinggi,  maka akan diambil alih oleh
            pihak kepolisian untuk keamanannya karena            Keputusan politik:
            sudah mengkhawatirkan untuk kelembagaan DPR.         Menanggapi banyaknya demo ke DPR, dia

              Dari pamdal DPR pun hanya mem back-up dan        berharap masyarakat mengetahui persis
            yang mengambil peran penuh itu dari kepolisian.    mengenai kelembagaan dewan,  bahwa DPR itu
            Contohnya demo kenaikan harga BBM yang             adalah lembaga politik maka tentu keputusan-
            eskalasinya sangat tinggi, disampaikan ke pihak    keputusan yang dihasilkan adalah keputusan-
            kepolisian bahwa pihak DPR sekarang masih          keputusan yang sifatnya politis. Bukan yang
            rapat paripurna sehingga tidak bisa diganggu. “    sifatnya eksekusi kebijakan karena masyarakat
            Akhirnya prosedur tetap (protap) kepolisian yang   misalkan mengharapkan harga BBM turun,
            main. Aparat kepolisian kan juga punya protap      mereka berpikir bahwa lembaga itu  bisa
            pada ring mana mereka harus mengambil sikap        mengambil alih semua, termasuk harga pupuk
            tegas. Protap negosiasi mereka itu kan pada        misalnya.
            institusi-institusi negara,” ungkapnya.              Semua keputusan eksekusi terhadap kebijakan
              Menghadapi pendemo, ada juga anggota dewan       pembangunan, kebijakan-kebijakan terhadap
            yang berinisiatif menemui secara langsung,         proses pembangunan inikan semuanya
            tapi kadang-kadang mereka juga berkoordinasi       di pemerintah, tentu ini bergantung pada
            dengan Humas diantar dengan pamdal dan             bagaimana pemerintah menerima aspirasi itu
            dikawal oleh kepolisian.                           secara intens. “ Sekali lagi DPR itu bukan lembaga
                                                               yang bisa mengeksekusi kebijakan,” ujarnya.
              Dijelaskan Suratna, pengaduan itu tidak ada
            musimnya. Semakin banyak kebijakan politik           Ia mengaku tugas yang diemban menghadapi
            yang menyentuh kepentingan rakyat itu biasanya     demo belum begitu berat. Meskipun kadang-
            tinggi. Misalkan masalah kebijakan BPJS, itukan    kadang masyarakat kecewa karena anggota
            menyangkut bagaimana proses pengambilan            DPR sibuk, tapi  intinya momennya saja yang
            keputusan politik di DPR maka tentu tekanan-       tidak tepat. “ Saat reses mereka datang, dan
            tekanan ada misalnya dari kaum buruh. Juga         kita merasa kecewa juga karena kita tidak bisa
            misalkan masalah rokok, dimana menyangkut          menyalurkan aspirasi delegasi masyarakat.
            masalah kesejahteraan petani tembakau.             Dengan membantu mereka adalah kepuasan kita
                                                               juga,” ungkap Suratna.
              “Tinggal bagaimana isu-isu politik yang
            berkembang di DPR. Tentu setiap hari juga ada        Untuk menghadapai tugas-tugas ke depan, dia
            kelompok-kelompok masyarakat yang merasa           berharap Komisi-komisi dan alat kelengkapan
            dirugikan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah      dewan dibentuk tim khusus untuk masalah
            lokal atau daerah itu mereka menyampaikannya       pengaduan. Dengan demikian, masyarakat yang
                                                               menyampaikan aspirasi bisa lebih optimal untuk
                                                               ditampung oleh DPR. Ini adalah bagian penting
                                                               dari proses bagaimana Dewan mendapatkan input
                                                               dari proses pengawasan yang harus dilakukan
                                                               terhadap pemerintah.

                                                                 Artinya kalau nanti ada tim khusus alat
                                                               kelengkapan Dewan (AKD), itu akan optimal
                                                               dan DPR menjadi lebih memperhatikan aspirasi
                                                               masyarakat, selanjutnya untuk diperjuangkan
                                                               menjadi sebuah kebijakan yang berpihak kepada
                                                               rakyat yang mengalami ketidak adilan.

                                                                 “Adanya tim-tim khusus di DPR  yang nantinya
                                                               akan menangani pengaduan yang ada secara
            Kabag. Humas Setjen DPR Suratna. Foto: iw.         spesifik dan tentunya akan efektif dan cepat



                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 99 TH. XLIII, 2013  75
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80