Page 77 - MAJALAH 175
P. 77

WISATA





                    erkenal dengan
                    pempeknya, ternyata
                    Palembang juga memiliki
                    tempat wisata unik. Siapa
            Tyang tidak kenal dengan
            Sungai Musi? Tentu saja sebagian
            besar dari kita pasti mengetahui
            sungai terkenal yang terletak
            di Palembang ini. Tapi, siapa
            sangka, di tengah-tengah sungai
            ini ada sebuah pulau kecil yang di
            dalamnya terdapat sebuah vihara,
            yang kita kenal dengan Pulau
            Kemaro.
              Selain sering dikunjungi oleh
            umat Buddha untuk beribadah,
            vihara yang bernama Klenteng
            Hok Tjing Rio ini juga seringkali
            dikunjungi oleh wisatawan untuk   dilamar oleh anak Raja China yang   adalah guci-guci emas.
            sekedar berwisata budaya. Tidak   bernama Tan Bun Ann. Akan tetapi,   Tan Bun Ann merasa marah dan
            hanya vihara, terdapat pula sebuah   sebelum lamara tersebut dilakukan,   kemudian membuang guci-guci
            kuil Buddha yang sering didatangi   Siti mengajukan beberapa syarat   tersebut ke sungai. Akan tetapi,
            umat Buddha untuk melakukan       yang harus dipenuhi. Siti meminta   ada satu guci yang terbentur dan
            ziarah.                           kepada Tan Bun Ann untuk          pecah di dinding kapal, sehingga
              Nama Kemaro ini berarti pulau   menyediakan sembilan guci berisi   emas-emas yang ada didalamnya
            yang tidak pernah tergenang       emas.                             keluar berantakan. Tan Bun Ann
            air. Sekalipun air di Sungai Musi   Keluarga Tan Bun Ann menerima   yang kaget, langsung terjun ke
            meluap, pulau tersebut tidak akan   syarat yang diajukan dan mengirim   sungai dan akhirnya ia tenggelam.
            tenggelam. Pulau Kemaro terletak   guci-guci berisi emas tersebut   Melihat hal tersebut, Siti Fatimah
            sekitar enam kilometer dari       melalui sungai Musi. Namun,       ikut terjun ke sungai sambil
            jembatan Ampera atau sekitar 40   agar guci-guci tersebut aman      mengucapkan jika ada tanah yang
            kilometer dari Kota Palembang.    dari gangguan bajak laut, guci-   tumbuh di tepi sungai ini maka
              Ada sebuah legenda yang         guci tersebut ditutupi dengan     disitulah kuburannya. Tanah itu
            menceritakan tentang awal         asinan dan sayur. Ketika sampai   kita kenal dengan Pulau Kemaro.
            terbentuknya Pulau Kemaro, yaitu   di Palembang, Tan Bun Ann          Oleh karena itu, baiknya jika
            dari tentang putri Palembang  yang   memeriksa guci tersebut dan ia   berkunjung ke sini kita harus
            bernama Siti Fatimah. Siti adalah   tidak tahu kalau ternyata di balik   menjaga hati dan kata-kata yang
            seorang putri Raja Palembang yang   timbunan asinan dan sayur itu   kita ucapkan. Nah, kalau tertarik
                                                                                untuk mengunjungi pulau ini, kita
                                                                                dapat menggunakan transportasi
                                                                                kapal-kapal nelayan yang disewa
                                                                                untuk mengantarkan kita ke
                                                                                pulau ini. Tarif yang dikenakan
                                                                                yaitu sekitar Rp200.000/kapal
                                                                                untuk speedboat dan Rp150.000/
                                                                                kapal untuk kapal nelayan biasa.
                                                                                Satu kapal dapat memuat hingga
                                                                                5-6 orang. Jika menggunakan
                                                                                speedboat, hanya akan memakan
                                                                                waktu kurang lebih 15 menit,
                                                                                sedangkan jika menggunakan kapal
                                                                                nelayan biasa waktu yang ditempuh
                                                                                yaitu sekitar 30 menit. l ica/es



                                                                         TH. 2019      EDISI 171      PARLEMENTARIA     77
                                                                        TH. 2019      EDISI 175      PARLEMENTARIA                        77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80