Page 69 - MAJALAH 84
P. 69

perwira  polisi  berguling  kesakitan
                                                                                 dengan tangan  terputus  ditayangkan
                                                                                 di  televisi,  bagaimana  kira-kira  pera-
                                                                                 saan dia, keluarga, handai tolan, dan
                                                                                 rekan-rekan kerjanya? Sedih, tergun-
                                                                                 cang,  malu,  dan  seterusnya.  Deng-
                                                                                 an sedikit moralistik perlu dikatakan,
                                                                                 media  masa  semestinya  meringan-
                                                                                 kan beban atau memberikan empati,
                                                                                 tak justru menambah  kesedihan dan
                                                                                 memperdalam trauma mereka.
                                                                                     Kedua, apakah kekerasan, kenge-
                                                                                 rian,  dan  horor  dalam  peristiwa  itu
                                                                                 patut  disajikan  untuk  masyarakat
                                                                                 dari  segala  umur  dan  lapisan?  Pe-
                                                                                 ngaturan pembatasan tayangan yang
                                                                                 menampilkan  kekerasan,  sadisme,
                                                                                 dan kengerian sudah pasti didasarkan
                                                                                 pada asumsi dan pengalaman bahwa
                                                                                 tayangan  semacam  itu  berdampak
                                                                                 buruk  terhadap  psikologi  khalayak,
                                                                                 khususnya  anak-anak.  Pemberitaan
 Dewan Pers Ridlo Eisy                                                                                                                        Pius Lustrilanang                                                                                                                          Theresia E.E.  Pardede (tengah)
                                                                                 yang vulgar dan penuh kengerian ten-
            wartawan  mengasumsikan  masyara-  sadisme.                          tang peristiwa kekerasan juga berpo-
            kat tidak mengetahui kode etik jurna     Persoalannya  di  sini,  karya  jur-  tensi mengintensifkan ketakutan atau
            listik dan nilai-nilai berita dan mem-  nalistik  tak  hanya  perihal  faktualitas,   kepanikan  dalam  masyarakat,  meski
            bawa-bawa  masalah  pribadi/kelom-  kecepatan,  dan  eksklusivitas.  Karya   barangkali  tujuan  media  adalah  se-
            pok ke dalam pembeitaan.          jurnalistik  juga  mesti  menimbang   baliknya: meningkatkan kewaspadaan
                Sedang  pelanggaran  kode  etik   kepatutan dan dampak. Ruang publik   masyarakat.
            berita yang sering dilakukan wartawan   televisi  bukan  hanya  harus  memper-  Agus menambahkan, banyaknya
            adalah sumber berita tidak kredibel/ti-  hatikan  apa  yang  membuat  pemirsa   pengaduan  yang  disampaikan  pada
            dak jelas, berita mengandung muatan   memelototi  layar  televisi,  melainkan   Dewan  Pers  di  satu  sisi  sebagai  pa-
            kekerasan,  sadisme  atau  pornografi,   juga  apa  dampak  dari  yang  menge-  rameter  meningkatnya  kepercayaan
            tidak berimbang, berpihak, tidak ada   muka di layar televisi. Menarik perha-  terhadap  UU  Pers/Dewan/menurun-
            verifikasi,  menghakimi,  mencampur-  tian publik satu hal, memastikan yang   nya  potensi  kriminalisasi  atau  ke-
            kan fakta dan opini, data tidak akurat   menarik itu aman bagi pemirsa adalah   kerasan terhadap pers. Namun di sisi
            dan keterangan sumber berbeda de-  hal lain yang tak kalah penting.  lain, banyaknya pelanggaran kode etik
            ngan yang dikutip dalam berita.       Dalam konteks ini, persoalannya   jurnalistik juga menandakan buruknya
                Agus  mencontohkan  penaya-   bukan mengapa sebuah peristiwa di-  kualitas jurnalisme kita.
            ngan sadisme oleh beberapa stasiun   beritakan, tetapi bagaimana pemberi-  Sejauh ini, kata Agus, media ce-
            televisi  saat  seorang  perwira  polisi   taan  dilakukan.  Apakah  sudah  me-  tak yang diadukan mencapai 103 pe-
            gagal  menjinakkan  sebuah  bom  di   menuhi  kepatutan  atau  keutamaan   ngaduan, televisi 22 pengaduan, radio
            Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur.   ruang  publik  media?  Titik  pijaknya   tidak ada pengaduan dan online me-
            Detik-detik    meledaknya  bom,      po-  cukup jelas, Kode Etik Jurnalistik dan   dia 19 pengaduan.
            tongan  tangan  terlempar  ke  udara,   Standar Program Siaran. Kode Etik Jur   Agus sependapat, para wartawan
            darah  berceceran,  dan  perwira  polisi   nalistik  menegaskan  wartawan  Indo-  bekerja profesional dengan selalu me-
            berguling-guling  berulang-ulang  di-  nesia harus menghindari penayangan   matuhi kode etik peliputan dan kode
            tayangkan  sepanjang  sore  hingga   berita bermuatan sadisme, kekejaman,   etik  pemberitaan.  Semakin  sedikit
            malam.                            dan  tidak  menghormati  pengalaman   pengaduan  yang  disampaikan  pada
                Menurut  Agus,  tayangan  ini  su-  traumatis korban.            Dewan  Pers  berarti  semakin  sedikit
            dah  melanggar  kode  etik  jurnalistik     Dari sudut pandang kode etik dan   pelanggaran kode etik jurnalistik yang
            dengan  menayangkan  berkali-kali   standar siaran, cukup jelas problema-  dilakukan para insan Pers. Dan ini be-
            kejadian  tersebut  secara  utuh  de-  tik  dalam  pemberitaan  televisi  ten-  rarti, semakin baik kualitas jurnalisme
            ngan  memuat  unsur  kengerian  dan   tang bom ini. Pertama, ketika momen   kita. (tt)



                                                                                                               69

  68                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 69

                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                              |
  68 | PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                             1

                                                                                             Edisi 84
                                                                              P
                                                                               ARLEMENT
   64   65   66   67   68   69   70   71   72