Page 40 - MAJALAH 219
P. 40

KUNKER
                    K OMISI IV



                                      Memberdayakan



                                    Pembudidaya Nila





                                                                               juga menyorot soal data ketersediaan
                                                                               beras. Dari hasil pantauannya,
                                                                               terdapat perbedaan informasi yang
                                                                               disampaikan, baik yang berasal dari
                                                                               Badan Pangan Nasional (Bapanas)
                                                                               maupun dari Kementerian Pertanian
                                                                               (Kementan).
                                                                                  “Data (yang disampaikan) Bapanas
                                                                               menyatakan bahwa (persediaan)
                                                                               beras kita minus dalam waktu enam
                                                                               bulan ke depan. enam bulan ini kita
                                                                               akan minus. Sedangkan data yang
                                                                               disampaikan Kementan berdasarkan
                                                                               BPS, (persediaan beras) kita sudah
                                                                               surplus. Ini yang perlu kita gali
                                                                               lebih banyak, dan kita tadi lihat di
                                                                               lapangan benar memang tidak ada
            FOTO: ANJU/NR                                                      barangnya (beras),” ungkap Anggia
                                                                               saat memberikan sambutan dalam

            Tim Kunres Komisi IV saat menangkap ikan di sela-sela meninjau budidaya ikan nila di Lombok Tengah.  Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik)
                                                                               Komisi IV DPR ke Kabupaten Jombang,
                                                                               Kamis (2/2/2023) lalu.
                          Para pembudidaya ikan nila harus kembali                Komisi IV melihat ketersediaan
             diberdayakan kembali. Perusahaan-perusahaan besar                 beras di dua pabrik penggilingan
                  swasta yang beroperasi satu wilayah diimbau ikut             padi di Jombang, baik yang
              mengembangkan budidaya nila tersebut. Setidaknya                 berkapasitas produksi kecil maupun
                                                                               besar. Penggilingan padi yang dikelola
                     inilah yang jadi perhatian Komisi IV DPR RI saat          Gapoktan Pojok Kulon memiliki
                berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).              kapasitas produksi gabah kering
                                                                               yang lebih kecil, yaitu hanya 15 ribu
                                                                               ton per hari. Sedangkan, kapasitas
                             akil Ketua Komisi   berkembang dengan baik,” tutur   produksi PT SMK lebih besar, yaitu
                             IV DPR RI Anggia   Anggia usai memimpin rapat     mencapai 350.000 ton per hari dengan
                             Erma Rini        Kunjungan Kerja (Kunker) masa reses   mendatangkan gabah dari daerah lain.
                             meminta para     Komisi IV DPR RI ke Lombok Tengah,   “Yang harus dilihat apakah benar
            W pelaku usaha                    Provinsi NTB, Jumat (17/2/2023)   tidak ada berasnya? baik itu di petani,
            seperti PT Amman Mineral Nusa     lampau. Tugas perusahaan, katanya,   di lumbung, di penggilingan, atau
            Tenggara dan PT Sumbawa Timur     memberikan pemberdayaan,         di manapun penyimpanannya atau
            Mining dapat bekerja sama dengan   melakukan kualifikasi yang bagus,   memang sengaja disembunyikan atau
            pembudidaya ikan nila untuk menjadi   dan menjelaskan standarnya.  bagaimana,” urai politisi Fraksi PKB
            pemasok kebutuhan mereka. Selain     Komisi IV DPR RI kali ini     itu. Karena itu, ia menjelaskan, kalau
            itu, dia juga meminta para perusahaan   mengunjungi gudang Bulog untuk   misalnya kedua data yang berasal
            menjadi offtaker agar pembudidaya   memastikan ketersediaan beras,   dua institusi itu sama-sama memiliki
            ikan nila bisa makin berkembang.  meninjau program 1.000 sapi desa,   kebenaran, maka perlu dibangun
               “Jadi, perusahaan itu menjadi   dan budidaya ikan nila. Sebelumnya,   komunikasi yang lebih baik. Sebab,
            offtaker, begitu. Bagaimana supaya   di waktu dan tempat berbeda, Anggia   beras ini masalah krusial yang harus



             40     PARLEMENTARIA      EDISI 219      TH. 2023
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45