Page 49 - MAJALAH 85
P. 49

SOROTAN





                   eberapa  daerah  bahkan  bisa   membawa persoalan baru apabila ti-  capai 4,7 juta. “Alokasi belanja pega-
                   mencapai 60-80 persen.  Na-  dak dilakukan kajian secara kompre-  wai  yang  terus  membengkak,  belum
                   mun  secara  agregat  jika  be-  hensif terhadap persoalan PNS.  ditambah  dengan  beban  keuangan
            Blanja  pegawai  dibandingkan         “Perlu  disusun  desain  ulang  bi-  lanjutan  seperti  untuk  pensiun,  tun-
            dengan total belanja jika di ratain na-  rokrasi secara menyeluruh, tidak par-  jangan  hari  tua,  dll.  Anggaran  bagi
            sional mencapai 39 persen.        sial. Selama ini kan pemerintah mem-  PNS jika digabungkan antara penge-
                Melihat  kondisi  tersebut,  Ang-  buka formasi PNS setiap tahun,” kata   luaran pusat dan daerah diperkirakan
            gota    Komisi  XI  DPR  RI  Kemal  Azis   Ketua Komisi II DPR Chairuman Hara-  mencapai  60%  dari  APBN.  Bahkan
            Stamboel menilai saat ini pemerintah   hap baru-baru ini.            dibeberapa  daerah  belanja  pegawai
            perlu  melaksanakan  moratorium  pe-   Chairuman mengakui, moratori-  bisa  menghabiskan  lebih  dari  80%
            nerimaan  calon  pegawai  negeri  sipil   um rekrutmen PNS adalah bagian dari   APBD,”paparnya.
            (CPNS)  terkait  semakin  membeng-  rencana  reformasi  birokrasi.    Karena   Solusinya,  lanjut  Kemal,  harus
            kaknya jumlah PNS.  “Pembengkakan   itu program tersebut jangan diterap-  ada  capping  belanja  pegawai  yang
            jumlah  PNS  tanpa  kejelasan  job  de-  kan secara kagetan          mengacu pada perbandingan jumlah
            scription dan scope of work masing-   “Silakan  buat  kebijakan  yang   PNS daerah dengan jumlah penduduk
            masing, tentunya akan semakin mem-  komprehensif.  Jangan  tiba-tiba  dite-  di masing-masing daerah. Juga harus
            perberat  proses  reformasi  birokrasi.   rapkan  di  tengah  tahun,  padahal   ada batas minimal belanja modal de-
            Untuk  langkah  awal,  pembengkakan   APBN dan APBD sudah diketok,” kata   ngan  mempertimbangkan  total  ang-
            jumlah  PNS,  harus  diatasi  dengan   politisi Golkar itu.          garan  belanja  daerah.  Sehingga  alo-
            moratorium  CPNS  dan  pensiun  dini   Apabila evaluasi telah dilakukan,   kasi  belanja  untuk  infrastruktur  dan
            PNS.    Untuk  pensiun  dini,  tentunya   kata  Chairuman,  maka  selanjutnya   pembangunan  bagi  masyarakat  bisa
            ada yang sukarela, ada yang manda-  pemerintah dan DPR akan duduk ber-  memadai  dan  tidak  habis  untuk  be-
            tory dan ada yang non-negotiable.   sama  untuk  membahas  soal  mora-  lanja pegawai.
                “Melalui  cara  ini  pegawai  yang   torium  PNS  itu.  “Setelah  dibicarakan   “Bisa  jadi,  perlu  mutasi  untuk
            bagus  tentunya  tidak  boleh  keluar.   di  rapat  kabinet,  barulah  konsultasi   daerah-daerah yang memang benar-
            Dengan demikian kita harapkan kede-  dengan DPR, karena moratorium juga   benar kekurangan dari pusat atau dari
            pan  tidak  ada  unemployment  terse-  menyangkut  jumlah  anggaran  atau   daerah yang berlebihan PNS-nya. Dan
            lubung. Sedangkan proses rekrutmen   perubahan  anggaran  yang  menjadi   ini bisa ditata dalam masa moratorium
            dan efektifitas kerja PNS harus ditata   ranah kewenangan dewan,” jelasnya.  6 bulan atau satu tahun,”paparnya.
            ulang  dalam  masa  moratorium  itu”,   Kemal kembali menegaskan, ke-    Publik  menilai,  anggaran  untuk
            jelasnya                          butuhan Moratorium memang sudah    belanja  pegawai  pemerintah  saat  ini
                Moratorium  PNS  bagi  sebagian   sangat  mendesak  mengingat  jumlah   sudah  sangat  besar  dan  boros  jika
            anggota DPR juga dikhawatirkan akan   PNS di seluruh Indonesia sudah men-  dibandingkan  dengan  produktivitas
                                                                                 PNS  saat  ini  yang  dipandang  ren-
                                                                                 dah.  Rendahnya  produktivitas  kerja
                                                                                 terlihat  dari  aktivitas  pegawai  yang
                                                                                 begitu  santai  di  hampir  semua  ins-
                                                                                 tansi pemerintah sehingga membuat
                                                                                 sistem rantai birokrasi menjadi terlalu
                                                                                 panjang dan memicu ekonomi biaya
                                                                                 tinggi. “Pemerintah harus serius untuk
                                                                                 meningkatkan efektifitas dan produk-
                                                                                 tifitas PNS. Kualitas birokrasi kita akan
                                                                                 sangat  ditentukan  dari  penataan  ini.
                                                                                 Dan  ini  dampaknya  kemana-mana,
                                                                                 termasuk kepada ekonomi, bisnis dan
                                                                                 daya saing nasional kita,”tegasnya.
                                                                                     Hal  senada  disampaikan  oleh
                                                                                 Wakil  Ketua  Komisi  XI  DPR  Achsa-
                                                                                 nul Qosasih Dia mengatakan, saat ini
                                                                                 sangat  mendesak  dilakukan  evaluasi
                                                                                 sistem rekruitmen PNS.  ‘Jangan  sam-
                                                                                 pai ada rekruitmen PNS berdasarkan
                                                                                 rekomendasi  atau  membayar  biaya
            Anggota Komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel



                                                                                                                                                                                                                                          1


             0                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 |  1
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                        |
             0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                                       1

                                                                                                                                                                                                                       Edisi 85
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54