Page 34 - MAJALAH 81
P. 34
bah TPL.
Pertanyaan senada juga disam-
paikan anggota Komisi VII lainnya Su-
tan Soekartono (Fraksi PD). “PT Toba
Pulp Lestari memperoleh bahan baku
dari mana. Walaupun mengaku mena-
nam, tapi saya lihat dari udara, banyak
hutan yang gundul,”katanya.
Sutan mengatakan, walaupun
penjelasan pihak PT Toba Pulp Lestari
semua dalam keadaan baik, namun
ia mengaku banyak mendapat ma-
sukan serta keluhan dari masyarakat
yang berdomisili di hilir sungai asahan.
“Banyak masyarakat yang menjerit
karena mengalami pencemaran dan
pendangkalan,” terangnya.
Menanggapi pernyataan terse-
but, Direktur PT Toba Pulp Lestari
mengatakan sejauh ini pihaknya telah
berupaya turut serta menjaga kelesta-
rian lingkungan Danau Toba. Menge-
nai bahan baku, selain diperoleh dari
hasil tanam sendiri, ia mengaku seba-
gian diambil dari hutan rakyat, namun
“Erosi tanah juga meningkat, yang di Komisi VII,” katanya tanpa merinci ia tidak merinci secara detail lokasi pe-
muaranya membentuk delta di hilir apa yang dicatat Komisi VII soal lim- ngambilannya. (sw)foto:sw
sungai di Danau Toba. Saya yakin
kerusakan lingkungan ini tidak lepas
dari aktivitas Toba Pulp,” ujar Syafru-
din.
Ia menyadari, PT Toba Pulp Les-
tari sudah mendapatkan izin konsesi
di beberapa kabupaten di kawasan
Danau Toba. Meski demikian ia meni-
lai penebangan kayu alam seperti ke-
menyan untuk diubah jadi lokasi hutan
tanaman industri (HTI) jenis eukaliptus
telah memicu konflik antara perusa-
haan dengan masyarakat selama ini.
”Jika konsesi TPL lebih banyak
merugikan kepentingan publik khu-
susnya akibat kerusakan lingkungan,
izinnya bisa direvisi. Akan kita desak
Menteri Kehutanan mengkajinya. Ini
penting untuk kelestarian Danau Toba
ke depan,” tegasnya.
Politisi dari Fraksi Partai Amanat
Nasional ini mengatakan, pem-
buangan limbah PT Toba Pulp Lestari
dari pabrik di Porsea ke Sungai Asahan,
juga menjadi perhatian mereka. ”Soal
limbah pabrik juga menjadi catatan
kami, dan nanti dibahas di rapat kerja
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
1
Edisi 81
ARLEMENT
P