Page 4 - MAJALAH 137
P. 4

ASPIRASI




         legalitas Yayasan                                  kasus-kasus korupsi di Cilacap


            Kami dari LBH Buddhis Indonesia, Kuasa Hukum       Kami mewakili Himpunan Masyarakat Peduli Cilacap
         Sdr. Tan Adipranata,dkk, (Pengurus Yayasan Wihara   (HMPC) bertindak untuk dan atas nama elemen masyarakat
         Dharma Bakti di Jln. Kemenangan III No.13 Rt.003   Cilacap yang aktif dalam pemberantasan korupsi di
         RW.02, Kel. Glodok, Kec. Taman Sari, Jakarta Barat)   Kabupaten Cilacap.
         yang ditujukan kepada Komisi III DPR RI perihal       Melaporkan banyaknya kasus korupsi yang belum
         permohonan perlindungan hukum terkait status       ditangani dan memohon agar Penegak Hukum di Kabupaten
         kepemilikan Yayasan Wihara Dharma Bakti di Jln.    Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, bekerja secara profesional
         Kemenangan III No.13 Rt.003 RW.02, Kel. Glodok,    dan proporsional tanpa tebang pilih agar tidak ada yang
         Kec. Taman Sari, Jakarta Barat, yang telah mendapat   dikorbankan, adapun beberapa kasus yang perlu segera
         pengesahan Badan Hukum sesuai Keputusan Menteri    ditangani oleh Kapolda Jawa Tengah, Kapolres Cilacap dan
         Hukum dan HAM No: AHU-0010296.AH.01.04 Tahun       Kejaksaan Negeri Cilacap adalah sebagai berikut :
         2015 tanggal 3 Agustus 2015.                          Penyalahgunaan Dana Alokasi Pendidikan Tahun
            Bahwa ada pihak lain yang mempergunakan         Anggaran 2007 sebesar  Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar)
         Yayasan Wihara Dharma Bakti berdasarkan Surat      sampai sekarang tidak jelas.
         Dirjen AHU No.AHU-AH.01.06-1281 tanggal 14            Kasus Askeskin Tahun Anggaran 2007, dengan
         September 2015 yang menyatakan Wihara Dharma       penanggung jawab anggaran adalah Kepala DKK Cilacap,
         Bakti telah diterima dan dicatat dalam daftar yayasan   yang proses hukumnya tidak jelas.
         sebagaimana gugatan Sdr. Hindharto Budiman, dkk       Pengadaan buku pelajaran untuk SD s.d. SLTA,
         dalam perkara No.229/G/2015/PTUN-JKT dimana        perpustakaan sekolah dan buku pegangan guru se-
         klien kami menjadi tergugat II Intervensi, sementara   Kabupaten Cilacap sebesar Rp 9,9 Milyar  Tahun Anggaran
         tergugat I adalah Menkumham RI.                    2006, proses hukumnya tidak berjalan.
            Surat Dirjen AHU No.AHU-AH.01.06-1281 tgl.         Program Simpedes atau Pengadaan Komputer Tahun
         14 September 2015 tersebut terkesan lebih tinggi   Anggaran 2008 sebesar Rp 13 Milyar, kasus ini awalnya
         dari Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. Hal       ditangani Polwil Banyumas kemudian ditangani Polda Jawa
         itu bertentangan dengan peraturan perundang-       Tengah dan belum menyeret aktor intelektualnya.
         undangan tentang Yayasan, sehingga merugikan          Dana abadi pada tahun 2005 total Rp 53 Milyar. Mark
         klien kami. Kami telah meminta penjelasan          Up jaringan RSUD Rp. 500 juta, dan kasus Pasar Sampang
         terkait hal tersebut kepada pihak Kemenkum         yang merugikan negara Rp 7 Milyar.
         HAM RI sebagaimana surat No.015.0036/LBHBI-           Kami berharap Aparat Penegak Hukum di semua
         KS/012/2015 tanggal 11 Desember 2015, namun        tingkatan segera menangani kasus-kasus tersebut dengan
         belum ada tanggapan.                               serius dan memohon Ketua DPR RI segera menindaklanjuti
            Kami memohon agar Komisi III DPR RI membantu    permasalahan tersebut sesuai ketentuan peraturan
         menyelesaikan permasalahan tersebut.               perundang-undangan yang berlaku.
                                                                                               Muhadjim Hadi
                                     Salam Surjadi dkk                                     Cilacap, Jawa Tengah
                                         Jakarta Barat




         penyidik yang tidak profesional

            Kepada Ketua Komisi III DPR RI, telah terjadi tindakan   perkembangan sama sekali selama proses penyelidikan
         penyidik yang tidak profesional dalam menangani laporan   berlangsung, yaitu:
         Polisi No. LP/88/II/2016/NTB/SPKT tgl. 29 Februari 2016   Proses penyelidikan berlangsung lambat dalam waktu
         tentang tindak  pidana  pembegalan/perampokan  yang   kurang  lebih  50 hari  dan  hanya  membekuk  satu  orang
         terjadi  di Wilayah  Polresta  Bima.               pelaku. Diduga ada kerja sama antara oknum  penyidik
            Saya adalah keluarga korban pembegalan/perampokan,   dengan salah satu pihak keluarga  pelaku pembegalan.
         di Jln.  Lintas Wera-Sape, Desa Lamere Kec. Sape, Kabupaten   Tidak ada keterbukaan dari pihak berwenang  terhadap
         Bima, NTB menyampaikan ketidakpuasan terhadap kinerja   pihak keluarga korban.Saya dan keluarga memohon agar
         penyidik di Polresta Bima.                         Komisi III menin daklanjuti dan memberikan pengawasan
            Bahwa pada  kejadian tersebut korban mengalami luka   atas penyelesaian masalah tersebut sesuai ketentuan yang
         tusukan pada bagian perut, kepala bagian belakang, dan   berlaku.
         sabetan pisau pada tangan dan kaki sehingga korban tidak   Demikian untuk menjadi periksa dan terima kasih
         bisa ditolong dan meninggal dunia.
            Bahwa perkara tersebut telah dilaporkan ke Polresta                             Moch. Sauqi Futaki
         Bima namun menurut pengadu ada indikasi  tidak ada                           Bima, Nusa Tenggara Barat


         4      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016
   1   2   3   4   5   6   7   8   9