Page 75 - MAJALAH 155
P. 75
serupa dengan otak pecandu heroin, seksual dapat
menurut hasil penelitian yang diterbitkan terobservasi pula di
di Journal of Neuroscience. Perbedaan berbagai gangguan
otak pria-perempuan terletak di area persarafan, dan
periaqueductal gray (PAG), bagian otak dapat muncul
yang diaktifkan saat seorang wanita sebagai gangguan
berhubungan seks. PAG tidak diaktifkan neurogenik primer.
pada pria ketika sedang orgasme. Disabilitas seksual
Selain itu, wanita akan mengalami berupa hilangnya
penurunan amigdala dan hipokampus, gairah/keinginan
yang membantu memantau ketakutan seksual, disfungsi
dan kecemasan, selama berlangsungnya ereksi, penurunan
orgasme. lubrikasi dan
sexual arousal,
Ejakulasi gangguan ejakulasi
Ejakulasi adalah refleks yang dan orgasme
meliputi berbagai area di otak, reseptor amat umum
sensorik, jalur aferen, daerah sensori dijumpai pada
serebral, pusat motor serebral, pusat penderita gangguan
motor spinal, dan jalur eferen. Refleks neurologis. Pada
ejakulasi didominasi oleh interaksi gangguan otak dan
multikompleks antara berbagai neuron setelah cedera otak,
serotonergik sentral dan dopaminergik gairah seksual berkurang dan gangguan extraction devices) yang perlu diberikan.
dengan keterlibatan sekunder pelbagai perilaku dapat terjadi. Reaksi seksual Pemberian terapi intensif berupa
neuron kolinergik, adrenergik, nitrergik, berat dapat dilaporkan pada penggunaan obat sesuai indikasi, pemilihan operasi
oksitosinergik, dan GABAergik. Emisi berbagai obat yang beraksi pada sistem yang sesuai, substitusi estrogen pada
dan ejeksi seminal diintegrasikan menuju persarafan. Disabilitas seksual juga perempuan, substitusi testosteron pada
pola perilaku kopulasi nan kompleks dapat muncul sebagai manifestasi awal pria/perempuan, injeksi intrakavernosa
oleh berbagai struktur otak depan simtomatologi dari gangguan neurologis. prostaglandin E1, moxisylate atau
termasuk area preoptik medial (MPOA) Untuk penegakan diagnosis, dokter/ papaverine, aplikasi transdermal
dan nukleus paragigantoselularis neurolog akan melakukan pemeriksaan atau intrauretral dari obat-obat yang
(nPGi). Jalur serotonergik menurun fisik dan neurologis termasuk segmen berbeda, pemberian obat golongan
dari nPGI menuju nukleus motor sakral. Uji neurofisiologis dapat inhibitor fosfodiesterase-5 secara oral,
lumbosakral secara tonik menghambat dipertimbangkan pada penderita dan rekomendasi penggunaan prostesis
ejakulasi. Disinhibisi nPGI oleh MPOA disabilitas seksual. penis untuk kasus tertentu. Tatalaksana
menghasilkan ejakulasi. Beberapa daerah disfungsi kandung kemih dan spastisitas
di otak diaktivasi setelah ejakulasi dengan Solusi sebagaimana disrefleksia otonomik juga
naiknya serabut-serabut saraf dari Langkah awal adalah konseling dan penting. n
sumsum tulang belakang dan berperan permohonan izin ke penderita untuk
saat kenyang dan waktu refrakter usai membuka pikiran tentang keberadaan
ejakulasi (McMahon CG, dkk, 2004). disabilitas seksual. Langkah kedua adalah Oleh: dr. Dito Anurogo, MSc.*
memberikan informasi yang lengkap dan
Disabilitas Seksual detail tentang problematika seksual yang *Dokter digital/online, penulis 19 buku,
alumnus S-2 IKD Biomedis FK UGM,
Fungsi seksual seseorang dapat dapat dialami pada cedera/gangguan pendiri Indonesia Menulis (Writenesia),
berubah oleh karena pelbagai gangguan yang dideritanya. Langkah ketiga anggota peneliti Pusat Studi Bioetik Islam dan
neurologis yang memengaruhi serebrum, berupa pemberian informasi praktis Hukum Kedokteran Islam (Biohuki) Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK
batang otak, sumsum tulang belakang, tentang posisi dan teknik stimulasi UII) Yogyakarta, email: dito.anurogo@mail.
akar spinal, atau saraf perifer. Disfungsi (vibrator) dan peralatan teknis (vacuum ugm.ac.id
Edisi : 155 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 75