Page 21 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 21
CBDC dapat
memangkas waktu
dipertimbangkan oleh otoritas dalam yang memang layak, harus tepat, karena yang dibutuhkan
mewujudkan keinginan menerbitkan risiko dari digital payment ini masih ada, untuk pembayaran
rupiah digital adalah terkait hukum. sama dengan ketika kita bertransaksi lintas batas
Esther dari Indef selanjutnya fisik. Maka di sini harus ada transfer menjadi hanya
mengatakan pengembangan sistem verifikasi, kemudian transaksinya semua beberapa detik dari
pembayaran antar negara dengan diverifikasi,” jelas Esther dalam virsem beberapa hari, serta
menggunakan CBDC harus dilandasi LPPI itu. memotong biaya.
dengan kerangka hukum dan Memang, kelebihan dari CBDC
infrastruktur yang kuat dan aman. adalah kecepatan transfer dari
Sebab CBDC adalah mata uang digital, luar negeri ke bank domestik. Dia
dikeluarkan bank sentral, dan dapat mencontohkan, proses pengiriman
diakses secara universal. uang dari Belanda ke Bank Mandiri,
CBDC, sejatinya sama dengan mata setidaknya butuh waktu 3-5 hari kerja
uang fiat lainnya seperti rupiah, dollar, dengan biaya 25 dolar. “Nah cukup mahal
euro, dan lainnya. Karena itu, jika dan ada jeda waktu. Makanya kalau
suatu negara menerbitkan CBDC, maka CBDC ini diimplementasikan, paling Komunikasi BI, Erwin Haryono
pemerintah akan menganggap sebagai tidak mengeliminasi waktu karena CBDC mengatakan bahwa rencana penerbitan
alat pembayaran yang sah seperti mata ini realtime,” ujar Esther. rupiah digital harus melalui proses
uang resmi yang dikeluarkan bank Karena kemudahan itu maka bank desain yang matang. Jika tidak, maka
sentral. sentral harus menyiapkan perangkat bisa menghancurkan sistem perbankan.
Untuk itu, Esther mengingatkan, hukum yang jelas. “Jika nanti suatu Namun digitalisasi ini adalah sebuah
regulator harus menyiapkan ketika terjadi dispute, maka di sini jelas keharusan sebelum uang digital ini
infrastruktur dan perangkat hukumnya. proses penyelesaiannya. CBDC juga benar-benar diterbitkan. ”Misalnya
Selain itu, pemangku kepentingan juga harus melakukan report, berapa saldonya, harus ada infrastruktur digital dan
perlu mempertimbangkan transparansi apa saja transaksinya, dan seterusnya. sistem hukum hingga perlindungan
dan keamanan pengguna akhir selama Karena semakin transparan, semakin data konsumen yang harus dibangun.
transaksi lintas batas. bagus,” jelas Esther. Oleh karena itu BI juga berupaya untuk
“Karena ini digital maka harus ada Menanggapi hal itu, Direktur bertransformasi untuk mengikuti
infrastruktur. Manajemen infrastruktur Eksekutif Kepala Departemen perkembangan zaman,” kata Erwin.*
www.stabilitas.id Edisi 187 / 2022 / Th.XV 21

