Page 17 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 17

massif, kepopuleran cryptocurrency ini   bereksperimen seperti China, Swedia,
          terus menanjak.                   Bahama, Caribian Island, Marshall
            Lalu apa bedanya CBDC ini dengan   Island. Tetangga kita juga sudah
          cryptocurrency yang sudah beredar?   bereksperimen, Thailand, Singapura
          Menurut Esther Sri Astuti, ekonom   dalam bentuk pilot project, sama dengan
          Indef, salah satu perbedaan terpenting   Korea Selatan, ulas dia.
          adalah dari sisi penjamin. Uang digital   Sementara, lanjut Esther, China
          buatan bank sentral tentu di-backup oleh   sudah melakukan itu sejak 2014
          otoritas, sama dengan pengaturan pada   lalu. Negara itu sudah melakukan
          penjaminan pada uang tunai. Sementara   riset terkait dengan CBDC dan
          cryptocurrency atau uang privat lainnya   mengimplementasikan yuan digital.
          itu diterbitkan oleh swasta, maka ia   “Tahun 2020 China umumkan pengujian
          dijamin oleh swasta yang menerbitkan.  prototipe dari CBDC. Jadi sebenarnya uji
            Perbedaan lainnya adalah soal   coba pertama yuan digital ini dilakukan
          penerimaan pembayaran dimana CBDC   oleh China pada tahun 2020, di bulan
          didapat melalui legal tender, sama dengan   Oktober, meski hanya di distrik tertentu
          uang tunai. Sementara untuk uang privat   yaitu Shenzhen,”kata dia.
          lainnya lewat legal acceptance. “Maka   Namun begitu, ada yang pertanyaan
          dari itu prinsip know your customer   menggelitik mengingat jika CBDC
          (KYC) menjadi satu persyaratan    ini diterbitkan tidak dengan prinsip
          yang mutlak dalam transaksi CBDC.   desentralisasi, itu sama saja mata uang
          Sementara untuk uang privat lainnya,   itu bukanlah kripto. Terkait hal itu,
          dia tidak mensyaratkan adanya KYC.   Tesar Sandikapura, praktisi teknologi   Tesar Sandikapura
          Katakanlah bitcoin atau yang lainnya itu   digital dan blockchain mengatakan bahwa
          dia menggunakan anonim, strukturnya   prinsip aset berbasis blockchain berbeda   Contohnya e-money,
          juga demikian,” jelas Esther.     dengan sekadar uang digital. “Contohnya
            Sehingga bisa disimpulkan bahwa   e-money, itu kan digital tapi engga   itu kan digital tapi
          system CBDC ini bisa tersentralisasi   blockchain. Artinya bukan berarti bikin   engga blockchain.
          bisa juga desentralisasi tentunya   mata uang kripto harus pakai blockchain.
          dengan izin tertentu, atau tidak full   Tapi memang aset blockchain diciptakan   Artinya bukan
          sentralisasi. Sedangkan seperti diketahui   untuk melawan sistem yang tersentral,”   berarti bikin mata
          mata uang kripto beredar dengan   kata dia.
          cara desentralisasi. Kondisi itu pun   Secara langsung Tesar tidak     uang kripto harus
          berkonsekuensi pada risikonya yang   menampik bahwa rencana bank sentral   pakai blockchain.
          mana CBDC risikonya lebih rendah   untuk menghadirkan uang digital
          karena ada yang menjamin kestabilannya,   tidak bisa dianggap untuk menyaingi   Tapi memang
          sementara mata uang kripto berisiko   keberadaan cryptocurrency yang sudah   aset blockchain
          tinggi karena tidak ada yang bertanggung   beredar macam bitcoin, etherium,
          jawab akan fluktuasinya.          dodge dan lain sebagainya. “Rupiah   diciptakan untuk
            Mengingat terbukanya peluang    digital yang akan dibikin BI nanti cuma   melawan sistem
          bank sentral untuk melakukan kendali   mengubah mata uang jadi digital, bukan   yang tersentral.
          –meski terbatas pada uang digital   untuk menyaingi cryptocurrency,” sebut
          buatannya, banyak negara berbondong-  Tesar.
          bondong melakukan riset tentang      Biar begitu dia memprediksi jika bank
          potensi menerbitkannya. Menurut   sentral seluruh dunia telah membuat
          Esther, beberapa negara bahkan sudah   mata uang digitalnya sendiri maka
          mengimplementasikan uang digital ini.   kecepatan transaksinya akan lebih cepat
            “Saya melihat ada sebagian negara   dari blockchain. Sebabnya kelemahan dari
          yang menganggap bahwa uang digital   platform tersebut lanjut Tesar adalah
          ini sudah menjadi alat pembayaran yang   transaksinya masih lambat, bisa diatas 1
          sah seperti yang dilakukan oleh Afrika   menit per transaksi. “Ini yang saya masih
          Tengah. Beberapa negara memang sudah   sangsi jika mau dipakai secara massif.”.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 187 / 2022 / Th.XV  17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22