Page 69 - Stabilitas Edisi 207 Tahun 2024
P. 69
toritas tampaknya terus
berupaya membenahi
industri keuangan Tanah
OAir, terutama dari sisi
penguatan permodalan. Kali ini yang
tengah menjadi perhatian adalah industri
reasuransi.
Hingga kini, perusahaan asuransi
masih banyak yang menggunakan jasa
reasuransi di luar negeri sehingga TERKAIT
menyebabkan neraca pembayaran PENINGKATAN
industri perasuransian menjadi negatif.
Namun demikian, harus diakui bahwa EKUITAS, PERSEROAN
kapasitas dari perusahaan reasuransi SUDAH MEMBUAT
yang ada di Indonesia masih belum PROYEKSI SAMPAI
sesuai dengan ekspektasi.
Oleh karena itu, Otoritas Jasa 2028 DAN SESUAI
Keuangan (OJK) meminta agar pelaku PROYEKSI KAMI MASIH
industri untuk meningkatkan modal
minimumnya demi meningkatkan DAPAT MENGIKUTI
kapasitas dan daya saing. Regulator ATURAN (EKUITAS RP1
menetapkan agar semua reasuransi
memiliki modal minimum Rp1 triliun TRILIUN DI 2026 DAN Tamara Arista Salim,
selambatnya pada 2026 dan Rp2 triliun (EKUITAS RP2 TRILIUN Direktur Kepatuhan Marein
pada 2028.
Sejatinya sebagian besar pelaku DI 2028) DENGAN
industri sudah memiliki modal minimum, PERTUMBUHAN
hanya segelintir saja yang masih ada di
bawah batas. Meski begitu, peningkatan ORGANIK.
modal minimum dinilai tidak lantas
membuat masalah di reasuransi
terpecahkan.
PT Maskapai Reasuransi Indonesia
Tbk, atau yang biasa disebut Marein itu
sudah pasang kuda-kuda mencari cara
agar bisa menyesuaikan diri dengan
ketentuan minimum modal yang sudah
ditetapkan oleh regulator. Kendati
demikian, perusahaan reasuransi dengan dan sesuai proyeksi kami masih dapat Dalam rangka memacu modal minimum
kode emiten MREI yakin kebijakan mengikuti aturan (ekuitas Rp1 triliun) di Rp2 triliun itu, mulai dari sekarang
minimum ekuitas yang diberlakukan 2026 dan (ekuitas Rp2 triliun) di 2028 Marein berupaya memacu pertumbuhan
sebesar Rp1 triliun di 2026 dan sebesar dengan pertumbuhan organik,” kata secara organik.
Rp2 triliun pada 2028 bagi perusahaan Arista, beberpa waktu lalu Arista menjelaskan pertumbuhan
reasuransi di Tanah Air bisa dipenuhi. Keyakinan itu dilontarkan lantaran organik yang dimaksudkan yakni dari
Direktur Kepatuhan Marein, ekuitas Marein sudah mencapai Rp1 sisi perolehan bisnis, hasil investasi, dan
Tamara Arista Salim membenarkan triliun yang artinya Marein telah melihat portofolio bisnis dari waktu ke
OJK selaku regulator jasa keuangan di memenuhi ketentuan modal minimum waktu yang harus terus ditingkatkan.
Indonesia telah mengeluarkan POJK Rp1 triliun di 2026 sesuai yang diminta “Akan kita tingkatkan sehingga sesuai
yang mengatur tentang modal minimum oleh regulator jasa keuangan. Lebih dengan ekspektasi kita. Marein sudah
perusahaan reasuransi di Indonesia. lanjut, posisi yang diambil Marein saat melakukan proyeksi-proyeksi dan sejauh
“Terkait peningkatan ekuitas, perseroan ini adalah bagaimana menggenjot modal ini manajemen optimistis persyaratan
sudah membuat proyeksi sampai 2028 agar bisa minimum Rp2 triliun di 2028. modal ini akan membawa dampak
www.stabilitas.id Edisi 207 / 2024 / Th.XIX 69