Page 80 - Stabilitas Edisi 194 Tahun 2023
P. 80
KOLOM
Syarif Fadilah
Pemimpin Redaksi Majalah STABILITAS
esprit de corps juga menghadapi jalan terjal dan
tampaknya akan menguap di tengah
jalan. Pasalnya, apa yang dilakukan
menteri koordinator itu tentu tidak akan
mendapat dukungan dari kementerian
emangat kebersamaan atau keuangan, alih-alih mendapat
berkelompok terkadang perlawanan. Khawatiran publik bahwa
menjadi cara ampuh bahwa kelanjutan penanganan kasus
Smenjaga kinerja transaksi pencucian uang itu akan lenyap
lembaga atau minimal pun meluas.
menunjukkan identitas Bagi yang jeli nalarnya, fenomena
kelompok. Bahkan di yang terjadi itu tidak bisa dilepaskan
Indonesia, setidaknya dari esprit de corps yang berasal di
sampai akhir 90-an Kementerian Keuangan, terutama dari
dan awal 2000-an, di Direktorat Jenderal Pajak.
kampus-kampus, tradisi Selama ini pajak adalah direktorat
pengenalan suasana istimewa di Kementerian Keuangan,
tempat belajar menjadi karena pejabatnya dipilih dan
sarana untuk membangun semangat direstui langsung oleh menterinya.
kebersamaan itu. tindakannya, atau setidaknya Lebih jauh lagi kalau diperhatikan,
Namun begitu gairah yang disebut angka transaksi yang disebut pejabat atau malah pegawai yang
dengan nama beken esprit de corps itu sebagai pencucian uang itu tidak ada di dua institusi itu berasal dari
bisa jadi kebablasan. Ketika salah satu benar. latar belakang yang sama dalam soal
anggotanya melakukan kesalahan, maka Jika kita telusuri, muasal pendidikan sarjana.
yang lainnya akan melindunginya agar masalah adalah berasal dari Sudah menjadi rahasia umum sekolah
tidak dihukum. kasus anak pejabat pengelola tempat semua pegawai pajak dan bea
Nah, situasi tersebut tampaknya pajak yang menganiaya seorang cukai itu mendapatkan privillege untuk
sedang terjadi. Ketika seorang pejabat anak lainnya. Kemudian hal itu bisa langsung bekerja dan berkarier di
yang bertugas menarik dan mengelola merembet pada harta kekayaan sana. Pemerintah terkesan secara sengaja
uang pajak rakyat menjadi sorotan publik ayahnya yang tidak wajar. tidak mau mengambil pegawai atau calon
karena kelakuan anaknya, satu per satu Meluas lagi pada sorotan publik pegawai yang bukan dari sekolah itu.
mulai terkuak gaya hidup pejabat dan ke pejabat di urusan bea cukai. Tidak mengherankan jika semangat
tendensi penyalahgunaan uang Negara. Akan tetapi tampaknya, korps sekolah itu begitu kuat membuat
Hingga akhirnya seorang menteri perjuangan menteri koordinator lingkaran penghalang jika ada satu
senior melemparkan isu bahwa ada duit itu mendapat tentangan dari atau dua temannya terjerat kasus dan
ratusan triliun di kementerian pengelola koleganya Menteri Keuangan. tersandung masalah hukum. “Circle
uang negara yang masuk dalam kriteria Tidak hanya itu di parlemen itulah yang kemudian menjadi penyakit
transaksi janggal. Publik heboh. Sang tampaknya juga sedikit sekali negara,” kata seorang pengamat ekonomi
pelempar informasi akhirnya dipanggil yang berada di kubu menteri yang kritis. “Jadi orang terbaik dan
DPR dan harus menjelaskan perihal isu koordinator, karena banyak berintegritas soal pajak dan bea cukai,
yang membuat kaget masyarakat. yang memberikan komentar tidak akan bisa masuk dalam lingkaran
Dalam rapat yang dapat ditonton sinis dan terkesan ingin mencari kementerian keuangan.”
langsung, tampak jelas menteri senior itu kelemahan argumen sang Jika benar yang dikatakan ekonom itu
seperti ‘dikeroyok’oleh anggota dewan menteri. maka ini sama saja dengan membiarkan
yang terhormat. Kesan yang diperoleh Di sisi lain, pengungkapan gurita unit kerja negara tumbuh dan
masyarakat dari rapat itu adalah isu transaksi mencurigakan membesar, bahkan bisa menjadi negara
bahwa sang menteri dipersalahkan atas ratusan triliun itu tampaknya dalam negara.*
80 Edisi 194 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id