Page 7 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 7
lPPi VirSem #73
Inovasi Keuangan
Syariah untuk Penguatan
Halal Value Chain
ebagai negara dengan penduduk energi. Hal ini sejalan dengan momentum
Muslim terbesar di dunia, Indonesia perkembangan permintaan domestik
Sberpotensi menjadi produsen yang tinggi terhadap produk-produk halal.
produk halal dunia. Berdasarkan laporan Selain itu, produksi domestik atas produk
dari The State of Global Islamic Economy halal juga dapat berkontribusi pada
Index 2018/2019, Indonesia tercatat berada penguatan neraca pembayaran, terutama
di posisi ke-10 sebagai produsen produk jika mampu memenuhi permintaan global
halal dunia, dan pada laporan tahun terhadap produk-produk halal.
2020/2021 posisi Indonesia naik menjadi Oleh karenanya, penguatan rantai
peringkat ke-4 dari 73 negara. Hal ini nilai halal menjadi salah satu Masterplan
seharusnya menjadikan negara Indonesia Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024. 73 dengan tema Inovasi Keuangan Syariah
menjadi pusat perkembangan ekonomi Dalam Kerangka Pengembangan Ekonomi dalam rangka Penguatan Halal Value
syariah di dunia. dan Keuangan Syariah Syariah Dunia, Chain pada 14 April 2022. Adapun seminar
Visi Indonesia yang Mandiri, Makmur, ekonomi dan keuangan syariah tidak ini bertujuan memberikan pemahaman
dan Madani dengan Menjadi Pusat dapat berkembang secara parsial. Sektor tentang Halal Value Chain sebagai strategi
Ekonomi Syariah Terkemuka Dunia dicapai ekonomi tidak dapat berkembang dengan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah
melalui strategi utama Pemerintah, optimal tanpa dukungan sektor keuangan. terkemuka dunia, khususnya tentang
salah satunya melalui penguatan Halal Begitu juga sektor keuangan, tidak akan inovasi keuangan syariah, meliputi
Value Chain. Halal Value Chain atau dapat tumbuh tanpa permintaan sektor riil. digitalisasi keuangan syariah dan peran
disebut dengan rantai nilai halal berfokus Penguatan rantai nilai industri halal perlu fintech syariah serta strategi promosi
pada enam klaster, yakni makanan dan dilakukan dari hulu ke hilir, termasuk produk syariah Indonesia dalam rangka
minuman, pariwisata, fashion muslim, dukungan dari keuangan syariah. mendukung penguatan Halal Value
media, rekreasi, farmasi-kosmetik, dan Untuk itu, LPPI menggelar VIrsem ke- Chain. Melalui seminar ini, diharapkan
dapat memberikan paparan mengenai
inovasi keuangan syariah dalam rangka
mendukung penguatan Halal Value Chain
Virsem dibuka secara resmi oleh Mulya
E Siregar, Direktur LPPI, dilanjutkan oleh
Opening Speech oleh Nyimas Rohmah,
Direktur Pengaturan dan Perizinan
Perbankan Syariah, OJK dengan tema
Inovasi Keuangan Syariah dalam rangka
Penguatan Halal Value Chain. Selanjutnya
paparan Taufik Hidayat, Direktur Jasa
Keuangan Syariah, Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
dengan tema Strategi Promosi Produk
Syariah Indonesia. Kemudian paparan
Dima Djani, CEO Alami dengan tema
Peran Fintech dalam rangka Pembiayaan
Halal Value Chain. Adapun Virsem ke 73
LPPI yang didukung oleh ALAMI sebagai
sponsor.#