Page 53 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 53

toritas bursa menyadari
                    bahwa mereka harus segera
                    berubah menghadapi
          Operubahan besar di pasar
          modal. Hadirnya emiten baru berbasis
          teknologi di papan perdagangan awalnya
          membuat kebingungan tersendiri:
          Bagaimana bisa perusahaan yang belum
          mencatatkan untung dibolehkan masuk
          bursa, meski kapitalisasi pasarnya
          melesat meraksasa?
            Bursa Efek Indonesia, meski begitu,
          akhirnya bisa membuat jalan tengah
          hingga akhirnya perusahaan-perusahaan
          yang disebut unicorn itu bisa melantai di
          bursa. Kini bursa kembali menghadirkan
          solusi ketika emiten-emiten itu
          berpotensi membuat salah-sangka bagi
          investor, terutama yang kecil.
            Adalah papan New Economy yang
          diluncurkan pengelola bursa Desember
          lalu. Papan itu diperuntukkan untuk          Kami ingin menempatkan investor
          untuk saham-saham dengan potensi
          kapitalisasi pasar besar –setara dengan      protection, tapi tanpa mengurangi prestisius
          papan saham utama, namun kinerja             daripada perusahaan-perusahaan yang
          keuangannya belum positif. Sekaligus,        masuk dalam papan ekonomi baru. Jadi kami
          BEI ingin kebijakan ini bisa menjadi
          solusi terbaik terhadap maraknya saham       setarakan dengan papan utama, bahkan
          perusahaan rintisan (startup) berskala       persyaratannya lebih strict.
          besar.
            BEI menyeleksi calon emiten
          penghuni Papan New Economy                   ignatius Denny W, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI
          berdasarkan kriteria tambahan yang
          khusus, seperti jumlah pengguna aktif,
          dan memiliki compound annual growth
          rate (CAGR) minimal 30 persen untuk   PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT   sedikit unik di pasar modal kita ya. Kami
          tiga tahun buku terakhir.         Global Digital Niaga Tbk (BELI).   ingin menempatkan investor protection,
            Direktur Pengembangan BEI          Kehadiran papan ekonomi baru, oleh   tapi tanpa mengurangi prestisius
          Jeffrey Hendrik menjelaskan, papan   BEI, juga diniatkan menjadi bagian dari   daripada perusahaan-perusahaan yang
          tersebut disiapkan untuk saham dengan   upaya perlindungan investor, sekaligus   masuk dalam papan ekonomi baru. Jadi
          potensi kapitalisasi pasar besar setara   keterbukaan informasi yang dilakukan   kami setarakan dengan papan utama,
          papan saham utama, namun kinerja   oleh bursa. Dengan mengelompokkan   bahkan persyaratannya lebih strict,”
          keuangannya belum positif. “Kami   saham-saham ekonomi baru tersebut   tambah Kepala Divisi Pengembangan
          berharap dengan adanya implementasi   dalam papan tersendiri dan diberikan   Bisnis BEI Ignatius Denny W.
          papan ekonomi baru ini dapat menjadi   notasi khusus, investor akan lebih mudah   Di sisi lain, BEI bertanggung jawab
          salah satu pendorong bagi perusahaan-  mengidentifikasi dan membandingkan   untuk memberikan proteksi khusus untuk
          perusahaan sektor new economy untuk   saham-saham dalam papan tersebut.  investor, tidak hanya sekadar notasi
          tercatat di BEI,” kata dia.          Namun demikian, beberapa        tapi juga mengimplementasikan dalam
            Kehadiran papan itu otomatis juga   perusahaan yang sifatnya new economy   bentuk papan. “Sehingga yang mau
          memindahkan tiga saham yang efektif   atau perusahaan berstatus unicorn   beli itu langsung kelihatan papannya di
          tercatat di papan ekonomi baru, yakni   menyatakan tidak mau masuk ke papan   mana,” sambung dia, “paling tidak ada
          PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO),   pengembangan tapi papan utama. “Ini   awareness-nya dulu.”


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58