Page 50 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 50
pemulihan ekonomi dapat terus
berlanjut di tahun ini, pemerintah pun
kembali menjalankan Program PEN
yang diarahkan untuk jobs-stimulating
recovery dengan total anggaran Rp455,62
triliun. “Hingga akhir Mei 2022 lalu,
alokasi tersebut telah dapat terealisasi
hingga Rp90,80 triliun yang utamanya
digunakan untuk perlindungan
masyarakat,” ungkap Airlangga.
Sementara itu, keyakinan OJK bahwa
pertumbuhan kredit di 2023 di angka
8,5 persen tampaknya seiring dengan
penetapan target pertumbuhan ekonomi
oleh pemerintah. Menteri Keuangan
(Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
menyampaikan asumsi pertumbuhan
ekonomi pada 2023 berada di rentang
5,3 hingga 5,9 persen. Asumsi tersebut
dipengaruhi adanya faktor positif dan
downside risk atau risiko ke bawah.
Kalau saya lihat dengan data historis dan “Yang positif adalah kenaikan harga
kondisi-kondisi sebelumnya, saya masih komoditas di satu sisi menimbulkan
penerimaan negara dan juga mendorong
melihat bahwa pertumbuhannya masih investasi di Indonesia, seperti yang
akan moderat di antara angka 6 persen dan terjadi di 2011 hingga 2012. Namun,
kenaikan komoditas juga menimbulkan
7 persen. Meskipun tetap ada kemungkinan tekanan inflasi yang harus diwaspadai,”
kalau tahun ini ada perbaikan. kata Menkeu.
Dalam hal ini, Ani, sapaan akrabnya
menjelaskan, APBN akan tetap menjadi
moch amin nurdin, Faculty Senior LPPI shock absorber untuk melindungi rakyat
dari pandemi, menjaga masyarakat
dari penurunan kesejahteraan akibat
kehilangan pekerjaan, melindungi dan
Hartarto menekankan bahwa UMKM Indonesia di 2022. Apalagi pada kuartal memulihkan dunia usaha, terutama
merupakan pilar ketahanan ekonomi pertama 2022, Indonesia berhasil usaha kecil menengah, serta melindungi
Indonesia di mana saat ini berjumlah melanjutkan tren pemulihan dengan dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
berjumlah sekitar 64,2 juta usaha dan baik ketika ekonomi berhasil tumbuh “Dengan konsekuensi memang
sudah memberikan kontribusi sebesar 5,01 persen (yoy). Angka itu lebih belanja untuk subsidi kompensasi
60,51 persen terhadap PDB atau senilai baik dibandingkan sejumlah negara meningkat, namun fokus belanja
Rp9.580 triliun. Dengan kontribusi lainnya seperti Tiongkok, Singapura, akan diberikan kepada perlindungan
tersebut, pemerintah terus mendorong Korsel, Jerman, dan Amerika Serikat. masyarakat, menjaga daya beli,
penguatan ekosistem UMKM terutama Tren pemulihan tersebut dicerminkan menjaga momentum ekonomi, dan juga
melalui Digitalisasi UMKM sehingga juga dengan kembalinya Indonesia ke tetap menjaga kesehatan APBN atau
dapat meningkatkan produktivitas. dalam kategori negara berpendapatan konsolidasi fiskal,” ujar Menkeu.
“Dengan berbagai kebijakan tersebut, menengah ke atas (upper middle income) Akan tetapi menurut Moch Amin
pemerintah optimistis bahwa di 2022 sejak akhir 2021. Nurdin, Faculty Senior pada Lembaga
ekonomi Indonesia akan dapat tumbuh Hal tersebut juga seiring dengan Pengembangan Perbankan Indonesia,
mencapai 5,2 persen,” kata Airlangga. terlihatnya tren penurunan tingkat angka pertumbuhan kredit yang
Adapun pemerintah memang kemiskinan, pengangguran, dan ditargetkan sebesar 8,5 persen itu masih
optimistis memandang perekonomian ketimpangan. Untuk memastikan terlalu optimistis. “Kalau saya lihat
50 Edisi 188 / 2022 / Th.XVII www.stabilitas.id

